Jumat, 18 Januari 2019

SUKSES DILAKUKAN DI RSMH , TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL (LEADLESS PACEMAKER)



SUKSES DILAKUKAN DI RSMH  , TINDAKAN PASANG ALAT PACU JANTUNG PERMANEN TANPA KABEL (LEADLESS PACEMAKER)

Pada jumat (18/01) merupakan hari yang bersejarah bagi RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang, dimana pada hari ini telah dilakukan tindakan pemasangan alat pacu jantung tanpa kabel (leadless pacemaker) di ruang cathlab BHC RSMH Palembang.
Tindakan ini merupakan yang ketiga di lakukan di Indonesia dan RSMH merupakan RS pemerintah kedua yang telah melakukan , dimana RSMH  merupakan RS Rujukan Nasional  5 provinsi yang mempunyai lima layanan unggulan diantaranya Cerebrokardiovaskuler.Dengan kemajuan tekhnologi saat ini memungkinkan berbagai penemuan-penemuan baru dibidang kesehatan, salah satunya adalah alat pacu jantung permanen tanpa kabel atau leadless pacemaker.”demikian dikatakan dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH membuka  konferensi pers dihadapan puluhan wartawan media cetak dan elektronik seusai tindakan di ruang Direksi yang dihadiri oleh Direktur Umum,SDM dan Pendidikan , dr.Diki Hanafi dari RS Jantung dan Pembuluh darah harapan Kita Jakarta dan Tim Dokter jantung dan Pembuluh darah RSMH serta unit yang terkait.
Lalu, apa istimewanya alat pacu jantung tanpa kabel ini?dr.Alexander Edo Tondas ,Sp.JP sebagai ketu Ti Dokter menjelaskan alat pacu jantung tanpa kabel ini memiliki sedikit resiko terjadinya komplikasi bahkan tidak menyebabkan infeksi pada pasien dibandingkan dengan alat pacu jantung permanen dengan kabel, sehingga lebih nyaman untuk digunakan pasien. Pasien yang dipasang alat pacu jantung ini terindikasi dengan irama jantung yang tak beraturan yaitu menjadi lebih lambat atau cepat hal inilah yang mengakibatkan seseorang mengalami kelelahan, mudah pingsan atau berkunang-kunang bahkan kerusakan organ tubuh lain. Leadless Pacemaker memiliki ukuran 25,9 mm dan berat 2 gram, berbentuk seperti peluru berfungsi sebagai generator dan penghantar listrik ke otot jantung.  Dengan ukuran mini ini ,memudahkan dalam pemasangan karena tidak memerlukan pembedahan yang menghasilkan adanya luka namun alat ini dipasang melalui pembuluh darah vena pada pangkal paha pasien dan tidak membutuhkan waktu yang  lama. Proses pemasangan melalui sejenis kateter yang berisi alat pacu jantung micra dimasukkan lewat pembuluh darah di paha ,kemudian menuju jantung.  Setelah sampai didinding jantung ,kateter membuka dan mengeluarkan micra , micra memiliki empat jangkar yang akan mengait ke dinding jantung . Lokasi tempat pacemaker juga harus tepat, yaitu yang memiliki tenaga pemacuan terkecil yang masih menghasilkan listrik ke jantung.Ketahanan batere tergantung dari ambang pacu, bila kurang dari 1 volt maka batere dapat bertahan hingga 12 tahun demikian sebaliknya. Setelah micra terpasang ,tim dokter akan memantau irama jantung pasien, jika tak sesuai maka bisa diubah programnya dari luar tubuh pasien dengan  programmer yang ditempelkan di dada alat ini akan mendeteksi alat pacu jantung yang  berada di dalam tubuh pasien. Dr.Edo berharap tindakan yang baru saja dilakukan bisa menjadi role model bagi RS RS lain sehingga pasien tidak harus dirujuk jauh-jauh ke luar kota bahkan luar negeri.
RSUP dr,Mohammad Hoesin Palembang  baru saja merayakan pertambahan usia ke-62 tahun, tentu prestasi yang membanggakan  ini merupakan salah satu kado terindah memasuki awal tahun 2019.
(ip3h-yeri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar