

Stunting sudah dimulai pada 1000 hari pertama kehidupan. Mengapa anak bisa
stunting? Karena menurut WHO stunting berarti nutritional stunting, artinya
penyebabnya adalah murni faktor nutrisi, yaitu nutrisi yang kurang baik
kuantitas maupun kuantitas di masa pertumbuhannya. Tentunya faktor nutrisi ini tidak berdiri sendiri tetapi dikaitkan
dengan banyak faktor, termasuk status sosioekonomi, infeksi dan status gizi
ibu.
Secara global pada tahun 2016, 22,9%
atau 154,8 juta anak usia di bawah 5 tahun menderita stunting, bahkan di
Indonesia angka tersebut lebih tinggi lagi mencapai 34% ( menempati urutan ke-5
dunia negara paling banyak stunting).
Penyebab
stunting
Beberapa hal yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan stunting
termasuk kesehatan dan nutrisi ibu yang buruk, praktek pemberian makan bayi dan
anak tidak adekuat, dan infeksi. Kontribusi lainnya dari ibu terhadap stunting yaitu perawakan pendek, jarak
kelahiran pendek, dan kehamilan di masa remaja yang mengakibatkan asupan
nutrisi janin menjadi tidak baik.
Faktor-faktor yang meyebabkan anak stunting
adalah sebagai berikut :
1. Praktek pemberian makan bayi dan
anak, termasuk pemberian ASI yang tidak eksklusif (tidak optimal) dan pemberian
makanan tambahan yang terbatas dalam hal kuantitas, kualitas, dan variasi.
2. Penyakit infeksi berat yang
menyebabkan wasting, yang berdampak
jangka panjang terhadap pertumbuhan linear, tergantung pada tingkat keparahan,
durasi, dan kekambuhan, khususnya jika makanan untuk mendukung penyembuhan
tidak cukup.
3. Infeksi subklinis, yang disebabkan
oleh paparan lingkungan terkontaminasi dan sanitasi yang buruk, dikarenakan
malabsorbsi nutrisi dan kemampuan fungsi usus sebagai pencegah organisme
penyebab infeksi berkurang.
4. Kemiskinan dalam rumah tangga,
pengabaian oleh pengasuh anak, praktek pemberian makan tidak responsif,
stimulasi anak tidak adekuat, dan kerawanan pangan dapat saling berinteraksi
untuk mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.
5. Bayi-bayi berat badan lahir rendah
dan bayi prematur bisa cendrung menjad stunting.
Anak tidak mau makan, apakah bisa jadi
stunting? Apakah anak bisa diprediksi akan menjadi stunting? Karena stunting
berarti nutritional stunting, anak yang tidak mau makan bisa menjadi stunting.
Perlu diketahui pertumbuhan tinggi badan juga ditentukan oleh faktor genetik
(keturunan). Kuantitas dan kualitas makanan sesuai umur dan perkembangan
motorik makan penting untuk diperhatikan, tidak sekedar anak suka tidak suka.
Harus pandai menyaring informasi tentang pola makan yang baik
Apakah anak bisa diprediksi akan
menjadi stunting? Anak bisa diprediksi akan menjadi stunting dengan mengukur
panjang badan / tinggi badan berkala sejak lahir. Setiap anak mempunyai potensi
tinggi badan tertentu di usia tertentu. Potensi ini bisa ditentukan.
Bagaimana
mencegah stunting?
Langkah-langkah mencegah nutritional stunting :
1. Ukur
panjang badan/tinggi badan berkala agar tahu posisi apakah mendekati stunting
atau sudah terjadi stunting.
2. Pemberian nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tinggi
badan, Nutrisi tidak adekuat merupakan
satu dari banyak penyebab stunting. Fokus pada 1000 hari kritis pertama
sejak dalam kandungan sampai pada ulang tahunnya yang kedua adalah sangat
penting.
Meningkatkan praktek pemberian ASI secara optimal adalah kunci untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Inisiasi dini dan ASI
eksklusif selama 6 bulan dapat melindungi dari infeksi saluran cerna.
Di antara intervensi paling efekstif untuk mencegah stunting selama
masa pemberian makanan tambahan adalah meningkatkan kualitas diet anak. bukti
menunjukkan bahwa diet makanan yang semakin beragam dan konsumsi makanan dari
protein hewani berhubungan dengan peningkatan pertumbuhan linear.
3. Jaga kesehatan secara kesuruhan
Untuk mengurangi stunting membutuhkan intervensi nutrisi secara
langsung. Misalnya, ketersediaan makanan yang berkualitas dan kemampuan membeli
makanan kaya nutrisi akan berdampak pada kemampuan suatu keluarga untuk
menyediaan diet makanan yang sehat dan mencegah stunting anak.
Peran pemerintah sebagai pembuat
program dan kebijakan, yaitu: meningkatkan identifikasi, pengukuran, dan
pemahaman terhadap stunting; Memberlakukan kebijakan yang dapat menguatkan
intervensi peningkatan gizi dan kesehatan ibu sejak masa remaja; menerapkan
intervensi untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan praktek pemberian makanan
tambahan; Memperkuat intervensi dalam masyarakat, termasuk air, sanitasi, dan
kebersihan untuk mencegah dan melindungi terjadinya diare, malaria, kecacingan,
dan infeksi subklinis lainnya pada anak.
Kesimpulan
1. Stunting bisa diprediksi sehingga bisa dicegah
2. Stunting berarti nutritional stunting artinya
faktor nutrisi sangat menentukan
3. Peran pemerintah sebagai pembuat program dan kebijakan, yaitu:
meningkatkan identifikasi, pengukuran, dan pemahaman terhadap stunting.
Referensi:
World Health Organization (WHO). 2014.WHA Global Nutrition
Targets 2025: Stunting Policy Brief.
Lampiran:
(sumber:
Sekretariat Wakil Presiden RI)
Salam IP3Humas (tika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar