Jumat, 28 Februari 2020

PELATIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA BAGI KARYAWAN RSMH

 PELATIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA


Pelatihan Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 26 - 28 Februari 2020 bertempat di Aula Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang diikuti oleh 85 orang karyawan RSMH.

Dibuka oleh Plh.Direktur Utama RSMH dr.Zubaedah, Sp.P, MARS dalam kata sambutannya mengatakan Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa pada semua unit kerja di RSMH, maka dari itu RSMH bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) mengadakan pelatihan ini bagi pegawai yang bertugas sebagai pengelola pengadaan barang dan jasa pada masing-masing unit kerja. 

Tujuannya jelas agar setiap SDM perlu mencermati mulai dari perencanaan, organisasi, pelaksanaan hingga controling, agar pengadaan barang tersebut dapat efektif dan efisien, transparan terbebas dari unsur-unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Narasumber pelatihan ini berasal dari instansi terkait seperti Kejaksaan Tinggi Provinsi Sumsel, Polda Sumsel , Inspektur Jenderal Kemenkes RI , Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI, dan  Direktur Penanganan  Permasalahan Hukum LKPP.

Semangat peserta mengikuti pelatihan hingga hari terakhir ditutup oleh Direktur Umum, SDM dan Pendidikan dr. Msy.Rita Dewi, Sp.A (K), MARS (28/2) yang mengucapkan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan baik sampai  dinyatakan berakhir.


Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan kepada seluruh peserta memahami gambaran umum pengadaan , prinsip-prinsip dasar, kebijakan umum dan dasar hukum/peraturan yang terkait sehingga tidak bertentangan dengan hukum,"tutupnya. 

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)













Rabu, 19 Februari 2020

Degenerasi Makula

Artikel
(Degenerasi Makula)
oleh DR.dr.Ramzi Amin, Sp.M(K)


1.            Definisi

 Degenerasi makula yang berhubungan dengan usia (AMD) merupakan suatu kondisi yang memiliki karakteristik pada stadium awal dengan perkembangan dan progresi yang lambat, tidak memiliki gejala selama bertahun-tahun, dan memiliki deposit retina yang ekstensif bernama drusen, yang sering dihubungkan dengan abnormalitas pigmen. Pada tahap lanjut AMD, terdapat atrofi geografik dan neovaskularisasi koroidal. Umumnya pasien datang dengan keluhan metamorfosia, diskromatopsia, hilangnya penglihatan, dan skotoma sentral.


2.            Klasifikasi AMD

AMD tipe non-eksudatif
            AMD ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen retina, membran Bruch, dan koriokapilaris dengan derajat bervariasi. Dari perubahan-perubahan di epitel pigmen retina dan membran Bruch yang dapat dilihat secara ofthalmoskopis, drusen adalah yang paling khas. Drusen adalah endapan putih-kuning, bulat, diskret, dengan ukuran bervariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring dengan waktu, drusen dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi, dan meningkat jumlahnya. Derajat gangguan penglihatan bervariasi dan mungkin minimal.
Sebagian besar pasien yang memperlihatkan drusen makula tidak pernah mengalami penurunan penglihatan sentral yang bermakna; perubahan-perubahan atrofik dapat menjadi stabil atau berkembang secara lambat. Namun, stadium eksudatif dapat timbul mendadak setiap saat, dan selain pemeriksaan oftalmologik yang teratur, pasien diberi Amsler grid untuk membantu memantau dan melaporkan setiap perubahan simtomatik yang terjadi.

AMD tipe eksudatif
Walaupun pasien dengan AMD biasanya hanya memperlihatkan kelainan noneksudatif, sebagian besar pasien yang menderita gangguan penglihatan berat akibat penyakit ini mengalami bentuk eksudat akibat terbentuknya neovaskularisasi koroid dan makulopati eksudat terkait. Cairan serosa dari koroid di bawahnya dapat bocor melalui defek-defek kecil di membran Bruch, Peningkatan cairan tersebut dapat semakin menyebabkan pemisahan retina sensorik di bawahnya, dan penglihatan biasanya menurun apabila fovea terkena.
Dapat terjadi pertumbuhan pembuluh-pembuluh baru ke arah dalam yang meluas dari koroid sampai ruang subretina dan merupakan perubahan histopatologik terpenting yang memudahkan timbulnya pelepasan makula dan gangguan penglihatan sentral irreversible pada pasien dengan drusen. Pembuluh-pembuluh baru ini tumbuh dalam konfigurasi roda pedati dasar atau sea-fan menjauhi tempat mereka masuk ke dalam ruang subretina. Kelainan klinis awal pada neovaskularisasi subretina bersifat samar dan sering terabaikan; selama stadium pembentukan pembuluh baru yang samar ini, pasien asimtomatik, dan pembuluh-pembuluh baru tersebut mungkin tidak tampak baik secara oftalmoskopis maupun angiografis

3.            Diagnosis

Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dengan melihat gejala klinis, riwayat, dan ditunjang dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan  penunjang yang memadai. Pada tahap awal, ARMD biasanya tanpa gejala, tetapi dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengeluh kehilangan penglihatan akut, metamorfopsia, penglihatan kabur, skotoma, atau distorsi visual kronis. Berbagai tes skrining dapat digunakan oleh dokter mata untuk menegakkan diagnosis. Ini termasuk tes ketajaman visual, pemeriksaan funduskopi dilatasi, tomografi koherensi optik, angiografi fluorescein, angiografi hijau indosianin, autofluoresensi fundus, dan ultrasonografi.




4.            Terapi (Level of Evidence IA, rekomendasi A)

AMD tipe non-eksudatif :
            Tidak ada terapi khusus untuk AMD tipe noneksudatif. Penglihatan dimaksimalkan dengan alat bantu penglihatan termasuk alat pembesar dan teleskop. Manajemen yang disaranan untuk pasien antara lain
-          Follow up rutin pemeriksaan amsler grid
-          Mikro nutrien
-          Perubahan Gaya Hidup



AMD tipe eksudatif :
Apabila tidak ada neovaskularisasi retina, tidak ada terapi medis atau bedah untuk pelepasan epitel pigmen retina serosa yang terbukti bermanfaat. Pemakaian interferon alfa parenteral, misalnya, belum terbukti efektif untuk penyakit ini. Namun apabila terdapat membran neovaskular subretina ekstrafovea yang berbatas tegas (>200 um dari bagian tengah zona avaskular fovea), diindikasikan fotokoagulasi laser. Dengan angiografi dapat ditentukan dengan tepat lokasi dan batas-batas membran neovaskular yang kemudian diablasi secara total oleh luka-luka bakar yang ditimbulkan oleh laser. Fotokoagulasi juga menghancurkan retina di atasnya tetapi bermanfaat apabila membran subretina dapat dihentikan tanpa mengenai fovea
            Intravitreal anti VEGF : AMD Neovaskular Diobati dengan Intraocular Ranibizumab Studi: Dalam penelitian ini pasien menerima 3 suntikan bulanan berturut-turut 0,5 mg ranibizumab dan kemudian diikuti setiap bulan dan mundur jika ada peningkatan ketebalan retina sentral OCT [CRT] di setidaknya 100 mikron atau hilangnya ETDRS VA 5 huruf yang lebih baik. 

Promkes RSMH
 

Rabu, 12 Februari 2020

SOSIALISASI WBK OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) RI

  RSMH MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)



Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, maka diadakan acara sharing session bersama DR.Kukuh Prionggo,SH,MH dari Badan Pemeriksa Keuangan  (BPK) pada Rabu (12/02) di Aula Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang yang dipimpin oleh Direktur Keuangan Ekwanto,SE,Ak,MM dihadiri beberapa undangan pejabat struktural dan non struktural.
 
Menurut Kukuh,  Berbagai upaya pencegahan sebenarnya telah dilakukan, antara lain dengan meningkatkan mutu layanan , seperti yang dicontohkan yaitu pengisian kuesioner kepuasan pelanggan dalam implementasinya, persepsi masyarakat masih mencerminkan adanya kelemahan, terutama menyangkut regulasi kepuasan pelanggan yang meninggalkan celah bagi korupsi.
 
Masih dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan , Ekwanto yang juga bertindak sebagai moderator mengintruksikan kepada seluruh yang hadir untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing sehingga RSMH terwujud wilayah kerja bebas korupsi.

Senin, 10 Februari 2020

MENGENAL PLT.DIREKTUR UTAMA RSMH


Pelaksana Tugas (Plt) RSMH Palembang Pimpin Rapat Perdana



Pelaksana Tugas (Plt) RSMH Palembang Dr. dr.Didi Danukusumo, Sp.OG (K), pimpin rapat perdana bersama para pejabat dalam jajaran di Lingkungan RSMH Palembang, Senin (10/02/2020).  
 
Rapat Pimpinan Lengkap rutin dilakukan setiap bulan, membahas temuan-temuan maupun inovasi-inovasi dari unit-unit terkait di dampingi Direktur Medik dan Keperawatan Dr. Zubaidah, Sp.P.MARS dan Direktur Keuangan Ekwanto, SE,AK,MM


Dr. Didi saat ini Plt.Direktur Utama RSMH juga menjabat sebagai Direktur Utama RSAB Harapan Kita Jakarta, Lelaki kelahiran Jakarta 22 Desember 1961 mengawali karier kedokterannya setelah menyelesaikan kuliah di FK UI pada tahun 1986 , mengambil spesialis Kedokteran pada tahun 1994, Konsultan Maternal pada tahun 2007 dan Strata 3 pada tahun 2016 semuanya di Universitas yang sama yaitu Universitas Indonesia. Sebelum menduduki jabatan di RSAB Harapan Kita, beliau pernah juga menjabat sebagai Kepala Departemen Obstetri Ginekology di RS Fatmawati Jakarta pada tahun 2008 - 2013.

Dalam pertemuan perkenalan, dr.Didi berharap kehadiran dirinya dapat diterima dengan baik sehingga akan meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan terbaik bagi pasien maupun pegawai. Dirinya yakin bahwa tidak akan mampu bekerja sendiri namun butuh dukungan dan support dari Jajaran Direksi dan Karyawan RSMH, untuk itu diperlukan kerjasama yang solid antar stakeholder.

(Suhaimi- Humas RSMH)