Rabu, 24 Juni 2015

Cuci Tangan Bedah



 Cuci Tangan Bedah 


Sebelum melakukan Operasi di ruang bedah,
Kebersihan tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

Tujuan kebersihan tangan :
Menghalau mikroba kontaminasi yang diperoleh karena:
1.  Kontak dengan pasien terinfeksi/kolonisasi
2. kontak dengan lingkungan serta menghilangkan bahan organik dari tangan

                                                              
Gunakan handrub berbasis alcohol secara rutin untuk dekontaminasi tangan, jika tangan tidak terlihat ternoda.
Jangan gunakan hundrab berbasis alcohol jika tangan terlihat kotor
Jangan gunakan produk berbasis alcohol setelah menyentuh kulit yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh, tapi cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan dengan tissue cuci tangan.

     Hal –hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan :
1. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein, tangan      
    harus dicuci dengan sabun dan air mengalir
2. Bila tangan Tidak jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus digunakan antiseptic   
    berbasis alcohol untuk dekontaminasi tangan rutin 
3.  Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

     Lima cara transmisi mikroba melalui tangan :
1.      Mikroba berada di kulit, lingkungan Pasien
2.      Transfer mikroba ke tangan petugas
3.      Mikroba bertahan hidup di tangan
4.      Mikroba bertahan sebagian, tidak efektif terhalau
5.      Tangan terkontaminasiàtransmisi mikroba

      Indikasi Kebersihan tangan
a.   Segera           :  setelah tiba di tempat kerja
b.   Sebelum        :
·         Kontak dengan pasien
·         Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasive  (pemberian 
      suntikan inta vaskuler)
·         Menyediakan / mempersiapkan obat-obatan
·         Mempersiapkan makanan
·         Memberi makan pasien
·           Meninggalkan rumah sakit
c.   Diantara         : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi, untuk 
    menghindari kontaminasi silang
d.   Setelah         :
·         kontak dengan pasien
·         melepas sarung tangan
·         melepas alat pelindung diri
·         kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi ekskresi, eksudat luka, dan peralatan yang diketahui atau 
     kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, eksresi apakah menggunakan atau tidak 
     menggunakan sarung tangan
·         menggunakan toilet, menyentuh/ mengelap hidung dengan tangan
 

        Persiapan Membersihkan tangan
a.    Air mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan atau bak penampung yang memadai. Air mengalir tersebut dapat berupa keran. Air keran bukan berarti harus dari PAM, namun dapat diupayakan secara sederhana dengan tengki berkran diruang pelayanan / perawatan kesehatan agar mudah dijangkau oleh para petugas kesehatan yang memerlukannya.

b.    Sabun
Sabun tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci tangan.

c.    Larutan Antiseptik
Larutan antiseptic / antimicrobial topical, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
Antiseptik memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragaman dalam hal efektivitas, aktivitas, akibat dan rasa pada kulit masing-masing individu.

d.    Tissue towel / Lap tangan satu kali pakai yang bersih dan kering



Tehnik Mencuci Tangan :
Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan cara :

a.    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir (Handwash)
b.    Cuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol Hanscrub)
c.    Cuci tangan bedah (Handsurgical)



      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan
·      Jari tangan
Penelitian menunjukkan bahwa daerah dibawah kuku (ruang subungual) mengandung jumlah mikroba tertinggi (Mc Ginley, Larson dan Leydon 1988). Beberapa penelitian baru-baru ini telah memperlihatkan kuku yang panjang dapat berperan sebagai reservoir untuk bakteri gram negative (P. Aureginosa), jamur dan pathogen lain (Hedderwick et al, 2000). Oleh karena itu, kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm melebihi ujung jari.

·      Kuku buatan
Kuku buatan (pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang aklirik) yang dipakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam infeksi nosokomial (Hedderwick et al 2000), selain itu dapat pula berperan sebagai reservoir untuk bakteri gram negative. Oleh karena itu, pemakaian oleh petugas kesehatan harus dilarang.

·      Cat kuku
Penggunaan cat kuku saat bertugas tidak diperkenannkan

·      Perhiasan
Penggunaan cat kuku saat bertugas tidak diperkenannkan
  

                                       


                                                 Cuci tangan bedah
  Langkah :
1.    Lepaskan perhiasan yang ada pada tangan dan jari-jari tangan.
2.    Semprotkan 5ml sabun cair pada telapak tangan kiri, gunakan siku untuk menekan botol.
3.    Bersihkan semua ujung-ujung kuku tangan kanan  selama 5 detik
4.    Gosok dengan cara memutar pergelangan  tangan kanan sampai siku dengan  sabun cair (Langkah 3a s/d 3.d).  Lakukan 10 – 15 detik
5.    Semprotkan 5ml sabun cair pada telapak tangan kanan, gunakan siku untuk menekan botol.
6.    Bersihkan semua ujung-ujung kuku tangan kiri  selama 5 detik
7.    Gosok dengan cara memutar pergelangan  tangan kanan sampai siku dengan sabun cair (Ulangi langkah 3a s/d 3d pada tangan kanan). Lakukan 10 – 15 detik
Lakukan langkah 1 s/d 6 selama 20 s/d 30 detik
8.    Bilas dengan air mengalir dengan tekhnik 6 langkah cuci tangan
9.    Lanjutkan dengan handscrub (cuci tangan berbasis alcohol)
10Tangan telah bersih

 
Sumber : WHO Guidlines 2009

Jumat, 19 Juni 2015

video cuci tangan RSMH

video cuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun cuci cair
( Kerjasama PPI RSMH dengan Humas RSMH Palembang )

Kamis, 18 Juni 2015

Edukasi kebersihan tangan kepada pasien dan keluarga pasien di RSMH Palembang



 


Edukasi kebersihan tangan kepada pasien dan keluarga pasien 
di RSMH Palembang



           Lima Momen Cuci Tangan:
1.    Sebelum kontak dengan pasien
2.    Sebelum melakukan tindakan aseptik
3.    Setelah kontak dengan pasien
4.    Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5.    Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
 


    

Persiapan Membersihkan tangan
a.    Air mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan atau bak penampung yang memadai. Air mengalir tersebut dapat berupa keran. Air keran bukan berarti harus dari PAM, namun dapat diupayakan secara sederhana dengan tengki berkran diruang pelayanan / perawatan kesehatan agar mudah dijangkau oleh para petugas kesehatan yang memerlukannya.

b.    Sabun
Sabun tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci tangan.

c.    Larutan Antiseptik
Larutan antiseptic / antimicrobial topical, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
Antiseptik memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragaman dalam hal efektivitas, aktivitas, akibat dan rasa pada kulit masing-masing individu.

d.    Tissue towel / Lap tangan satu kali pakai yang bersih dan kering