Selasa, 15 Januari 2019

"Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi"



"Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi"




Talkshow "Info Sehat" kerjasama RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang dengan Stasiun TVRI Palembang pada tanggal 15 Januari 2019  menghadirkan narasumber Dr. Monica Anastasia Kurniawan, S.Gizi, M.GK  dengan topik " Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi" dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional 25 Januari 2019 mendatang.

Gizi merupakan investasi bangsa. Indonesia saat ini dihadapkan permasalahan kesehatan terkait gizi antara lain kekurangan gizi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seperti stunting dan berat badan kurang, anemia pada ibu hamil, peningkatan proporsi berat badan lebih dan obesitas pada populasi dewasa >18 tahun, serta penyakit tidak menular terkait gizi (seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular). Permasalahan gizi ini memberikan dampak status derajat kesehatan,tingkat kecerdasan serta kualitas sumber daya manusia)

Dari Kementrian Kesehatan pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019 nanti, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan, meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan swasta dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting serta meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting.


Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan,masa sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Pemenuhan kebutuhan gizi selama kehamilan,menyusui dan kebutuhan gizi anak sampai 2 tahun penting untuk menjaga periode emas berjalan baik dalan setiap tahapnya. Dalam konsep menjaga 1000 HPK perlu memperhatikan pelayanan pra konsepsi seperti skrining anemia dan penyakit lain, monitoring status gizi sebelum terjadi kehamilan, pemberian terapi edukasi gizi persiapan kehamilan dan menyusui, serta pemberian suplementasi makanan tinggi energi dan zat gizi mikro jika dibutuhkan.



Upaya pencegahan stunting di masyarakat, dilakukan 2 upaya intervensi yaitu Intervensi gizi Spesifik untuk mengatasi penyebab langsung  dan Intervensi Gizi Sensitif.
Kegiatan intervensi gizi spesifik ditujukan dalam 1000 HPK demgan target: (1) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, (2) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak 0-6 bulan, (3) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak uaia 7-23 bulan. Kegiatan yang dilakukan: Pemantauan status gizi pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan dan suplementasi zat gizi mikro pada ibu hamil, promosi dan konseling menyusui, mendorong inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI Ekslusif hingga diteruskan sampai 2 tahun, promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (MP-ASI adekuat), pemantauan dan promosi pertumbuhan anak, suplementasi zat gizi mikro pada anak dan imunisasi.



Intervensi Gizi Sensitif yakni kegiatan yang melibatkan lintas sektoral seperti : penyediaan air bersih dan sanitasi, penyediaan Jaminan kesehatan Nasional, memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua, memberikan pendidikan gizi masyarakat, memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi remaja, dan meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.



Terkait Tujuan Hari Gizi Nasional ke 59 dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kampanye tentang gizi seimbang, maka anjuran pola asupan gizi seimbang perlu diperhatikan, kecukupan secara kuantitas (porsi) dan kecukupan kualitas dari makanan yang kita konsumsi (karbohidrat, protein, lemak, dan zat gizi mikro). Asupan gizi harus disesuaikan dengan kebutuha  gizi setiap kelompok umur dengan tetap memantau berat badan (status gizi) secara teratur, meningkatkan aktifitas fisik serta perilaku hidup bersih.

Salam.
Noya-IP3Humas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar