Sabtu, 29 Agustus 2015

Operasi Open Heart



Operasi Bedah Jantung Terbuka ( Open Heart )





      
 Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan pun!aknya di bawah (puncaknya  miring kesebelah kiri dan berat jantung kira-kira 300 gram. Jantung berada di dalam thorak.  antara kedua paru-paru dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan dengan ukuran jantung kirakira sebesar kepalan tangan.Bedah jantung adalah usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung 
Pada hari ini Sabtu, 29 Agustus 2015. Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hoeisn Palembang   melaksanakan Operasi Bedah Jantung Terbuka ( Open Heart ) pada Pasien Dika Chandra usia 6 Tahun










Ketika dihubungi Wartawan RSMH, Dr. Bermansyah, SpB, Sp.BTKW sebagai operator pada operasi ini menyatakan  bahwa operasi jantung terbuka pada hari ini berjalan dengan sukses tanpa ada hambatan dan ini merupakan operasi yang sudah sering dilakukan di Rumah  Sakit Umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang Operasi  pada pasien Dika (6 Tahun) dilaksanakan pada pukul 09.00 Wib  dan selesai pada pukul 10.30 Wib 






Koordinator Pelaksana Operasi M. Syarifuddin,SKM,MARS menyatakan operasi yang dilaksanakan pada hari libur, seperti hari ini biasa kami lakukan sebagai tanggung jawab moral kami kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan yang maksimal
  .
Operasi jantung terbuka, yaitu operasi yang dijalankan dengan membuka rongga jantung dengan memakai bantuan mesin jantung paru (mesin extra  corporal).                                                               
                                                                               
Operasi jantung terbuka (Open Heart) mengacu pada prosedur dimana rongga dada di buka untuk melakukan operasi pada jantung
Selama operasi, pasien mungkin harus terpasang ke mesin jantung paru yang membuat sirkulasi darah, sementara jantung dihentikan. Pompa ini, memasukkan oksigen, dan menghilangkan karbondioksida dari darah dan juga menyediakan anestesi untuk menjaga tidur pasien selama operasi.

      J

Liputan+foto ,.. by suhaimi@humas

Rabu, 26 Agustus 2015

DVI



DVI (Disaster Victim Identification)

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Dr Mohammad Hoesin Palembang menghadiri pembukaan Pelatihan DVI Biddokkes dan menandatangani nota kesepahaman di Polda Sumatera Selatam





Hadir pada acara tersebut
1       Kapolda Sumatera Selatan  Inspektur Jenderal Polisi Prof. Dr. Iza Fadri
2.    Direktur Utama RSMH Palembang Dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P , MPH
3.      Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr. Badia Parizade, MBA

Dalam kata sambutannya Direktur Utama Rumah Saklit Umum Dr Mohammad Hoesin Palembang mengatakan bahwa  Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hopesin Palembang akan mengembangkan Sistem Penanggulangan gawat Darurat Terpadu  di Sumatera Selatan, sistem ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia

Pelatihan DVI Biddokes ini berlangsung selama 2 hari mulai Tanggal 27 -28 agustus 2015

DVI adalah singkatan dari Disaster Victim Identification. DVI akan bekerja saat ada major insident yang tentunya menimbukan banyak korban jiwa. Tim DVI terdiri dari dokter spesialis forensik, dokter gigi, ahli anthropology (ilmu yang mempelajari tulang), kepolisian, fotografi, dan ada yang berasal dari masyarakat juga. Tugasnya adalah mengidentifikasi korban.

Jika terjadi major insident (musibah massal) di suatu wilayah dengan korban jiwa, misalnya korban wedhus gembel, tim DVI akan meluncur ke lokasi, kemudian yang dilakukan adalah:
1. The scene of insident atau mengusut sebab musabab kematian seseorang tersebut. Daerah yang menjadi fokus bencana/ insiden akan diberi police line, tujuannya adalah supaya tidak ada barang bukti yang hilang atau berubah, dan akan memudahkan olah TKP.
2. Evakuasi, memasukkan jenazah dalam kantong jenazah beserta benda-benda di sekitar jenazah.
3. Labelling, memberi label untuk tiap jenazah, misal: jenazah x ditemukan jam berapa, di daerah mana (alamat lengkap), dengan titik ordinat berapa, pokoknya sedetail-detailnya.

Liputan dan Foto,.. Suhaimi@humas

Minggu, 23 Agustus 2015

gowes



GOWES 70 TAHUN INDONESIA

Bersepeda atau yang populer disebut “GOWES” adalah salah satu jenis olahraga ringan yang mudah dilaksanakan oleh segala usia, manfaat bersepeda bagi masyarakat tak kalah besar dari olah raga berjalan kaki, jogging bahkan aerobik. Bepergian dengan sepeda akan membantu meningkatkan vitalitas, membakar kalori dan menghilangkan stress

 

Rumah Sakit umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang bersama Dinas Kesehatan Kota Palembang mengadakan kegiatan bersepeda bersama yang dikemas dalam” Gowes 70 Tahun Indonesia” kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi insan kesehatan di kota Palembang bersamaan dengan memperingati Hari Kemerdekaan bangsa Indonesia

Hadir pada acara tersebut
Direktur Utama RSMH Palembang Dr.M. Syahril Mansyur, Sp.P. MPH
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Dr. Anton Suwindro, M.Kes
Ketua Komunitas Kesehatan Indonesia Dr. Leo Alkan,MARS
Juga di hadiri oleh Direktur RS Siloam,perwakilan Bank Mandiri Sumsel Babel, Ketua Dharma Wanita RSMH  serta pejabat Struktural dan fungsional RSMH maupun Dinas Kesehatan Kota
Kegiatan ” Gowes 70 Tahun Indonesia”dilaksanakan  dengan bersepeda bersama dimulai dengan pembukaan secara resmi dan start di halaman Graha Spesialis  RSMH Palembang dan finis di lapangan tembak Jakabaring Sport City yang kurang lebih berjarak 8 km. Rute bersepeda melalui Jalan Jendral Sudirman, Jembatan Ampera dan jalan Gubernur HA Bastari menuju komplek Jakabaring Sport City yang ditempuh kurang lebih 1 jam. Dilapangan tembak Jakabaring Sport City kegiatan ” Gowes 70 Tahun Indonesia” dilanjutkan  dengan  senam bersama dan pembagian hadiah doorprize kepada peserta

Ketua kegiatan acara ” Gowes 70 Tahun Indonesia” Dr. H. Martha Hendry, SpU  menyatakan bahwa kami sangat puas dengan animo peserta yang bersemangat dan antusias mengikuti acara dari start sampai finis yang diteruskan dengan senam bersama, mudah-mudahan kebersamaan ini terus terjalin antara sesama insan kesehatan di kota Palembang, kegiatan ini juga untuk memacu supaya hidup sehat yaitu dengan bersepeda yang kita mulai dari komunitas kesehatan ini.
Bersepeda dapat mengurangi polusi udara dari asap yang dihasilkan kendaraan bermotor serta dapat mengurangi kemacetan lalulintas, udara yang bebas polusi penting bagi kehidupan manusia agar terhidar dari penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran udara melalui pernapasan, melalui kegiatan ini memberikan pendidikan kesehatan dan sarana promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat, ungkapnya

Liputan dan foto,.. Suhaimi@humas