Kamis, 31 Januari 2019

SHARING KNOWLEDGE DALAM MENJAMIN PELAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS DI ERA JKN



Bagaimana peran RS Vertikal sebagai role model melalui komitmen dan konsisten pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam era JKN, demikian paparan yang disampaikan oleh  Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang  dr.Mohammad Syahril,SP.P,MPH dihadapan para undangan acara focus grup discussion yang dihadiri oleh  ketua dan anggota dewan pengawas BPJS Kesehatan, Sekretaris dan organ Dewas, Kabag PPP Sekretariat Dewas serta staf sekretariat dewas pada kamis (31/01) di ballroom lantai 3 gedung Brataranuh  BPJS Kesehatan Kantor Pusat. Acara dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Bapak Chairul Radjab Nasution  dibagi dalam empat topik, pembicara pertama yaitu Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH. pembicara kedua dari Direktur Utama RSUD Koja Jakarta Utara, diikuti oleh pembicara ketiga Direktur Regional V Hermina Grup dan Direktur Utama RS Kramat Jati Jakarta.
Dalam paparannya dr.Syahril  mengatakan sejalan dengan amanat undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang sistem jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menerapkan Universal Health Coverage  bagi seluruh masyarakat Indonesia , maka kesiapan fasilitas penyelenggara layanan kesehatan mulai dari primer  sampai dengan layanan tersier baik pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan. Rumah sakit merupakan provider kesehatan tingkat sekunder dan tersier yang memiliki peran besar dalam implementasi udang-undnag tersebut.Untuk itu rumah sakit harus memiliki kesiapan yang meliputi sarana prasarana, SDM dan sistem pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan kesehatan oelh karena itu pentingnya good corporate governance dalam menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sementara itu, dalam implementasinya program JKN menimbulkan berbagai permasalahan akibat semakin besarnya jumlah defisit keuangan yang dialami BPJS Kesehatan dari tahun ke tahun bahkan sempat menjadi headline di beberapa media cetak dan elektronik  baik local maupun nasional. Menyikapi hal tersebut bagaimana pelayanan kesehatan harus tetap berjalan , masyarakat dapat dilayani dengan baik, mempertahankan RS vertikal sebagai role model pelayanan melalui komitmen dan konsistensi dalam penerapan budaya mutu rumah sakit sesuai dengan standar akreditasi nasional maupun internasional. Dewasa ini tantangan rumah sakit vertikal sebagai rs rujukan nasional dalam mengelola pelayanan kesehatan yang membutuhkan biaya besar apalagi dengan diterapkannya sistem rujukan berjenjang, disamping itu pengembangan RS  harus  berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya. Untuk dapat mempertahankan peran sentralnya ditengah berbagai tantangan yang harus dihadapi di era distruktif , pemimpin rs vertical bersama jajaran manajemen perlu merespon dengan cepat terhadap perubahan dengan melakukan perubahan rencana strategis yang menentukan tujuan dan arah kebijakan serta sasaran. Kesamaan pandang , kesepahaman dan kesepakatan yang dibangun antara stake holder RS akan mampu melahirkan komitmen bersama dalam pengembangan Good Hospital Governance yang visioner dan inovatif sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu dan efisien dapat terwujud.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar