
Bagaimana
peran RS Vertikal sebagai role model melalui komitmen dan konsisten pelayanan
kesehatan yang berkualitas dalam era JKN, demikian paparan yang disampaikan
oleh
Direktur Utama RSUP dr.Mohammad
Hoesin Palembang
dr.Mohammad
Syahril,SP.P,MPH dihadapan para undangan acara
focus grup discussion yang dihadiri oleh
ketua dan anggota dewan pengawas BPJS
Kesehatan, Sekretaris dan organ Dewas, Kabag PPP Sekretariat Dewas serta staf sekretariat
dewas pada kamis (31/01) di ballroom lantai 3 gedung Brataranuh
BPJS Kesehatan Kantor Pusat. Acara dibuka
oleh Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Bapak Chairul Radjab Nasution
dibagi dalam empat topik, pembicara pertama
yaitu Direktur Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang dr.Mohammad
Syahril,Sp.P,MPH. pembicara kedua dari Direktur Utama RSUD Koja Jakarta Utara, diikuti
oleh pembicara ketiga Direktur Regional V Hermina Grup dan Direktur Utama RS
Kramat Jati Jakarta.

Dalam
paparannya dr.Syahril
mengatakan sejalan
dengan amanat undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang sistem jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang menerapkan Universal Health Coverage
bagi seluruh masyarakat Indonesia , maka
kesiapan fasilitas penyelenggara layanan kesehatan mulai dari primer
sampai dengan layanan tersier baik pemerintah
maupun swasta sangat dibutuhkan. Rumah sakit merupakan provider kesehatan
tingkat sekunder dan tersier yang memiliki peran besar dalam implementasi
udang-undnag tersebut.Untuk itu rumah sakit harus memiliki kesiapan yang
meliputi sarana prasarana, SDM dan sistem pelayanan kesehatan termasuk sistem
pembiayaan kesehatan oelh karena itu pentingnya good corporate governance dalam
menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sementara itu,
dalam implementasinya program JKN menimbulkan berbagai permasalahan akibat
semakin besarnya jumlah defisit keuangan yang dialami BPJS Kesehatan dari tahun
ke tahun bahkan sempat menjadi
headline
di beberapa media cetak dan elektronik
baik local maupun nasional. Menyikapi hal tersebut bagaimana pelayanan
kesehatan harus tetap berjalan , masyarakat dapat dilayani dengan baik,
mempertahankan RS vertikal sebagai role model pelayanan melalui komitmen dan
konsistensi dalam penerapan budaya mutu rumah sakit sesuai dengan standar
akreditasi nasional maupun internasional. Dewasa ini tantangan rumah sakit vertikal
sebagai rs rujukan nasional dalam mengelola pelayanan kesehatan yang
membutuhkan biaya besar apalagi dengan diterapkannya sistem rujukan berjenjang,
disamping itu pengembangan RS
harus
berorientasi pada kendali mutu dan kendali
biaya. Untuk dapat mempertahankan peran sentralnya ditengah berbagai tantangan
yang harus dihadapi di era distruktif , pemimpin rs vertical bersama jajaran
manajemen perlu merespon dengan cepat terhadap perubahan dengan melakukan
perubahan rencana strategis yang menentukan tujuan dan arah kebijakan serta
sasaran. Kesamaan pandang , kesepahaman dan kesepakatan yang dibangun antara
stake holder RS akan mampu melahirkan komitmen bersama dalam pengembangan
Good Hospital Governance yang visioner
dan inovatif sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu dan efisien dapat
terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar