Selasa, 29 Januari 2019

Penyakit kusta bukan penyakit kutukan


Penyakit kusta adalah infeksi kulit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Infeksi ini menyerang saraf tepi dan kulit, kemudian saluran pernapasan atas, dan bisa juga menyerang organ lain kecuali otak, yang dapat menyebabkan kecacatan atau mutilasi.

Demikian disampaikan oleh dr Mega Permata, SpPD, di Stasiun TVRI pada acara talkshow kesehatan "Info Sehat", Selasa( 29/1).

Ia mengatakan, Kusta tidak mudah menular. Seseorang yang menghirup bakteri kusta ini baru timbul gejala 4 hingga 40 tahun mendatang. Dan ini biasanya terjadi pada orang yang sering terpapar dan lama.

Kusta juga bukan disebabkan faktor keturunan, tetapi ada faktor genetik. Selain kontak langsung dengan penderita kusta, imun yg kurang baik dapat lebih mudah terkena infeksi.

Mega melanjutkan, kusta merupakan salah satu penyakit yang ditakuti karena dapat menyebabkan kecacatan, mutilasi seperti terputusnya jari yang terkena penyakit lupus, dan lainnya. Sistem saraf yang diserang bisa menyebabkan seseorang yang memiliki penyakit ini mati rasa (kebas).

Hasil gambar untuk gambar penyakit kusta
Kadang timbul bercak putih di kulit sering kali dianggap sebagai panu dan disepelekan oleh sebagian besar masyarakat. Padahal, bisa jadi bercak putih di kulit itu bukan panu, melainkan ciri penyakit kusta. Apabila dibiarkan, penyakit kulit tersebut bisa mengakibatkan kebutaan hingga kecacatan.

Pencegahan komplikasi pada orang telah terdiagnosa dengan kusta "bila kulit kering rendam dalam air + pelembab, jika terdapat penebalan kulit sikat, dan pasien harus selalu waspada bila matirasa pada tangan / kaki, perawatan sendiri selalu diperhatikan, bila matirasa pada kaki gunakan sepatu yang tepat ulkus di telapak kaki dan hindari bertumpu pada kaki," tutupnya.

Salam
IP3H (Leni/PKRS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar