Selasa, 28 Januari 2020

ANTISIPASI MENGHADAPI WABAH CORONA VIRUS

dr. Zubaedah: RSMH Sediakan 4 Kamar Isolasi 


RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang sebagai RS Rujukan Nasional dan berada di bawah naungan Kemenkes bereaksi cepat menanggapi hal tersebut dengan membentuk tim khusus yaitu Tim Air Borne Disease dengan Ketua Tim dr.Zen Ahmad,Sp.PD, KP
.
Sementara itu Direktur Medik dan Keperawatan melakukan rapat rutin di bawah jajarannya  membahas hal-hal yang harus dilakukan RSMH untuk menangani bila ada  pasien yang diduga terinfeksi  virus Corona ini. Dr.Zubaedah,Sp.P, MARS mengatakan sebagai antisipasi RSMH telah menyiapkan 4 kamar isolasi  di ruangan borang yang terletak cukup jauh dari ruangan perawatan pasien dan telah dilengkapi berbagai  peralatan seperti negative pressure, ronsen, laboratorium serta alat perlindungan diri (APD) lengkap bagi petugas,pihaknya telah memiliki standar dalam menangani virus mematikan ini. RSMH juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes dan bandara
.
Ditemui di ruangannya KSM Penyakit Dalam pada Rabu (29/01) dr.Zen menanggapi berita yang berkembang tentang virus Corona , agar masyarakat tidak panik. Corona virus cepat menyebar karena jarak yang berdekatan  dari satu negara kenegara lain, namun bukan hal yang mudah ketika manusia dapat tertular virus corona ini. Kuncinya adalah dengan cara meningkatkan imunitas dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Ia menambahkan cara pencegahan terbaik adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, mencuci tangan 6 langkah WHO, makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, serta olahraga teratur akan meningkatkan sistem imun dalam tubuh kita, serta selalu waspada dengan  memakai masker bila bepergian ke tempat keramaian.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Hospital Schooling RSMH Palembang


Kembali Hibur Anak Penderita Kanker 

RSMH – Untuk memberikan semangat dan motivasi serta hiburan untuk anak-anak yang sedang menjalani perawatan di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang Ruang Selincah Lantai 2 non infeksi Instalasi Rawat Inap Gedung I (Ruang Perawatan Anak) kembali mengadakan Hospital Schooling merupakan agenda rutin Sabtu (25/1/2020)

Hospital Schooling bekerja sama dengan Komunitas Peduli Kanker Anak/Yayasan Kanker Anak Sumatera Selatan dan tim humas RSUP dr. Mochammad Hoesin Palembang  ,pada kesempatan ini di isi oleh tamu spesial, yaitu komunitas "Fighting with Muadz" beserta komunitas PAYO Berbagi, Komunitas budhe boneka Jakarta, Komunitas Rajut Jakarta dan Tatitut Collection.


Komunitas Fighting with Muadz ini didirikan oleh ibu Shinta yang merupakan ibu dari pejuang kanker yang bernama Mu'adz dan lebih dikenal oleh dokter dan perawat di selincah dengan nama Raden. Mu'adz berjuang melawan kanker sejak usia 14 hari dan menjalani pengobatan seperti kemoterapi , sejak usia 1 bulan dan dinyatakan bebas dari kanker pada usia 3 bulan.
Acara tersebut di buka oleh dr Ria Nova S.pA (K) selaku ketua Kelompok Staf Medik kesehatan Anak dan di dampingi dr Dian Puspita Sari, S.pA (K) M.Kes selaku dokter  hematologi dan onkologi di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang  yang juga  turut memberikan materi tentang cara mendeteksi dini kanker, cara perawatan dan pengobatan serta memotivasi orang tua penderita kanker untuk terus berusaha dan berdoa melawan penyakit kanker. 

Alhamdulillah anak-anak penyintas kanker di RSMH Palembang sangat antusias mengikuti acara pada hari ini, mereka ikut bernyanyi, bergembira, mendengarkan dongeng dan melakukan aktivitas lainnya yang menyenangkan.

Acara ini didesain untuk memberikan kebahagiaan, menghibur anak-anak, dan berbagi bingkisan serta memberikan edukasi kepada orang tua dari dokter ahli kanker semangat tentang menjalani pengobatan/kemoterapi untuk mendapatkan kesembuhan

Anak-anak penyintas kanker diberikan setangkai bunga, balon berwarna merah yang melambangkan semangat, bingkisan yang berisikan berbagai macam camilan yang bisa dimakan oleh penderita kanker, boneka atau topi rajut, goodbag yang berisikan seluruh perlengkapan kebutuhan selama di rumah sakit yang meliputi Pampers, handuk, tisu basah, tisu kering,  bedak bayi, sabun mandi dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh pasien anak-anak penderita kanker, kemudian anak-anak juga mendapatkan makan nasi ayam yang telah dibuat khusus untuk anak-anak penderita penyakit kanker.

Semua anak-anak mendapatkan apa yang telah disebutkan di atas, semoga sedikit pemberian dari kami dan donatur untuk anak-anak penyintas kanker di RSMH Palembang dapat memberikan kebahagiaan untuk mereka serta memberikan semangat kepada mereka bahwa kesembuhan dapat dicapai.

(Srilania-RSMH)

Senin, 27 Januari 2020

HUT RSMH PALEMBANG MERIAH


Dari Kiri kekanan Dr. Rita Dewi/Dr.M.Syahril/Mawardi
Wagub Sumsel: Prestasi RSMH Luar Biasa 

RSMH- Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang merupakan  rumah sakit  bertaraf internasional kebanggan wong kito kota Palemban saat ini   berusia 63 Tahun . segudang prestasi dan penghargaan yang diraih sebagai cerminan komitmen seluruh civitas RSMH dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 


Dr. Zubaidah saat memotong kue HUT RSMH

Demikian sampaikan  Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ke 63 RSUP Dr Mohammad Hoesin di Aula Gedung Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang , Senin (27/1/2020). Wagub memberikan mengapresiasi kepada Rumah Sakit Umum Palembang Dr Mohammad Hoesin Palembangyang telah mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 




Apalagi saat ini RSMH  mendapatkan peralatan yang canggih, ini merupakan paling canggih di Asia Tenggara ini luar biasa. Maka sebab itu, ini mempermudah bagi masyarakat Sumsel, jangan sedikit-sedikit berobat keluar dari provinsi ini bahkan sampai keluar negeri. Di Sumsel untuk di RSUP Dr Mohammad Hoesin ini tidak kalah untuk pelayanan, peralatannya,” ujar Mawardi.

“Untuk pelayanan 3-5 tahun yang lalu sangat luar biasa, sekarang sudah mengalami perubahan mulai dari adanya penghijauan, sejuknya, dan saat ini bebas dari asap rokok, ini salah satu fasilitas yang diberikan RSUP Dr. Mohammad Hoesin,” ungkapnya

Direktur RSMH Palembang,  Dr Syahril saat memberikan sambutannya menyatakan  bahwa Rumah Sakit itu adalah pelayanan publik, jadi pihaknya akan jamin seluruh pelayanan publik sesuai dengan kaedah-kaedah, indikator pelayanan yang ada .

“Kami juga menjamin mutu dan keselamatan, salah satunya adalah melalui akreditasi Internasional, banggalah masyarakat provinsi Sumsel bisa dilayani dengan standar Internasional bukan standar biasa, terakhir adalah alat-alat yang canggih, dan sumber daya manusia kita siapkan,” tegasnya.

Hadir pada puncak peringatan HUT RSMH Palembang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dra. Lesty Nurainy, Apt, M.Kes., dan Sekretaris Dinas Kominfo Provinsi Sumsel, H. Yustianus, Darma Wanita Persatuan Provinsi Sumatera Selatan serta beberapa pejabat pemerintah maupun swaata di Wilayah Prov Sumatera Selatan 

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)





Rabu, 22 Januari 2020



KENALI KUSTA SECARA DINI
DR. Dr. Rusmawardiana, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
Divisi Dermatologi Infeksi-Bagian/KSM Dermatologi dan Venereologi FK UNSRI
 RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang

Dalam rangka menyambut Hari Kusta Sedunia (World Leprosy Day) yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi Divisi Dermatologi Infeksi-Bagian/KSM Dermatologi dan Venereologi FK UNSRI/RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang untuk memberikan edukasi tentang penyakit kusta kepada masyarakat luas “Kenali Kusta Secara Dini”. Salah satunya melalui acara talkshow kesehatan di LPP RRI Palembang, pada tanggal 22 Januari 2020.
Kusta termasuk penyakit tertua dalam sejarah, dikenal sejak tahun 1400 sebelum masehi, sehingga dianggap sebagai penyakit kutukan dan masyarakat takut dengan keberadaan penderita kusta. Penyakit kusta atau disebut juga dengan Morbus Hansen adalah infeksi kulit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut ditularkan melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan penderita dan juga ditularkan melalui inhalasi atau menghirup udara dalam bentuk droplet (butiran air) dari penderita. Hingga saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-3 di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita kusta terbanyak. Infeksi ini menyerang saraf tepi dan kulit, kemudian saluran pernapasan atas, dan bisa juga menyerang organ lain kecuali otak.
Gejala dan tanda kusta tidak nampak jelas dan berjalan sangat lambat dapat muncul kisaran 2-5 tahun setelah pasien terinfeksi. Berikut ini gejala dini kusta yang perlu diwaspadai: kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu ataupun bercak kemerahan yang kurang rasa atau mati rasa, kulit tidak ditumbuhi rambut, kulit tidak mengeluarkan keringat, kulit tidak gatal dan tidak sakit
Pada umumnya dari gejala dini ini, penderita sering kali tidak merasa terganggu sehingga terabaikan dan muncul gejala lebih lanjut yang ditandai dengan kecacatan, misalnya pasien tidak bisa menutup mata bahkan sampai buta, mati rasa pada telapak tangan dan kaki, jari kriting, memendek dan putus (mutilasi), tangan dan kaki lunglai (semper). Kecacatan pada penderita kusta biasanya terjadi akibat kurangnya kesadaran penderita akan gejala dini, terlambatnya diagnosis dan pengobatan secara dini. Akibatnya, penderita akan mengalami penurunan kualitas hidup, masalah sosial ekonomi, hilangnya pekerjaan dan stigma masyarakat. Jika masyarakat menemui gejala-gejala dini kusta, diharapkan untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan gratis.

 
Penyakit kusta dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita minum obat secara teratur sesuai petunjuk tenaga kesehatan. Obat dapat diperoleh di Puskesmas terdekat selama 6 bulan untuk kusta ringan dan 12 bulan untuk kusta berat. Pencegahan kusta melalui pemeriksaan darah pada orang yang tinggal minimal 6 bulan sekitar penderita yang disebut narakontak, sehingga pencegahan dapat dicapai. Pemeriksaan yang dilakukan adalah mendeteksi antibodi bakteri kusta pada narakontak.Dengan mengenali gejala kusta sedini mungkin, maka pengobatan dapat dilakukan lebih dini sehingga kecacatan dan penularan dapat dicegah.
Referensi:
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta.
2. Panduan Praktik Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) tahun 2017.
Promkes