Senin, 29 Oktober 2018

RSMH PALEMBANG MENUJU RS TERSTANDAR SERTIFIKASI SYARIAH


RSMH PALEMBANG MENUJU RS TERSTANDAR SERTIFIKASI  SYARIAH

Bismillah…

Layanan  Syariah kini tak hanya berlaku di bidang perbankan, pariwisata maupun perhotelan, Rumah sakit (RS) tempat merawat orang sakit juga tidak ketinggalan untuk mengikuti jalan syariah sebagai bagian dari jihad. Berlabel sebagai RS Syariah bukan berarti RS tersebut akan diskriminatif dalam melayani pasien  atau hanya melayani pasien muslim saja tetapi RS Syariah terbuka untuk semua golongan dan agama, pelayanan yang diberikan kepada pasien akan sama. Hak-hak pasien non muslim termasuk menjalankan ibadahnya juga sangat diperhatikan. Di Indonesia RS yang mendapatkan sertifikasi Syariah masih sangat minim, menurut data dari MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) terdapat 10 (sepuluh) RS yang telah mendapat sertifikat Syariah, diperkirakan hingga akhir tahun 2018 akan ada 30 RS tersertifikasi syariah. Rumah Sakit di Indonesia yang pertama mendapat sertifikat Syariah adalah Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.  Hal inilah yang  menginisiasi Ketua Komite Keperawatan  Pasmawiyah, SP.d, MKes  menyampaikan presentasi singkat tentang RS Syariah yang didapat dari hasil mengikuti  Kongres Nasional dan Seminar Tahunan PERSI XII di Jakarta Convention Center 17-20 Oktober lalu. “Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana contohnya Berdoa sebelum bekerja, jadwal operasi dan rapat dikondisikan tidak menggangu aktivitas saat seruan Adzan, memenuhi kebutuhan spiritual pasien misalnya alat sholat, leaflet bimbingan sholat ketika sakit, tanah suci pengganti wudhu, menjaga privasi pasien yang berhijab baik itu saat pemeriksaan, diruang perawatan maupun di ruang operasi bahkan ketersediaan SDM yang sesuai dengan jenis kelamin pasien. Dalam penyusunan standar sertifikasi rumah sakit berbasis syariah mengacu pada standar akreditasi dari Komite Akreditasi RS (KARS) yang kemudian ditambahkan unsur-unsur syariah didalamnya. Unsur penilaian terdiri dari kajian dokumen , survey pasien dan survey fasilitas. Secara garis besar tidak ada kendala , namun perlu persiapan secara matang yang terpenting rumah
sakit sudah terstandar KARS dalam  menjaga mutu dan keselamatan pasien”.
Kalau hanya sekedar nama rumah sakit islam sudah biasa, ada dimana-mana tetapi  ada standarisasi dalam berbagai hal mulai dari manajemen, sistem pengadaan obat-obatan, pemberian asupan gizi kepada pasien harus berlabel halal dari MUI , laundry bahkan dalam status rawat inap pasien akan ada kolom ceklis sholat lima waktu, dan petugaslah yang akan mengingatkan pasien untuk sholat lima waktu.
Bekerja di Rumah sakit kita tidak hanya mendapatkan rezeki berupa gaji setiap bulannya, tetapi  RS juga merupakan ladang  amal , ladang ilmu dan juga ladang  silahturahmi , naahh…..bagaimana jika RSMH juga terstandar sebagai RS Syariah..??berapa kali lipat pahala yang akan kita peroleh dari mengingatkan waktu sholat atau menyediakan kebutuhan spiritual pasien untuk beribadah…??Saya yakin pelabelan rumah sakit dengan syariah bukan sekedar nama dagang atau sekedar mencari sensasi tapi betul-betul lahir dari kesadaran  dan kecintaan terhadap Allah SWT dan para Rasul-rasulnya. Yukkkkk..


biasakan sekarang mulailah dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah..
Alhamdulillah….
(yeri)

Kamis, 25 Oktober 2018

Dirut RSMH Membuka Acara Workshop Coding, Analisis Claim dan Pencegahan Fraud

 Dirut RSMH Membuka Acara Workshop Coding, Analisis Claim dan Pencegahan Fraud

Asosiasi RS Swasta Indonesia mengadakan Workshop Coding dengan tema Coding Yang Baik dan Benar , Analisis Claim Dengan Aplikasi dan Upaya Pencegahan Fraud pada Jumat (26/10) di ruang Aula RS Bunda Palembang. Dibuka oleh Direktur Utama RSMH Palembang yang juga Ketua PERSI SUMSEL dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dihadiri oleh dr.elsa Novilia sebagai assisten Deputi Bidang Utilisasi dan Antifraud Rujukan BPJS Kesehatan, Drg.Ichsan hanafi,MARS Sekjen ARSSI Pusat dan Pimpinan RS se-Kota Palembang. Workshop ini diikuti oleh 41 orang peserta coder dari RS yang ada di Sumatera Selatan. Dengan narasumber Fajaruddin Sihombing dari Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI Pusat.

 Menurut dr.Syahril kegiatan ini sangat baik dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah agar RS dapat menyajikan data yang berkualitas untuk kepentingan update tarif INA CBGs dan Memberikan pemahaman tentang hal-hal terbaru costing INA CBGs serta rencana pengembangannya.Pencegahan fraud dilakukan di setiap titik layanan, maka perlu disusun kebijakan dan pedoman pencegahan sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya. Dengan penulisan diagnosa dan tindakan lengkap dan spesifik serta ketepatan koding maka akan didapat ina-cbg yang baik. Kondisi yg diharapkan di era JKN adalah mutu pelayanan memenuhi standar , efektif dan efisien, coding baik dan benar sehingga Rs mendapatkan pembayaran sesuai dengan haknya, dan revenue rs naik dan tidak ada pihak yang dirugikan.(yeri) 

Rabu, 17 Oktober 2018

Presiden Jokowi: PERSI diharapkan jadi sandaran RS di Indonesia



Presiden Jokowi:  PERSI diharapkan jadi sandaran RS di Indonesia

Kongres XIV Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) , Seminar tahunan XII Patient Safety dan Hospital Expo XXXI dibuka oleh Presiden RI , Ir.Joko Widodo di Jakarta Convention Center Rabu (17/10/2018) dengan tema “ Dengan smart Hospital dan Jiwa Hospital Preneurship Rumah Sakit Indonesia Siap Melaksanakan Universal Health Coverage dan Berkompetisi Pada Era Global”. Kongres ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Ketua Persi Pusat, Direktur BPJS, Dewan Penyantun dan Pengawas Persi, Pimpinan RS Se-Indonesia ,Pejuang-pejuang Mutu RS , Pemerhati dan Akademisi di bidang kesehatan.

Presiden RI Ir.Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan PERSI diharapkan dapat menjadi sandaran bagi Rumah Sakit-Rumah Sakit di Indonesia untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, dimana angka penyakit katastropik semakin meningkat bila dikaitkan dengan era JKN saat ini hal ini patut menjadi perhatian semua pihak, pentingnya program preventif  dan promotif.
“Isu besar saat ini sedang melanda bidang kesehatan di Indonesia ,RS tidak boleh mati seperti industri penerbangan, pelayanan publik harus berjalan dengan seimbang. Dua masalah besar dalam bidang kesehatan yg sdg dihadapi saat ini yaitu JKN dan pengelolaan limbah,” demikian diungkapkan Ketua Persi Pusat Dr.Kuntjoro Adi Purjanto,M.Kes menyampaikan laporan singkatnya.

“Bagaimanapun keselamatan pasien merupakan harga mati bagi sebuah RS, oleh karena itu kajian akdemis harus lebih baik lagi, penguatan tata kelola klinis dan tata kelola organisasi” lanjutnya.
Kongres ini diikuti oleh 1000 orang peserta yang berasal dari RS Seluruh Indonesia, pameran hospital expo 806 booth yang berasal dari produk dalam negeri dan luar negeri, juga diberikan penghargaan kepada akademisi kesehatan dan bergabungnya dua organisasi yaitu IKESINDO dan PERADI.
(Yeri-JCC Jakarta)

Minggu, 14 Oktober 2018

PELATIHAN CSSD di RSMH PALEMBANG , TERAKREDITASI BPPSDM KEMENKES RI


PELATIHAN CSSD di RSMH PALEMBANG , TERAKREDITASI BPPSDM KEMENKES RI
 
CSSD atau Sterilisasi  mempunyai tugas utama yaitu melakukan dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi dan distribusi alat steril untuk kebutuhan layanan di RS, bahkan CSSD menjadi tolak ukur keberhasilan RSMH pada saat penilaian JCI. Hal inilah yang mendasari Diklat RSMH Palembang bekerjasama dengan CSSD RSMH Palembang mengadakan pelatihan CSSD bagi petugas pelaksana pada Senin (15/10/2018) di Aula Instalasi Diklat RSMH. Peserta pelatihan ini terdiri dari perwakilan RS se-Sumatera Selatan sebanyak 20 orang, pelatihan ini sendiri merupakan pelatihan CSSD pertamakali di Indonesia yang terakreditasi oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kemenkes RI.
“Pelatihan CSSD ini akan berlangsung selama 9 hari mulai tanggal 15 – 23 Oktober 2018, dengan metode teori dan praktek, diharapkan seluruh peserta pelatihan fokus pada pelatihan sehingga ilmu yang didapat akan diimplementasikan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.” demikian diungkapkan Ketua Pelaksana yang juga Kepala Instalasi Sterilisasi RSMH Fitri Indirayati, S.Kep,Ners, MKes.
Kepala Instalasi Diklat RSMH Palembang Drs.Agus Widi Wijaya ,MM yang mewakili Direktur Utama membuka acara  mengatakan bahwa kesadaran masyarakat  akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat , keberhasilan RS dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien salah satunya melalui CSSD, yang menjamin mutu produk steril yang dihasilkan.
CSSD / Sterilisasi RSMH mempunyai layanan unggulan diantaranya pelayanan 24 jam nonstop, Dekontaminasi Tingkat Tinggi (DTT) secara mekanik menggunakan mesin Washer Desinfector sehingga melindungi karyawan dari resiko paparan hazard kimia, hazard biologi dan hazard ergonomic yang dapat terjadi pada proses DTT , sterilasi mekanik suhu tinggi menggunakan mesin steam jenis prevakum, dan suhu rendah dengan mesin gas atylen oxide dan mesin plasma hydrogen peroxide sehingga waktu sterilisasi lebih cepat. Dengan unggulan yang dimiliki oleh CSSD RSMH Palembang, sehingga sering menjadi percontohan bagi RS-RS lain di kota Palembang dan Sumatera Selatan. (yeri)

PELATIHAN KESELAMATAN PASIEN, WAJIB HUKUMNYA!


PELATIHAN KESELAMATAN PASIEN, WAJIB HUKUMNYA!

 
Salah satu pelatihan yang diutamakan dalam Akreditasi adalah pelatihan keselamatan pasien selain pelatihan PPI,K3 RS, BHD dan CSSD. Program pelatihan keselamatan pasien secara berkelanjutan penting untuk dilaksanakan karena untuk memantau keamanan pelayanan yang diberikan kepada pasien, bagaimana petugas kesehatan khususnya perawat  dalam menjamin mutu keselamatan pasien untuk itu diadakan pelatihan keselamatan pasien bagi perawat di Aula Instalasi Diklat RSMH Palembang, Senin (15/10).  Dibuka oleh Direktur Utama diwakili Kepala Instalasi Diklat Drs.Agus Widi Wijaya,MM, pelatihan ini sendiri akan terbagi dalam lima angkatan selama lima hari kedepan yang diikuti oleh 50 orang perawat setiap angkatannya.
“Semoga dengan mengikuti pelatihan ini , RSMH Palembang dapat meningkatkan kualitas SDM dan peserta dapat mengaplikasikannya dalam memberikan layanan kepada masyarakat,  RSMH Palembang dapat bersaing ditengah kemajuan dunia perumahsakitan, khususnya kawasan Asia Tenggara sehingga masyarakat kota Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya tidak perlu jauh-jauh berobat hingga  ke luar negeri “ kata Agus Widi.
 (yeri)

 

Rabu, 10 Oktober 2018

RSMH Menyapa Pelanggan : Glaukoma Si Pencuri Penglihatan



RSMH Menyapa Pelanggan : Glaukoma Si Pencuri Penglihatan

RSMH Menyapa Pelanggan merupakan  acara rutin setiap bulannya yang digelar pada  kamis minggu kedua di taman edukasi publik selain menerima keluhan pelayanan rumah sakit dan juga sebagai wadah promosi pelayanan RSMH Palembang. Acara RSMH Menyapa Pelanggan pada Kamis (22/10) ini juga bertepatan dalam rangka peringatan World Glaucoma Week dengan tema "Waspada Glaucoma si Pencuri Penglihatan" dengan menghadirkan narasumber dr.Prima Maya Sari ,Sp.M dilaksanakan di Taman Edukasi Publik. 
"RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang selalu berbenah dan menampung aspirasi masyarakat, sebagai Rumah sakit terbesar di pulau Sumatera memang tidak semua keiginan masyarakat terlayani dengan baik tetapi akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, jangan sungkan untuk menyampaikan kekurangan pelayanan kami", demikian disampaikan Dr.dr H.M.Alsen Arlan,SpB(K),MARS selaku direktur pelayanan Medik dan Keperawatan dalam membuka acara RSMH MENYAPA.
Glaucoma dijululuki sebagai pencuri penglihatan diam-diam karena pada tahap awal tidak menimbulkan gejala, perlahan-lahan penglihatan penderita akan semakin menyempit seperti melihat didalam terowongan kemudian seluruh penglihatan akan hilang.Dr Prima juga mengingatkan untuk memeriksakan tekanan bola mata dan syaraf mata anda ke dokter spesialis mata. Tes yang dilakukan mudah,cepat dan nyaman sudah ada di RSMH bisa ke klinik mata di rawat jalan atau ke pelayanan Graha Eksekutif. Tim IP3Humas Mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan  di lingkungan RSMH.

(Endang)