Senin, 21 September 2015



Diskusi Panel dan WEBINAR Nasional 2015
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satu bentuk upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat.
Diskusi Panel dan WEBINAR Nasional 2015 dengan tema Penguatan Sinergi Upaya Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan nasional Untuk Mencapai Indonesia Sehat , diselenggarakan atas kerjasama INDO HEALTHCARE FORUM , IKKESINDO DAN RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG bertempat di Hotel Royal Kuningan , Jln.Kuningan Mulia Jakarta Selatan daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980.
Tujuan dari Diskusi Panel dan WEBINAR Nasional 2015 ini secara umum adalah menghasilkan pilihan kebijakan untuk Penguatan Sinergi Upaya Kesehatan Masyarakat Dan Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Mencapai Indonesia Sehat, secara khusus kegiatan ini bertujuan merumuskan hasil kajian dan diskusi panel dan Webinar yang diselenggarakan oleh Indo-HCF bekerja sama dengan IKKESINDO sebagai mitra strategis Kementrian Kesehatan terkait dengan dampak JKN terhadap UKM.
Peserta dari Diskusi Panel ini adalah : Unsur Pemerintah (KEMENKES RI, DJSN, BPJS Kesehatan dll), Asosiasi Profesi terkait, Akademisi, Pakar dan Praktisi di bidang JKN dan Kesehatan Masyarakat, Media Cetak maupun Elektronik, Unsur Swasta dan Perorangan lain.
Peserta dari WEBINAR adalah : Akademisi dari berbagai perguruan Tinggi di Indonesia, Para Pakar/Praktisi/Kelompok masyarakat/Individu dan Mahasiswa.
RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang mengikuti  WEBINAR ini dari ruang Aula Lt.2 dihadiri oleh Pejabat Struktural dan Fungsional.
Sebagai pembawa acara DR.dr.Supriyantoro, Sp.P, MARS selaku Ketua Umum IKKESINDO
Sambutan oleh dr.Untung Suseno Sutarjo,M.Kes selaku Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan RI
Topik yang dibahas adalah : UKM Dalam Era JKN oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan –Dra.Nina Sardjunani, MA
Sementara itu Presentasi dan Diskusi panel yaitu :
  • Skenario Penguatan sinergi antara intervensi kesehatan masyarakat dengan program JKN oleh DR.dr.Sandi Iljanto,MPH 
  • Rekomendasi Penguatan Sinergi UKM dan JKN berbasis Penelitian di Provinsi Banten oleh DR.dr.Trihono, MKes
  • Skenario Penguatan Public-private partnership dalam intervensi kesehatan masyarakat yang bersifat outreach oleh Prof.dr.Laksono Trisnantoro,M.Sc.,Ph.D 
  • Skenario penguatan Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan wilayah dan outlet pelayanan kesehatan primer oleh Prof.Dr.Ascobat,MPH,DrPH
Dilanjutkan dengan Diskusi dan Tanya jawab bertindak sebagai moderator adalah dr.Broto Wasisto, DTPH,MPH
Acara Diskusi Panel dan WEBINAR Nasional 2015  diakhiri dengan ringkasan hasil diskusi panel dan WEBINAR nasional 2015 INDO HEALTHCARE FORUM – IKKESINDO.
Hasil dari   Diskusi Panel dan WEBINAR Nasional 2015 semoga dapat memberikan kebijakan terbaik untuk Penguatan Sinergi  Upaya Kesehatan Masyarakat Dan Jaminan Kesehatan Masyarakat Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sehat.
Humas dan Protokoler@Yeri.

Jumat, 18 September 2015

Yudisium Dokter Mata

YUDISIUM DOKTER SPESIALIS MATA

Saat ini Departemen Mata mempunyai 2 layanan unggulan yaitu Onkologi mata dan tindakan Vitrektomi, dikatakan Dr.Elza Iskandar, Sp.M (K) dalam kata sambutannya sebagai Ka.Departemen Mata dalam acara yudisium Dokter Mata di Departemen Mata RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Sebanyak 4 orang di Yudisium yaitu :

1.       Dr. Novia Nasir
2.       Dr.Frida Lestari
3.       Dr.Wisudawan Abdullah
4.       Dr.Nurul Widyawati

Saat ini vitrektomi menjadi layanan unggulan di Departemen Mata  dengan banyaknya pasien yang dirujuk bukan saja dari Sumsel namun juga dari luar Sumsel, dengan 2 orang dokter yang berkompeten dibidang ini yaitu Dr.Ansyori, Sp.M (K) dan Dr.Ramzi, Sp.M (K) , bahkan diharapkan akan menjadi rujukan nasional di RSMH. Tidak itu saja di Onkologi mata pun Dr.Ibrahim , Sp.M (K) dan Dr.Riani Erna, Sp.M siap untuk menjadikan Onkologi mata sebagai pusat Rujukan Nasional.
Di hadiri oleh Direktur Utama RSUP DR.Mohammad Hoesin Palembang diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan Dr.dr.H.M.Alsen Arlan, Sp.BKBD, MARS ,Rektor UNSRI diwakili  Dr.Syarif Hoesin MS, Pembantu Dekan diwakili oleh Dr.Theodorus, M.Med,Sc , Staf Medik  Departemen Mata, Ka. Departemen Bedah diwakili Dr.Nurkhodir, dan Pejabat Struktural RSMH.
Dr.Elza berpesan, sebagai Dokter Spesialis Mata yang baru di Yudisium diharapkan mampu untuk menjawab tantangan masyarakat menjadi pionir dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mampu menjaga nama baik almamater.
Dalam kata sambutannya , Dr.Alsen mengatakan bahwa kelulusan ini bukan akhir tetapi ini adalah awal dari perjuangan dimana tantangan terbesar adalah menjadikan RSMH sebagai pusat rujukan regional, Nasional maupun Internasional. Dengan mengembangkan setiap unggulan di Departemen masing-masing sesuai dengan RSMH sebagai pusat rujukan nasional.
Dr.Wisudawan Abdullah mewakili kata sambutannya sebagai dokter mata yang baru yudisium mengucapkan terimakasih atas dukungan dan support dari FK-UNSRI dan RSMH sehingga mampu menyelesaikan program Dokter Spesialis Mata.














Duuhhhh,, Selamat ya kepada Dokter mata yang Baru di Yudisium... semoga sukses dan mampu menjalankan amanah sebagai DOKTER SPESIALIS MATA.
Wartawan Humas@Yeri &Rita.

Selasa, 15 September 2015

Malnutrisi Pada Anak


MALNUTRISI PADA ANAK

Orangtua mana yang tidak senang melihat anaknya tumbuh sehat, tentunya orantua sangat berperan  penting disini. Asupan gizi yang diterima  harus sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.
Tidak jarang ditemui beberapa kasus malnutrisi, atas dasar inilah wartawan RSMH mencoba untuk mengupas lebih jauh tentang penyakit malnutrisi pada anak.Salah satu Dokter anak yang mendalami bidang ini adalah dr. Julius Anzar, Sp.A (K).
Kami menemuinya di kantor Departemen Anak lantai IV siang itu, dokter berkacamata ini dengan hangat menyapa wartawan RSMH dan mempersilahkan untuk duduk diruangannya.
                Dr.Yulius menerangkan definisi Malnutrisi secara  harfiah berarti “gizi yang salah”, dapat berupa gizi kurang ataupun gizi lebih, tetapi orang banyak mengartikan malnutrisi itu sama dengan gizi kurang ataupun gizi buruk. Ada lagi istilah PCM atau PEM. PCM, kepanjangannya adalah Protein Calorie Malnutrition, sedangkan kepanjangan PEM adalah Protein Energy Malnutrition. PCM sama dengan PEM. PCM artinya gizi kurang atau gizi buruk.
Hingga saat ini Prevalensi malnutrisi masih cukup tinggi, pada tahun 2013  prevalensi gizi kurang mencapai 6,8% dan gizi buruk 5,3% (Profil Kesehatan Indonesia), total 12,1%. Untuk Provinsi Sumatera Selatan prevalensinya mencapai 12,3% (gizi kurang ditambah gizi buruk) di atas angka nasional.   
Menurut defenisinya, PCM adalah suatu keadaan klinis yang terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan protein dan energi, dapat berupa asupan makanan yang kurang atau kebutuhan/keluaran yang meningkat atau kedua-duanya secara bersamaan dan PCM hampir selalu disertai dengan defisiensi mikronutrien. Gambaran klinis PCM dimulai dari derajat ringan sampai berat tergantung pada tingkat gangguan keseimbangan energi yang terjadi. Penegakkan diagnosis PCM lebih berdasarkan pemeriksaan klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisis) karena gambaran klinisnya sangat khas. PCM berat secara klinis terbagi  atas 3 bentuk, yaitu: kwashiorkor, marasmus dan marasmik-kwashiorkor. Kwashiorkor gizi buruk yang disertai gambaran edema yang cukup tersebar sehingga berat badan tidak banyak menurun bahkan seakan-akan normal. Marasmus adalah gizi buruk tanpa disertai edema sehingga gambaran klinisnya si anak tampak sangat kurus. Sedangkan Marasmik kwashiorkor adalaha gizi buruk disertai edema yang minimal dan anak tampak sangat kurus.
                Dokter yang juga bertugas sebagai Staf Medik Fungsional Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang mengatakan bahwa Pencegahan PCM merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilaksanakan secara terus menerus  mengingat dampak yang ditimbulkan akan merugikan masa depan anak baik jangka pendek maupun jangka panjang dan motto pencegahan lebih murah daripada pengobatan tetap berlaku dalam pencegahan PCM. PCM  yang berat (gizi buruk) akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas anak, terutama pada balita dan kualitas sumber daya manusia yang rendah merupakan dampak jangka panjang PCM berat.
PCM disebabkan oleh beberapa hal, penyebabnya dibagi  atas penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung yaitu : kurangnya asupan makanan, (kurangnya jumlah asupan makanan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah),  adanya penyakit (terutama penyakit infeksi, dapat mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh). Penyebab tidak langsung yaitu : kurangnya ketahanan pangan keluarga, keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan,  kualitas perawatan ibu dan anak, buruknya pelayanan kesehatan dan  sanitasi lingkungan yang kurang.  Dari bermacam-macam penyebab di atas, penyebab terbesar PCM  pada anak balita adalah “cara pemberian makanan yang salah.
Lebih dari separuh PCM pada anak balita disebabkan oleh “cara pemberian makanan yang salah. Oleh karena itu penyuluhan tentang cara pemberian makan yang benar merupakan upaya pencegahan PCM yang strategis. Rumah Sakit Dokter Mohammad Hoesin sebagai Rumah Sakit rujukan nasional kelas A selain sebagai pusat rujukan penanganan kasus PCM tertinggi juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian dalam bidang gizi di Sumatera Bagian Selatan. Upaya Pencegahan di RSMH selalu diterapkan terhadap pasien-pasien yang menjalani perawatan, baik berupa penanganan masalah gizi maupun penyuluhan gizi. Penyuluhan tentang cara memberikan makan yang baik dan benar agar anak tidak mengalami PCM dan Hospital Malnutrition juga diberikan kepada keluarga pasien.
        Malnutrisi juga berarti gizi lebih dan obesitas.  Obesitas berpotensi menimbulkan penyakit degeneratif di kemudian hari. Namun masyarakat masih menganggap bahwa obesitas tidak terlalu “mengganggu” alias bukan suatu penyakit sehingga sedikit masyarakat yang berobat dengan obesitas. Sama seperti PCM, pencegahan terjadinya obesitas lebih murah daripada pengobatannya. Dengan menerapkan pola makan yang baik sebenarnya kita dapat terhindar dari gangguan gizi dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gizi.
Kita peduli pada anak-anak kita, berikan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa ini yahh..
Semoga informasi yang telah diberikan  berguna untuk kita, Terimakasih.
Yeri@humas,,, Narasumber : Dr.Yulius Anzar, Sp.A (K)