Selasa, 04 Juli 2017

HALAL BI HALAL CIVITAS HOSPITALIA RSMH PALEMBANG

HALAL BI HALAL  CIVITAS HOSPITALIA RSMH PALEMBANG

Seperti sudah menjadi tradisi dalam memperingati Hari Raya Idul Fitri 1438 H, RSMH Palembang setiap tahunnya selalu menyelenggarakan acara Halal Bi Halal sebagai sarana untuk menjalin tali silahturahmi sekaligus mempererat rasa kekeluargaan diantara karyawan/ti RSMH Palembang.
Halal Bi Halal Civitas Hospitalia RSMH Palembang dalam nuansa religius dibuka dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Sdr.Zulpan,
membuat setiap undangan yang datang ke acara , terbawa dalam suasana yang penuh kekeluargaan. Acara bertempat di Aula Lantai 1 Gedung Utama RSMH Palembang dihadiri oleh Jajaran Direksi, BPRS, Dewan Pengawas, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan H.M. Giri Ramanda N Kiemas, SE,MM beserta anggota Komisi V, Profesor dan Guru Besar,  Seluruh Karyawan/ti RSMH Palembang, serta tamu undangan diantaranya Rektor dan Dekan FK UNSRI, Dinas Kesehatan Provinsi /Kota ,Ketua IDI Wilayah dan Kota Palembang, Kepala BPJS Regional III  dan Pimpinan RS se-kota Palembang serta tamu undangan lainnya.

Dalam acara tersebut juga di launching Buku Peringatan 60 tahun RSMH Palembang kepada para tamu undangan yang hadir dan narasumber yang mengisi buku tersebut.
Beberapa hal penting  yang disampaikan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan H.M. Giri Ramanda N Kiemas yakni agar  seyogyanya momen Idul Fitri dijadikan sebagai sarana introspeksi dan titik balik dengan memperbaiki kinerja serta sejauh mana kita berusaha dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat dimana saat ini RSMH merupakan satu-satunya RS Vertikal Kemenkes di pulau Sumatera dan telah berstandar Nasional dan  Internasional (JCI).
 Halal bi Halal diakhiri dengan berjabatan tangan dan saling bermaaf-maafan setelah para undangan  mendengarkan ceramah agama oleh Ustazah Umi Kalsum yang menyampaikan tema hikmah puasa dan halal bihalal.

Idul Fitri memiliki arti kembali fithrah atau kembali suci, dalam perjalanan hidupnya manusia senantiasa tidak luput dari dosa termasuk kesalahan terhadap sesama. Karena itu perlu upaya mengembalikan kembali kepada kondisi dimana pertama kali manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Idul fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Itulah makna Idul Fitri sesungguhnya.(yeri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar