Dr. Indah Puspita, Sp.JP-FIHA
ARTIKEL
Tekanan darah
tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana kekuatan aliran dari darah
terhadap dinding arteri cukup tinggi. Hampir sepertiga
dari orang-orang yang memiliki penyakit hipertensi tidak menyadari penyakit ini
dalam tubuhnya.Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka
setidaknya setiap lima tahun sekali. Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah
dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan
jantung dan daya tahan pembuluh darah.
Penyebab Hipertensi
Faktor risiko yang
menjadi penyebab hipertensi di antaranya: obesitas, terlalu banyak minum
alkohol, merokok, dan riwayat keluarga. Salah satu aspek yang paling berbahaya
dari hipertensi adalah bahwa setiap individu tidak menyadari bahwa dirinya
memiliki tekanan darah tinggi. Padahal, penyebab hipertensi bisa saja tidak
disadari oleh banyak orang. Banyak orang yang mengabaikan gaya hidup tak sehat
yang menjadi penyebab hipertensi.
Risiko mengidap
hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dan menerapkan gaya
hidup yang lebih sehat. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda
mengalami hipertensi adalah dengan pemeriksaan tekanan darah yang teratur. Hal
ini penting terutama jika kita memiliki saudara atau keturunan tekanan darah
tinggi.
Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering
kali tidak menimbulkan gejala hipertensi. Namun, pada beberapa orang dengan
tekanan darah yang sangat tinggi dapat muncul gejala hipertensi berupa:
- Sakit kepala parah
- Kelelahan atau kebingungan
- Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
- Nyeri dada
- Sulit bernapas
- Denyut jantung tidak teratur
- Adanya darah dalam urine (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
- Berdebar di dada, leher, atau telinga.
Jika Anda memiliki
gejala hipertensi tersebut, segera periksakan diri Anda ke dokter. Tekanan
darah yang tidak terkontrol mampu menyebabkan pasien jatuh ke dalam kondisi
krisis hipertensi, yaitu hipertensi yang menyebabkan kegagalan organ seperti
serangan jantung atau stroke. Jadi, waspadai gejala hipertensi
sebelum penyakit tersebut menjadi semakin parah.
Diagnosis Hipertensi
Tekanan darah
tinggi sering disebut silent disease karena pasien biasanya
tidak tahu bahwa tubuhnya memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini dikarenakan
karena penyakit hipertensi tidak menunjukkan tanda dan gejala secara kasatmata.
Itulah kenapa pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting.
Angka tekanan darah
yang ideal adalah di bawah 120/80 mmHg. Namun, hasil pengukuran di bawah 140/90
mmHg masih termasuk dalam batas normal. Tekanan darah bisa berubah-ubah. Hasil
pengukuran yang tinggi dalam sekali pemeriksaan tidak berarti Anda otomatis
mengidap penyakit hipertensi.
Tekanan darah
biasanya diukur memakai sfigmomanometer manual maupun digital. Kebanyakan
dokter kini memakai sfigmomanometer digital, yaitu alat pengukur tekanan darah
yang memakai sensor elektronik dalam mendeteksi denyut Anda.
Hipertensi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Hipertensi grade I
Ketika tekanan
darah sistole di atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di
atas atau sama dengan 90 mmHg. Diagnosis hipertensi grade I apabila selama 2
kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang waktu seminggu pasien menunjukkan
tekanan darah tersebut.
2. Hipertensi grade II
Ketika tekanan
darah sistole di atas atau sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di
atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.
3. Krisis hipertensi
Ketika tekanan
darah diastole di atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di
atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis hipertensi sendiri dibagi menjadi 2:
- Hipertensi darurat (jika terdapat kegagalan organ vital)
- Hipertensi urgensi (jika belum terjadi kegagalan organ vital)
Pengobatan
hipertensi yang utama adalah dengan mengubah gaya hidup. Pola hidup sehat yang
dapat diterapkan, di antaranya:
- Olahraga teratur
- Jaga berat badan tetap ideal
- Batasi konsumsi garam
- Hindari merokok.
Pengobatan
hipertensi diantaranya juga dengan mencegah stres karena stres dapat
menyebabkan masalah emosional, psikologis, dan bahkan fisik, termasuk penyakit
jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, menangani stres penting dilakukan untuk
menghindari hipertensi.
Setelah bisa
mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, juga dibutuhkan beberapa obat yang
dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, di antaranya:
1. Kalsium
channel blocker
Obat untuk
hipertensi ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Kalsium channel
blocker bekerja dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung
dan dinding pembuluh darah, yang membuat jantung lebih mudah untuk memompa dan
memperlebar pembuluh darah.
2. Angiotensin
converting enzyme (ACE) inhibitor
Obat tekanan darah
tinggi yang memperlebar pembuluh darah sehingga meningkatkan jumlah darah yang
dipompa jantung dan pada akhirnya menurunkan hipertensi.
3. Angiotensin
II receptor blockers (ARB)
Angiotensin II
receptor blocker (ARB) memiliki efek yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi
bekerja dengan mekanisme yang berbeda.
4. Diuretik
Umumnya dikenal
sebagai pil air, yang membantu tubuh untuk menyingkirkan air dan garam yang
tidak dibutuhkan melalui urine. Menyingkirkan kelebihan garam dan cairan membantu menurunkan tekanan darah dan dapat membuat jantung memompa darah lebih ringan.
5. Beta-blockers
Obat ini digunakan
untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan cara memblokir efek dari sistem
saraf simpatik pada jantung.
6. Omega-3
suplemen minyak ikan
Diet suplemen ikan
dan minyak ikan memiliki manfaat bagi orang sehat dan juga orang-orang dengan
penyakit jantung.
Makanan yang
bisa menurunkan penyakit hipertensi:
Diet yang dapat
membantu mengontrol hipertensi adalah makanan yang kaya akan kalium, magnesium,
serat dan rendah sodium.
Berikut makanan yang bisa membantu menurunkan
hipertensi:
1. Sayuran hijau
2. Buah berries
3. Bit
4. Susu skim dan yoghurt
5. Oatmeal
6. Pisang
7. Salmon, mackerel, dan ikan dengan omega-3
8. Biji-bijian
9. Bawang putih
10. Cokelat hitam
11. Pistachio
12. Minyak zaitun
13. Buah delima
2. Buah berries
3. Bit
4. Susu skim dan yoghurt
5. Oatmeal
6. Pisang
7. Salmon, mackerel, dan ikan dengan omega-3
8. Biji-bijian
9. Bawang putih
10. Cokelat hitam
11. Pistachio
12. Minyak zaitun
13. Buah delima
Pencegahan
Hipertensi
Cara terbaik untuk
pencegahan hipertensi adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan
menjalani gaya hidup sehat, Anda dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran
yang sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Gaya hidup sehat
sama halnya mengobati hipertensi, di antaranya:
- Makan diet sehat
- Mempertahankan berat badan yang sehat
- Mendapatkan aktivitas fisik yang cukup
- Tidak merokok
- Membatasi penggunaan alkohol
Disiplin tinggi
dalam menerapkan gaya hidup sehat akan memberikan dampak positif yang
signifikan pada tekanan darah. Beberapa penderita penyakit hipertensi bahkan
tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil menerapkan perubahan gaya
hidup untuk menormalkan tekanan darah.
(Noya-IP3Humas)
main poker dengan banyak penghasilan
BalasHapusayo segera hubungi kami
WA : +855969190856
bisa kah dapat no wa ibu dokter indah.. mau konsul terapi esmr
BalasHapus