LUPUS ERITOMATOSUS PADA KULIT
Dr. Yulia Farida Yahya, Sp.KK(K)
ARTIKEL
Penyakit lupus penyakit
sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi
sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan
kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan
pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan
sel-sel darah.
Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan
masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat
diturunkan. Perempuan lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia
15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih, dan
tentu saja, keluarga orang dengan lupus. Timbulnya penyakit ini karena adanya
faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian
obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stress
Daftar Gejala Lupus Penyakit Lupus
Apa saja gejala lupus penyakit yang perlu
untuk diwaspadai? Gejala penyakit lupus yang dikenal
sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik(LES) atau Lupus. Eritomatosus
artinya kemerahan.Sedangkan sistemik bermakna menyebar luas ke
berbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus.
Gejala umum yang menyerang penderita lupus
adalah:
1. Kulit yang mudah
gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2. Gejala umumnya
penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan
pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada
masa remisi (nonaktif) menghilang.
3.
Pada kulit, akan
muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang
disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul
di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya
gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala
saja, harus dicurigai mengidap penyeakit lupus.
4. Anemia yang
diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit lupus
5.
Rambut yang sering
rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Penyakit lupus justru kebanyakaan diderita perempuan
usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya.
Oleh karena itu diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita
lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus,
gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang
berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk gejala penyakit lupus. Sering
dijumpai gejala penyakit lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang
penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh
justru menyerang organ tubuh yang sehat. Sakit lupus diduga berkaitan dengan
sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang
berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh.
Uniknya, penyakit lupus ini antibodi yang
terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang
sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas.
Antibodi yang berlebihan, bisa masuk ke
seluruh jaringan dengan dua cara yaitu:
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh,
seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah
yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang
pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan
antibodi dan antigen mengalir bersama darah, hingga tersangkut di pembuluh
darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini
akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan abnormal,
kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tersebut
bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di
sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan
merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat
sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang
fungsi organ tubuh akan terganggu.
Pada dasarnya, penyakit lupus sangat sulit
untuk dideteksi. Gejala dan gangguan kesehatan yang diidap oleh penderita
penyakit lupus pun bisa berbeda-beda. Biasanya, dokter akan menyarankan
perawatan tertentu untuk membantu pasien tetap dapat beraktivitas dengan
normal.
Dokter bisa saja meresepkan kombinasi obat
yang berbeda untuk pasien dengan gejala lupus yang berbeda. Misalnya, untuk
penderita penyakit lupus yang hanya mengalami nyeri atau rasa sakit ringan di
tubuhnya, dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit biasa. Namun, untuk
pasien dengan gejala lupus yang lebih parah, obat yang diberikan tentu tidak
sama.
Jika Anda bertanya, apakah penyakit lupus bisa
diobati? Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih
berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara. Namun labih penting lagi
untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh. Jadi,
sekalipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan lupus secara total, ada
beberapa kombinasi obat yang akan diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh
pasien sesuai dengan gejala lupus yang diidapnya.
Ada beberapa hal yang
bisa anda lakukan untuk mencegah diri dari serangan penyakit lupus, diantaranya
:
- Hindari stress dan
terapkan pola hidup sehat.
- Kurangi kontak
langsung yang berlebihan dengan sinar matahari terutama pada siang hari.
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara
teratur.
- Lakukan diet
nutrisi.
(Noya-IP3Humas)
ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
BalasHapusmenangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D