Minggu, 05 Mei 2019

 LUPUS ERITOMATOSUS PADA KULIT
Dr. Yulia Farida Yahya, Sp.KK(K)

ARTIKEL


Penyakit lupus penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Perempuan lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih, dan tentu saja, keluarga orang dengan lupus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stress
Daftar Gejala Lupus Penyakit Lupus
Apa saja gejala lupus penyakit yang perlu untuk diwaspadai? Gejala penyakit lupus yang dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik(LES) atau Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan.Sedangkan sistemik bermakna menyebar luas ke berbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus.
Gejala umum yang menyerang penderita lupus adalah:
1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
3.    Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap penyeakit lupus.
4.  Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit lupus
5.    Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Penyebab Penyakit Lupus
Penyakit lupus justru kebanyakaan diderita perempuan usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk gejala penyakit lupus. Sering dijumpai gejala penyakit lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Sakit lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh.
Uniknya, penyakit lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas.
Antibodi yang berlebihan, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu:
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, hingga tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tersebut bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.
Apakah Penyakit Lupus Bisa Diobati?
Pada dasarnya, penyakit lupus sangat sulit untuk dideteksi. Gejala dan gangguan kesehatan yang diidap oleh penderita penyakit lupus pun bisa berbeda-beda. Biasanya, dokter akan menyarankan perawatan tertentu untuk membantu pasien tetap dapat beraktivitas dengan normal.
Dokter bisa saja meresepkan kombinasi obat yang berbeda untuk pasien dengan gejala lupus yang berbeda. Misalnya, untuk penderita penyakit lupus yang hanya mengalami nyeri atau rasa sakit ringan di tubuhnya, dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit biasa. Namun, untuk pasien dengan gejala lupus yang lebih parah, obat yang diberikan tentu tidak sama.
Jika Anda bertanya, apakah penyakit lupus bisa diobati? Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara. Namun labih penting lagi untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh. Jadi, sekalipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan lupus secara total, ada beberapa kombinasi obat yang akan diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh pasien sesuai dengan gejala lupus yang diidapnya.
Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah diri dari serangan penyakit lupus, diantaranya :
  • Hindari stress dan terapkan pola hidup sehat.
  • Kurangi kontak langsung yang berlebihan dengan sinar matahari terutama pada siang hari.
  • Berhenti merokok.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Lakukan diet nutrisi.
(Noya-IP3Humas)
           

1 komentar:

  1. ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
    menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D

    BalasHapus