WORKSHOP PCI
DR.HISAYUKI OKADA DARI SEIREI HAMAMATSU GENERAL HOSPITAL SENIOR, JAPAN
Seiring
dengan kemajuan teknologi, maka berbagai prosedur pendukung yang canggih
dilakukan untuk meningkatan performa angioplasti maupun stenting
koroner, salah satunya berupa prosedur aterektomi koroner (pengikisan sumbatan
plak aterosklerosis) yang antara lain menggunakan high-speed mechanical
rotational atherectomy atau yang popular dikenal sebagai rotablator. Tim Catheherisasi RSMH Palembang, mengadakan workshop Percutaneus
Coronary Intervention (PCI) Dr.Hisayuki Okada MD dari Seirei Hamamatsu General
Hospital Senior Japan, selama 2 hari kedepan (7/8 Agt 2017) untuk melakukan
tindakan terhadap 8 orang pasien dengan
indikasi pemakaian alat rotablator. Rotablator adalah salah satu jenis alat yang bekerja sebagai
aterektomi, yaitu prosedur untuk melebarkan lumen pembuluh koroner dengan cara
mengikis atau membuang plak aterosklerosis yang menyumbat. Rotablator, yang kerjanya menyerupai alat
bor. Tentunya tidak semua jenis stenosis dibuka dengan membutuhkan rotablator.
Rotablator kegunaannya sangat besar untuk membuka stenosis dengan kalsifikasi
berat (sumbatan yang keras), dimana stenosis demikian tidak dapat dibuka dengan menggunakan metode inflasi balon seperti
pada umumnya. PCI workshop ini adalah dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan
teknologi guna pengembangan pendidikan dan pelatihan. Adanya kegiatan ini
akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian serta membangun
networking dengan para ahli intervensi dari Jepang yang sudah berpengalaman
dalam kasus kasus kompleks. Tindakan Intervensi Non-Bedah (Percutaneous
Coronary Intervention / PCI) yang akan dilakukan di RSMH Palembang pada
kasus-kasus kalsifikasi pada arteri koroner. Sebelum melakukan tindakan medis,
pasien-pasien akan dimintakan persetujuan mengenai dilakukan tindakan ini, dan
pasien berhak menolak dilakukan tindakan medis tersebut kapan saja dan tidak
ada dispensasi terhadap penolakan tersebut.
Kasus penyakit jantung koroner saat ini jumlahnya semakin meningkat di
Indonesia, juga termasuk di Bandung dan wilayah Jawa Barat. Penyakit ini juga
sudah semakin sering ditemukan pada pasien dengan usia lebih muda yaitu pada
usia 30an. Faktor risiko-nya antara lain berupa riwayat dalam keluarga, usia
lanjut, merokok, hipertensi, kencing manis, kegemukan, dan gangguan profil
kolesterol darah Penyakit
jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya stenosis atau
sumbatan plak kolesterol (aterosklerosis) yang menyebabkan suplai darah
dan oksigen ke otot jantung berkurang sehingga menyebabkan gangguan fungsi
maupun kerusakan otot jantung tersebut. Sumbatan tersebut bisa terjadi secara
gradual dan menahun, atau bisa juga pada sebagian kasus terjadinya mendadak
yang disertai juga dengan sumbatan oleh bekuan darah pada pembuluh koroner,
suatu kejadian serius yang dikenal sebagai serangan jantung. Terapi yang tidak
adekwat dapat berdampak fatal yaitu berakhir dengan kematian, atau menempatkan
pasien ke risiko terjadinya gagal jantung, atau paling tidak akan mengganggu
kualitas hidup pasien dikarenakan keluhan nyeri dada angina yang mereka alami
berulang.
Dengan berbagai kecanggihan dan manfaat dari rotablator yang sudah
sering dipakai di berbagai center di banyak negara maju, direncanakan
RSMH akan memiliki alat ini, sehingga diharapkan akan semakin
meningkatkan performa laboratorium kateterisasi RSMH Palembang , terutama dalam menangani kasus-kasus sulit, yang pada akhirnya
tentunya memberikan manfaat besar bagi pasien-pasien penyakit jantung koroner
di Palembang
, khususnya, dan di Sumatera
Selatan , pada umumnya. Gudluck tim
Cath lab RSMH Palembang..!
#yerihumas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar