Di Tawari Songket Gratis, Menkes tetap mau bayar
Apa yang ada dalam benak anda ketika
mengunjungi kota Palembang? Songket, pempek, jembatan ampera kah…? Berkunjung
ke kota Palembang tentu saja terbayang dengan makanan khas terbuat dari olahan
ikan yaitu empek-empek, namun anda harus tahu bahwa oleh-oleh dari kota
Palembang tidak hanya terbatas pada makanan namun juga pada kain songket khas
Palembang.
Dalam kunjungan meresmikan Hospital
Expo kegiatan Muktamar ARSPI di Palembang Jum,at 02 Maret 2018, Menteri Kesehatan RI
Prof. Dr.dr.Nila Farid Moeloek,Sp.M (K) berkesempatan mengunjungi
salah satu stand songket milik pengrajin songket lokal Ilham Bahari. Sang pengrajin pun berniat
memberi salah satu kain songket koleksinya kepada Ibu Menkes, namun dengan halus Menkes menolak dan
beliau tetap membeli kain songket tersebut. Pengrajin songket tersebut sangat
bangga standnya dikunjungi oleh seorang menteri tindakan Menkes tetap membayar
kain songket tersebut merupakan contoh
seorang pejabat yang sangat menghargai pengrajin songket
Dengan beragam pilihan warna songket
membuat Menkes kesulitan untuk memilih. Songket merupakan kain tenun yang
terbilang mewah karena ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak.
“Semuanya bagus-bagus baik motif maupun coraknya, dengan pilihan warna yang
bermacam-macam semua pingin dibeli” kata bu Menkes. Akhirnya bu Menkes pun
tertarik untuk membeli songket Palembang berwarna ungu. Tidak lupa sang
pengrajin memberikan petunjuk penyimpanan songket agar awet dan tahan lama
Kain Songket – sebuah kain mewah
kebanggan masyarakat Palembang. Kain ini merupakan percampuran antara beberapa
budaya, di antaranya India, Cina dan arab. Kain ini sudah ada sejak Kesultanan
Palembang Darussalam dan menjadi pakaian kebanggan. Kain ini merupakan kain
yang cukup mewah, sehingga harganyapun agak tinggi. Harga termurahnya pun
berkisar antara Rp. 500.000, dan untuk harga tingginya bisa mencapai hingga
ratusan juta rupiah
( suhaimi/Yeri- humas rsmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar