Rabu, 22 Mei 2019

LANSIA BERDAYA KELUARGA BAHAGIA
(Oleh Dr.Nur Riviati, Sp.PD, K.Ger)

Jumlah populasi warga usia lanjut di Indonesia  pada tahun 2035 diperkirakan  akan mencapai 41 juta jiwa, dan pada tahun 2050 mencapai 80 juta jiwa. Peningkatan ini  terjadi secara eksponensial, berarti setiap 4 penduduk yang kita jumpai maka 1 orang yang berusia lanjut.Terjadinya transisi demografi di Indonesia akan diikuti dengan transisi epidemiologi. Jenis penyakit pada kelompok populasi ini tentunya berbeda, yang di dominasi dengan penyakit degeneratif , penyakit kardiovaskuler, serta keganasan.
selain itu peningkatan jumlah warga usia lanjut akan meningkatkan jumlah pasien geriatri.

Pasien geriatri mempunyai karakteristik tertentu yang perlu di bedakan dengan warga usia lanjut namun sehat. Karakteristik pasien geriatri adalah :
1.  Multipatologi yaitu pada satu pasien terdapat lebih dari 1 penyakit yang umumnya bersifat kronik degeneratif.
2.  Menurunnya daya cadang faali, yang menyebabkan pasien geriatri amat mudah jatuh dalam kondisi gagal pulih ( Failure to Thrive)
3.  Perubahan tanda dan gejala penyakit dari yang klasik.
4.  Terganggunya status fungsional pasien geriatri : status fungsional adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari - hari. yang menggambarkan kemampuan umum seseorang dalam memerankan  fungsinya sebagai manusia mandiri, sekaligus menggambarkan masalah kesehatan secara umum.
5.  Kerapnya terdapat gangguan nutrisi , gizi kurang atau gizi buruk.


Hal ini merupakan tantangan bagi kita khususnya praktisi medis dalam memberikan pelayanan  pada  pasien  usia lanjut, diperlukan  pendekatan   paripurna  pasien geriatri   
( Comprehensive Geriatric Assessment / CGA) dengan sifat/jenis pendekatan yang di gukanan adalah interdisiplin.

Untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produkif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus kehidupan manusia sampai memasuki fase lanjut usia,  dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protekif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia.

Tujuan umum kebijakan pelayanan kesehatan lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan  untuk mencapai lansia sehat, mandiri, aktif, produkif dan berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat.

Tujuan khususnya adalah meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan  lansia;
1.  Meningkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi dan pihak terkait lainnya,
2.  Meningkatnya ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lansia,
3.  Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan lansia dalam upaya peningkatan kesehatan lansia.
4.  Meningkatnya peran serta lansia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Berdaya berarti lansia diharapkan berkemampuan fisik, kognitif, emosional, sosial, ekonomi yang baik dan dapat mengatasi (mengelola stresor) dan berbagai rintangan.
Terdapat Tips untuk lansia tetap sehat, berdaya dan mandiri dari Alm.R.Boedhi Darmojo yang dikenal dengan bapak Geriatri Indonesia :
Berat badan berlebih di hindari

Aturlah makan dengan gizi seimbang

Hindari faktor – faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) : tekanan darah tinggi, penyakit kencing  manis, penyakit jantung koroner, dll

Agar terus berguna, lakukan kegiatan-kegiatan /hobi yang bernanfaat sesuai kemampuan

Gerak badan teratur wajib terus dilakukan

Iman dan taqwa ditingkatkan serta kelola stress

Awasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Tentunya kita selalu berharap dan berupaya mewujudkan lansia sehat, aktif dan mandiri khususnya di Palembang. Dalam rangka memperingati Hari Lansia Nasional (29 Mei) tahun 2019  dengan tema dari Kemenkes “ LANSIA BERDAYA KELUARGA BAHAGIA”, Kami dari TIM Geriatri RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang (RSMH) telah mengadakan berbagai rangkaian kegiatan promosi kesehatan, diantaranya : penyuluhan kesehatan, senam Lansia, simposium awan dan talkshow kesehatan.
Kegiatan ini  bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan para lansia mengenai kesehatan, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam Tim Geriatri yaitu: Penyakit Dalam, Rehab Medik, Kesehatan Gigi dan Mulut, Gizi, Kulit & Kelamin dengan topik  tetap tampil cantik dan bugar  serta sehat dan mandiri diusia lanjut”.

Dengan terselenggaranya berbagai kegiatan edukasi ini  diharapkan bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi lansia, semoga dapat menjadi  lansia yang sehat dan mandiri bahagia sampai akhir usia…

Salam IP3H (TIKA)


Selasa, 21 Mei 2019

RSMH SIAP DEKLARASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK – WBBM

RSMH SIAP DEKLARASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK – WBBM

Sosialisasi pembangunan zona integrasi menuju Wilayah Bebas Korupsi  (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Irjen kemenkes RI  dilaksanakan di ruang Aula Utama  pada Rabu (22/05) di buka oleh Direktur Keuangan dr.H.Welly Refnealdi., M.Kes., Ph.D didampingi  Direktur Pelayanan Medis  dan Keperawatan dengan narasumber  Abdul Malik, SKM (Auditor Muda Inspektorat Pusat) dihadiri oleh para pejabat Struktural dan Non Struktural di RSMH.
“Untuk kearah zona integritas menuju WBK dan WBBM, maka dibutuhkan komitmen dan konsisten dari setiap individu (SDM)  diawali dengan mengubah mindset, komitmen yang kuat mulai dari pimpinan sampai bawahan, menerapkan standar secara konsisten, optimalisasi pemanfaatan IT, Inovasi secara kontinyu, serta dengan memberikan pelayanan publik  yang baik dan mutu terus meningkat” demikian disampaikan oleh Abdul Malik dari Irjen Kemenkes RI. “Sebagai institusi pemerintah, RSMH Palembang sudah sepatutnya  mewujudkan wilayah birokrasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan Nepotisme” lanjutnya lagi.
Sementara itu menurut Direktur Keuangan dr.H.Welly Refnealdi., M.Kes., Ph.D mengatakan bahwa saat ini pencapaian RSMH Palembang sudah sangat baik, salah satunya dengan akuntabilitas  penyusunan laporan kinerja dan evaluasi sakip yang dilakukan setiap bulan , rapat rutin yang dilakukan oleh pokja 1-6, komitmen dan konsisten setiap individu terhadap WBK dan WBBM sangat baik, sehingga dalam waktu dekat dirinya optimis, pendeklarasian zona integritas menuju WBK dan WBBM dapat terwujud. Harapan dr. Welly , Irjen Kemenkes RI dapat memberikan  dukungan penuh  dan motivasi terhadap langkah yang akan diambil oleh RSMH Palembang.

( Suhaimi Humas RSMH)


Senin, 20 Mei 2019

DETEKSI DINI GANGGUAN BERKOMUNIKASI PADA ANAK


DETEKSI DINI GANGGUAN BERKOMUNIKASI PADA ANAK
Nara sumber Ernawati Purwani, A.Md.TW ( Terapi Wicara IRM ).


RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang dari unit keja Instalasi Rehabilitasi Medik berkoordinasi dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit mengadakan penyuluhan langsung ke pasien, pengunjung  dan keluarga pasien, Senin ( 20 Mei 2019 ), mengambil Topik “ DETEKSI DINI GANGGUAN BERKOMUNIKASI PADA ANAK “ bertempat diruang tunggu poli rehabilitasi Medik  RSMH, dengan Nara sumber Ernawati Purwani, A.Md.TW ( Terapi Wicara IRM ). Kegiatan ini dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan untuk unit Terapi Wicara Instalasi rehabilitasi Medik. Berlangsung selama lebih kurang 1 jam kegiatan mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 09.30 Wib diselingi sesi tanya jawab kepada audien atau pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang hadir.

APA ITU DETEKSI DINI GANGGUAN BERKOMUNIKASI
Deteksi Dini adalah Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah perkembangan wicara dan bahasa anak normal atau mengalami gangguan Deteksi dini dilakukan melalui kegiatan wawancara, observasi dan tes.
MENGAPA DETEKSI DINI DILAKUKAN ?
Deteksi Dini dilakukan  untuk mengetahui bagaimana perkembangan wicara dan bahasa anak, apakah sesui dengan kelompok usianya. Deteksi dini merupkan lngkah awal untuk menentukan terapi wicara agar perkembangan wicara dn bahasa anak dapat lebih maksimal sehingga anak dapat berkomunikasi sebagaimana anak lannya.

MANFAAT DETEKSI DINI
·    Untuk memberikan informasi mengenai kemampuan bahasa Wicara anak bak tu Refresif atau Ekspresif, apakah sesuai usianya atau mngalami keterlambatan.
·     Agar anak yang mengalami gangguan komunikasi dapat segera mendapatkan pelayanan dan penanganan khususnya PELAYANAN TERAPI WICARA.

BIDANG KEMAMPUAN ANAK YANG DI DETEKSI
·       -  Kemampuan Reseptif (Pemahaman )
 Yaitu Keampuan dalam memaham bahasa dan wicara seperti Pemahaman dalam perintah sederhana yang   diberikan.
·        -  Kemampuan Ekspresif (Pengujaran atau Kemampuan Lisan )
  Yaitu Kemampuan anak dalam mengeluarkan Ide, Perasaan, Keiinginan dengn menggunakan Ujaran / Lisan.

PELAKSANAAN DETEKSI
·       Tehnik Wawancara
-       Wawancara dilakukan dengan orang tua / keluarga
-       Materi wawancara meliputi aspek aspek perkembangan seperti perkembangn Motorik, Sosial yang berkaitan dengan perkembangan Wicara.
·        Tehnik Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi yang sesuangguhnya maupun      dalam  situasi yang sengaja diciptakan.
Tes
Tes dilakukan oleh pemeriksa kepada anak dengan berpedoman pada materi Tes yang sudah tersedia ( Format Tes Deteksi Dini Gangguan Kemampuan Berkomunikasi )

Dari serangkaian tehnik yang dilakukan dalam deteksi dini gangguan berkomunikasi ( wawancara, Observasi dan Tes ), Maka dapat diketahui kemampuan bahasa dan wicara anak apakah sesuai dengan usianya atau mengalami keterlambatan.
Upaya  deteksi dini gangguan berkomunikasi merupakan salah satu dasar pembinaan gangguan kemampuan berkomunikasi anak yang bertujuan mendorong perkembangan komunikasi secara Optimal pada anak, baik secara pemahaman maupun kemampuan Lisan.
Perlu diketahui bahwa perkembangan bahasa dan wicara anak dipengaruhi beberapa factor Intern ( Kemampuan yang ada pada anak sendiri seperti IQ, Pendengaran, penglihatan ) dan factor Ekstern ( factor lingkungan seperti Stimulasi dan Sosialisasi ). Akan lebih bak bila orang tua atau keluarga bekerjasama memahami perkembangan bahasa dan wcara anak serta memahami ksulitan kesulitannya sehingga akan diperoleh Hasil Yang Lebih Optimal, pungkas narasumber mengakhiri penyuluhan  hari ini.
Di diakhiri dengan tanya jawab kepada  narasumber dari  peserta dengan suasana santai dan akrab.

PKRS - IP3 - Humas Palembang
( Anie Gumay )



Penggunaan Obat Saat Puasa

Bulan suci ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan rahmat, dimana semua umat islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, menurut Badan Statistik pada tahun 2010, sebesar 87.2 persen penduduk Indonesia beragama islam.

Demikian disampaikan oleh Santi Margareta S.FARM, dari Instalasi Farmasi bagian Apoteker, Selasa, 21 Mei 2019. Diruang tunggu poli lantai 1 yg dihadiri oleh penggunjung Rumah Sakit

Santi mengatakan obat - obat yang tidak membatalkan puasa yaitu dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut dan masuk saluran pencernaan.

"Diantaranya obat yang tidak membatalkan puasa yaitu obat yang diserap melalui kulit (salep, gel, krim dan plester), obat yang diselipkan dibawah lidah (ISDN, Nitrogliserin untuk angina pektoris), obat - obatan yang disuntikkan baik melalui kulit, otot, sendi dan vena, kecuali pemberian makan melalui intravena, obat tetes mata hidunh dan telinga, obat kumur, obat asma, O2, dan obat suppositoria".

Selanjut ia menjelaskan penggunaan obat saat bulan puasa perlu kehati - hatian dalam merubah jadwal minum obat, seperti obat yang diminum satu kali sekali tidak ada perbedaan ketika digunakan saat bulan puasa, sedangkan obat yang diminum dua kali sehari disarankan untuk diminum pada saat saur dan berbuka.

"Sedangkan untuk pemakaian obat tiga atau empat kali sehari, dapat diganti dengan obat yang lain, yang masih memiliki efek yang sama, tetapi memiliki durasi aksi yang lebih panjang tapi dengan resep dokter, jika tidak bisa diganti, maka penggunaanya adalah waktu berbuka puasa hingga saur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama".

Perubahan jadwal waktu minum obat mungkin dapat mempengaruhi efek terapi obat, sehingga perlu perhatian khusus  dalam merubah jadwal minum obat. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker, tutupnya.
 
Salam
IP3H (leni/pkrs)

Jumat, 17 Mei 2019

Pasien Mempunyai Hak dan Kewajiban Atas Pelayanan RS

Pasien mempunyai Hak atas pelayanan yg ada di rumah sakit dan mempunyai Kewajiaban atas aturan yg ada di rumah sakit.

Hak pasien terhadap rumah sakit atas pelayanan yg diterima dan ketentuan mengenai kewajiban pasien diatur dengan peraturan UU RI Nomor 44 Tahun 2009, dimana terdiri dari 4 kewajiban pasien dan 18 hak pasien.

Demikian yang disampaikan Fihrin Kusuma, SH,MHum dibagian Etik dan Hukum di Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin Palembang, memberikan penyuluhan untuk pasien dan keluarga pasien di lingkungan RSMH Palembang dengan topik Hak dan Kewajiban Pasien

Ia mengatakan, bukan saja pasien harus  menuntut haknya saja, tapi juga harus menaati kewajiban atau aturan yg berlaku di RS ini, bila mana aturan itu dilanggar pihak RS dapat menegur langsung ke pasien ataupun keluarganya.

"Salah satu peraturan rumah sakit jumlah yang menjaga pasien hanya satu atau dua orang dengan ketentuan berlaku dan harus memiliki kartu jaga, dan Hak pasien itu sendiri, mendapatkan informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis dan lainnya".

Selanjutnya, pasien dalam memberikan informasi harus  lengkap dan jujur kepada petugas kesehatan tentang masalah kesehatannya  dan pasien harus mematuhi kesepakatan yg telah ditetapkan dengan rumah  sakit.

Diharapkan dengan menaati masing - masing aturan Hak dan Kewajiban pasien, dapat meningkatkan layanan yang diberikan oleh RSMH kepada masyarakat terutama masyarakat Sesumatera Selatan.

Dengan berjalannya aturan UU RI Nomor 44 Tahun 2009 pasal 31 dan 32 tentang perumah sakitan, pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan tau akan Hak dan Kewajibannya sesuai dengan prosedur yang ada di rumah sakit ini. tutupnya

Ip3H (leni/pkrs)

Kamis, 16 Mei 2019

KENALI GEJALA HIPERTENSI



Istilah darah tinggi (hipertensi) mungkin sudah tak asing dalam kehidupan kita karena merupakan salah satu dari penyakit yang cukup banyak diderita baik orang dewasa hingga usia lanjut ini dan cukup banyak menyita perhatian. Penderita penyakit ini terus meningkat setiap tahunnya. Hipertensi juga diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang diseluruh dunia yaitu sekitar 13 % dari total kematian.


Demikian disampaikan oleh Dr. Suprapti, Sp.PD,KGH pada penyuluhan kesehatan, Jumat 17 Mei 2019  di ruang tunggu poliklinik rawat jalan bertepatan dengan peringatan Hari Hipertensi Sedunia dimana tema World Hipertension Day 2019 yaitu “ Ketahui Tekanan Darahmu: Cegah Hipertensi Dengan Pendekatan Keluarga”

Dijelaskan oleh Dr. Suprapti, Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu tertentu) yaitu penderita yang mempunyai tekanan darah melebihi 140/90 mmHg saat istirahat. Hipertensi tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko  seseorang mengalami hipertensi seperti lanjut usia, memiliki keluarga yang menderita hipertensi, memiliki kebiasaan merokok dan jarang berolahraga. Penyakit ini juga dapat menimbulkan gangguan atau kondisi kronis lainnya. Sebut saja seperti gangguan jantung, stroke, gagal ginjal, gangguan penglihatan dan lain-lain.

Beberapa cara (tips) yang diberikan dr. Suprapti untuk dapat mengontrol tekanan darah yaitu Ketahui tekanan darah (apakah diperiksa secara teratur), Ketahui berat badan (apakah proposional), Jangan gunakan garam berlebih pada makanan (Hindari makanan asin), makan makanan yang diet rendah lemak, jangan merokok, minum obat seperti yang sudah diresepkan, sering berkonsultasi dengan dokter, rutin berolahraga, ajak anggota keluarga untuk mengontrol tekanan darah secara teratur dan hiduplah secara normal dan bahagia


Salam
Noya-IP3Humas/PKRS




APA ITU CACAR MONYET ( MONKEYPOX )


PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
BERKOLABORASI DENGAN DEPARTEMEN DERMATOLGI DAN VENEROLOGI
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
MENGANGKAT TOPIK “ MONKEY POX  “ (CACAR MONYET)

Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit kerjasama dengan Departemen Dermatologi & Venerologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang  hari ini Kamis, 16 Mei 2019 bertempat di lantai 2 Instalasi rawat Jalan kembali melaksanakan penyuluhan kesehatan mengangkat Topik”CACAR MONYET (MONKEYPOX) “ dengan nara sumber Dr. Indah Astri Aryani, Sp.PKK,Fin SDV,  dengan peserta lebih kurang 30 orang pasien , pengunjung dan keluarga yang berobat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang serta petugas jaga di rawat jalan.
Human Monkeypox (MPX) atau yng sering disebut cacar Monyet merupakan penyakit Zoonosis atau penularan penyakit dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPX).
Virus Monkeypox mirip dengan cacar pada manusia.Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, namun monkeypox bias berakibat fatal.


Apa itu Cacar Monyet ?
u  Penyakit yang penularannya dari hewan ke manusia                         
u  Disebabkan virus Monkeypox
u  Mirip cacar pada manusia
u  Jauh lebih ringan daripada cacar, namun dapat berakibat fatal

YANG TERJANGKIT MONKEYPOX

      u  Tahun 2017 kasus monkeypox terjadi di Republik Afrika Tengah, Republik Demokrasi  
           Kongo,  Liberia, Nigeria, Republik kongo, dan Sierra Leone
  u  Sebagian besar ditularkan ke manusia dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata                (Kera)

AGEN PENULAR


Virus Monkeypox  sebagian besar ditularkn ke manusia dari bebgai bnatang liar seperti tikus dan primate (Kera)Infeksi pada manusia pernah dilaporkan pada penangkaran kera yang terinfeksi, tikus hutan dan tupai, dimana hewan pengerat/ tikus menjadi penyebab terbesar penularan virus ini.
Gejala cacar monyet
u  Demam
u  Sakit kepala hebat
u  Pembengkakan kelenjar getah bening
u  Sakit punggung
u  Nyeri otot
u  Kekurangan energi
u  Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar ke tempat lain di tubuh
u  Gejala mulai timbul 14-21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus
u  Diagnosa
u  Mirip dengan penyakit ruam lain, seperti cacar, cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis dan alergi terkait obat.
u  Hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium khusus dengan sejumlah tes yang berbeda Pencegahan

u  Hindari kontak dengan tikus atau primata (kera) yang terinfeksi
u  Membatasi paparan langsung terhadap darah dan daging yang tidak dimasak dengan baik
u  Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi harus dihindari
u  Memakai sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya saat menangani hewan yang terinfeksi atau merawat orang yang sakit
u  Petugas kesehatan dianjurkan melakukan vaksinasi
u  Perilaku hidup bersih dan sehat

TRANSMISI PENULARAN

Seseorang dapat terinfeski Virus Monkeypox melalui kontak dengan Darah, Cairan tubuh, atau Lesi Kulit atau Mukosa hewan yang terinfeksi.

DAERAH ENDEMIS

Virus Monkeypox tersebar terutama dibagian Afrika tengah dan barat, yang merupakan daerah hutan hujan lebat. Penyuluhan  kesehatan Cacar monyet atau Monkeypox hari ini cukup responsive dari peserta , karena saat ini sedang boomingnya berita penyakit tersebut, sehingga mereka tidak beranjak pergi dari tempat penyuluhan, sebelum materi selesai disampaikan .

Dengan penyuluhan kesehatan yang sering dilaksanakan oleh Promosi Kesehatan Rumah Sakit berkordinasi dengan unit terkait dilingkungannya  baik internal dan eksternal , diharapkan masyarakat /pasien/keluarga pasien/ pengunjung mengerti dan faham, sehingga  dapat menyampaikannya kepada teman, keluarga dilingkungannya, diharapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.


PKRS IP3 - HUMAS RSMH PALEMBANG
Anie Gumay