Jumat, 25 Oktober 2019

1 dari 4 orang mengalami stroke ( jangan menjadi salah satunya)

Artikel oleh Dr H Achmad Djunaidi, Sp.S, MARS

Di Indonesia, angka kematian yang disebabkan oleh stroke terbilang tinggi. Penyakit ini pun masih menjadi salah satu momok menakutkan bagi sebagian besar orang. Penyebabnya sendiri tak terlepas dari kebiasaan buruk dan tekanan darah tinggi. Usia dan riwayat keluarga juga menjadi penyumbang gangguan kesehatan yang satu ini.

Tak mengherankan, stroke sangat identik dengan kolesterol troke adalah penyakit pembuluh darah otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vascular JENIS STROKE Yang pertama adalah stroke iskemik, stroke jenis ini adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otak. Yang kedua dalah stroke haemoragik atau stroke pendarahan. Stroke jenis yang ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.

GEJALA DAN TANDA STROKE
§  Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba
§  Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
§  bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung
§  Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh
§  Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
§  Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan)
§  Gejala tambahan lain : pingsan

PENCEGAHAN STROKE
1.    Tekanan darah yang terkontrol.
2.    Tekanan darah dikatakan tinggi apabila mencapai diatas 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah terkontrol dapat menurunkan resiko terjadinya stroke.
3.    Berhenti merokok.
4.    1 dari 10 orang yang mengalami stroke adalah perokok. Berhenti merokok dapat menurunkan resiko terjadinya stroke baik pada diri sendiri maupun orang disekitar.
5.    Olahraga yang teratur.
6.    Olahraga rutin 5 kali dalam seminggu selama 20-30 menit dapat menurunkan resiko terjadinya stroke.
7.    Mengurangi kadar kolesterol. 1 dari 4 orang penderita stroke mempunyai kadar kolesterol LDL yang tinggi.
8.    Kontrol gula darah. Penderita Diabetes Melitus mempunyai resiko yang sangat besar untuk mengalami stroke. Regulasi gula darah yang teratur harus dilakukan untuk mencegah stroke

BAHAYA STROKE
Kematian. Kematian adalah salah satu dampak yang bisa terjadi akibat stroke. Kelumpuhan. Kelumpuhan baik sesisi tubuh maupun kedua sisi tubuh adalah dampak tersering pada pasien stroke. Sulit berbicara. Penderita stroke dapat mengalami gangguan berbicara.

PKRS/Leni

1 komentar: