Sampai saat ini belum jelas
faktor apa yang dapat menyebabkan munculnya ADHD, meskipun banyak penelitian
yang dilakukan dalam bidang neurologi dan ilmu genetika sepertinya menunjukkan
sedikit titik terang, banyak penelitian mencurigai faktor genetika dan biologis
sebagai penyebab ADHD, meskipun lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang
juga membantu menetukan prilaku anak yang spesifik.
Demikian disampaikan Aninditya
ayu rositawati dari petugas rehabmedik, dengan topik ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity) di ruang tunggu poli rehabmedik, senin 15
april 2019
Lanjutnya ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity) adalah gangguan
perkembangan dalam peningkatan aktivitas
motorik anak – anak sehingga menyebabkan aktivitas anak – anak yang tidak lazim
dan cenderung berlebihan.
“Adapun yang perlu dilihat gejala
yang harus dicermati adalah sensitive terhadap suara dan cahaya, menangis, suka
mejerit dan sulit tidur, sering terbangun tidur, sulit minum ASI, suka membenturkan
kepala/menyakiti sendiri, mudah marah, lebih ribut dibandingkan dengan anak yang
lain, kurang konsentrasi, gelisa, tidak bisa duduk diam, tidak sabaran dan
Hypo Propioseptif Tactile.
Selanjutnya yg perlu diketahui
tiga gejala utama dari ADHD (Attention Deficit Hyperactivity), yaitu Inatensi
yaitu kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian misalnya jarang menyelesaikan
perintah sampai tuntas, mainan sering tertinggal, sering membuat kesalahan,
mudah beralih perhatian terutama oleh rangsangan suara. tutupnya
Salam IP3H (leni/pkrs)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
WA : +85587781483