Dr.H.IskandarZulqarnain,Sp.OG(K)
Infeksi TORCH
Pada Ibu Hamil
Infeksi pada ibu hamil bisa
diakibatkan dari jenis parasit dan virus yang hinggap pada tubuh. Salah satu
infeksi yang berbahaya ialah TORCH. TORCH adalah istilah di dunia medis untuk
menggambarkan gabungan dari empat jenis infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus
dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini ditimbulkan dari
kegiatan yang sangat dekat dengan keseharian manusia. Namun jika ibu hamil
sudah terkena infeksi, hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan janin.
Cukup sulit untuk mengantisipasi diri dari kemungkinan terinfeksi parasit
tersebut. Umumnya parasit ini dapat dengan mudah kita temui pada makanan
(daging), sayur, buah, bahkan susu segar.
TORCH pada awalnya akan
menyerang bu hamil, utamanya pada trisemester pertama kehamilan. Saat itu,
kondisi janin berada dalam fase pembentukan organ tubuh. Hal ini bias
mengakibatkan infeksi kronis, cacat bawaan, keguguran, hingga bayi lahir mati.
Virus pada TORCH bias juga mengakibatkan tuli, buta, keterbelakangan mental,
dan kejang-kejang setelah anak lahir. Dengan ancamannya tersebut, orang tua
dituntut wajib mewaspadai infeksi TORCH. Apalagi infeksi TORCH sering diketahui
tidak diawali dengan gejala. Penyebarannya hanya bias diketahui dengan
mendeteksi zat kekebalan tubuh yang terbentuk setelah terjadinya infeksi.Yang
jelas, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan.
CYTOMEGALOVIRUS
(CMV)
HERPES
SIMPLEKS TIPE II
TOXOPLASMA
RUBELLA
Infeksi Toxoplasma disebabkan
oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma
terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% dari kasus
infeksi. Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise,
demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila
terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan
respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi
adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita
Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah
dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang danensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya
tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan
laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.Infeksi
Rubella ditandai dengan demam akut,ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar
getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang
anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita
hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi
terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah
50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%
(menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). Tanda tanda
dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak
dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat
perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium. Infeksi CMV
disebabkan oleh virus Cytomegalo dan virus ini temasuk golongan virus keluarga
Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara
laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya
bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu
sedang hamil. Jika ibu hamil terinfeksi. Maka janin yang dikandung mempunyai
risiko tertular sehingga mengalami gangguan
misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan
lain-lain. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus
Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten,
menjalar melalui serabut syaraf
sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari
ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini
tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi
yang baru lahir dapat berakibat fatal (pada lebih dari 50 kasus). (dari berbagai
sumber)
(
Humas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar