Tak Bisa
Silaturahmi, Bawa Kue Lebaran ke RS
Tak semua orang bisa menikmati Lebaran bersama keluarga. Contohnya saja,
Meliani Oktaria. Perawat RSMH Palembang ini harus menjalankan tugasnya. Meski
merasa sedih, namun, ada hikmah yang tetap ia petik. Seperti apa?
Siang itu, suasana RSMH Palembang tampak sepi. Aktivitas di ruang tunggu rawat
jalan, rawat inap yang biasanya sesak tak terlihat. Hanya beberapa orang yang
datang ke sana. Gedung Graha Spesialis juga tampak lengang.
Meski jadwal praktik dokter masih berlangsung, tak ada antrean pasien seperti
biasanya. Itulah kondisi pada H-2 Lebaran, kemarin. Hanya ada beberapa pasien
menunggu. Mereka ingin mendapatkan pelayanan berserta beberapa petugas yang
berjaga.
Puncaknya, pada hari H Lebaran, tak terlihat barisan mobil dan motor. Gedung
rawat jalan dan Graha Spesialis juga terkunci. Begitu juga dengan bangsal rawat
inap pasien. Banyak bed yang kosong karena ditinggal pasien yang pulang
jelang Lebaran.
Tatkala wartawan mengunjungi ruang Yasmin B. Di sana, ada dua perawat yang
sedang sibuk. Mereka mengisi buku tugasnya sambil mencicipi makanan ringan yang
ada di atas meja. “Maaf lahir batin,” katanya. Tak jauh dari mereka, beberapa
potong ketupat lengkap berserta lauknya terpajang di sisi kiri meja panjang.
Tiba-tiba seorang wanita menghampiri wartawan koran ini. Ia menyapa dengan
ramah. Itulah Meliani, ia baru saja mengontrol pasien di bangsal-bangsal.
Cerita langsung mengalir dari mulut wanita kelahiran 28 September 1980 itu.
“Memang kondisi pasien lebih sepi dibandingkan dengan hari biasa, karena sudah
banyak yang pulang,” katanya.
Meski sedang hamil enam bulan, ia tetap menikmati setiap
tugas yang diberikan padanya. Termasuk juga bertugas selama hari raya. Usai
menjalankan salat Ied di rumah. Ia pun langsung bergegas menuju RSMH. Sehingga
tidak sempat melakukan silaturahmi dengan sanak saudara.
Bahkan, ia terpaksa meninggalkan kedua anaknya bersama
suami yang kebetulan juga perawat dan mendapatkan cuti. Banyak suka dan duka
yang ia alami. Sukanya, bisa menyalani pasien. Hal ini dianggapnya sebagai
ibadah. “Dukanya ya itu tidak bisa bersama keluarga,” tegasnya.
Sejak dua tahun bertugas di RSMH. Ia selalu
mendapatkan tugas di hari raya. Meski begitu, ia tak melupakan tugasnya sebagai
ibu rumah tangga. Semua keperluan Lebaran suami dan anak-anak sudah dipersiapkan
dengan matang. “Anak saya masih kecil-kecil belum begitu mengerti kenapa ibunya
pada saat Lebaran masih tetap kerja, tapi juga sudah mendapatkan penjelasan,”
ulasnya.
(Tulisan Irmayani- sumek - foto Dj Ami RSMH)
(Tulisan Irmayani- sumek - foto Dj Ami RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar