Kamis, 08 Maret 2018

Menkes Terpesona Songket Palembang



Menkes Terpesona Songket  Palembang

Apa yang ada dalam benak anda ketika mengunjungi kota Palembang? Songket, pempek, jembatan ampera kah…? Berkunjung ke kota Palembang tentu saja terbayang dengan makanan khas terbuat dari olahan ikan yaitu empek-empek, namun anda harus tahu bahwa oleh-oleh dari kota Palembang tidak hanya terbatas pada makanan namun juga pada kain songket khas Palembang.

Dalam kunjungan meresmikan Hospital Expo kegiatan Muktamar ARSPI di Palembang Jum,at 02 Maret 2018, Menteri Kesehatan RI Prof. Dr.dr.Nila Farid Moeloek,Sp.M (K) berkesempatan mengunjungi salah satu stand songket milik pengrajin songket  lokal Ilham Bahari. Menkes membeli salah satu kain songket  Pengrajin songket tersebut sangat bangga standnya dikunjungi oleh seorang menteri 

Dengan beragam pilihan warna songket membuat Menkes kesulitan untuk memilih. Songket merupakan kain tenun yang terbilang mewah karena ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak. “Semuanya bagus-bagus baik motif maupun coraknya, dengan pilihan warna yang bermacam-macam semua pingin dibeli” kata bu Menkes. Akhirnya bu Menkes pun tertarik untuk membeli songket Palembang berwarna ungu. Tidak lupa sang pengrajin memberikan petunjuk penyimpanan songket agar awet dan tahan lama

Kain Songket – sebuah kain mewah kebanggan masyarakat Palembang. Kain ini merupakan percampuran antara beberapa budaya, di antaranya India, Cina dan arab. Kain ini sudah ada sejak Kesultanan Palembang Darussalam dan menjadi pakaian kebanggan. Kain ini merupakan kain yang cukup mewah, sehingga harganyapun agak tinggi. Harga termurahnya pun berkisar antara Rp. 500.000, dan untuk harga tingginya bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah

( suhaimi/Yeri- humas rsmh)

Rabu, 07 Maret 2018

Di Tawari Songket Gratis, Menkes tetap mau bayar



Di Tawari Songket Gratis,  Menkes tetap mau bayar

Apa yang ada dalam benak anda ketika mengunjungi kota Palembang? Songket, pempek, jembatan ampera kah…? Berkunjung ke kota Palembang tentu saja terbayang dengan makanan khas terbuat dari olahan ikan yaitu empek-empek, namun anda harus tahu bahwa oleh-oleh dari kota Palembang tidak hanya terbatas pada makanan namun juga pada kain songket khas Palembang.

Dalam kunjungan meresmikan Hospital Expo kegiatan Muktamar ARSPI di Palembang Jum,at 02 Maret 2018, Menteri Kesehatan RI Prof. Dr.dr.Nila Farid Moeloek,Sp.M (K) berkesempatan mengunjungi salah satu stand songket milik pengrajin songket  lokal Ilham Bahari. Sang pengrajin pun berniat memberi  salah satu kain songket koleksinya kepada Ibu Menkes, namun dengan halus Menkes menolak dan beliau tetap membeli kain songket tersebut. Pengrajin songket tersebut sangat bangga standnya dikunjungi oleh seorang menteri tindakan Menkes tetap membayar kain songket tersebut  merupakan contoh seorang pejabat yang sangat menghargai pengrajin songket 

Dengan beragam pilihan warna songket membuat Menkes kesulitan untuk memilih. Songket merupakan kain tenun yang terbilang mewah karena ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak. “Semuanya bagus-bagus baik motif maupun coraknya, dengan pilihan warna yang bermacam-macam semua pingin dibeli” kata bu Menkes. Akhirnya bu Menkes pun tertarik untuk membeli songket Palembang berwarna ungu. Tidak lupa sang pengrajin memberikan petunjuk penyimpanan songket agar awet dan tahan lama

Kain Songket – sebuah kain mewah kebanggan masyarakat Palembang. Kain ini merupakan percampuran antara beberapa budaya, di antaranya India, Cina dan arab. Kain ini sudah ada sejak Kesultanan Palembang Darussalam dan menjadi pakaian kebanggan. Kain ini merupakan kain yang cukup mewah, sehingga harganyapun agak tinggi. Harga termurahnya pun berkisar antara Rp. 500.000, dan untuk harga tingginya bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah

( suhaimi/Yeri- humas rsmh)

Selasa, 06 Maret 2018

Muktamar ARSPI Gelar Simposium Kompetensi Sambut UHC



Muktamar ARSPI Gelar Simposium Kompetensi Sambut UHC

Muktamar Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) mengadakan simposium mengangkat tema “Penguatan Kompetensi Dosen dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Rumah Sakit Pendidikan Menyongsong Universal Health Coverage (UHC)”.

Acara simposium digelar dalam rangka Muktamar ARSPI ini berlangsung di Hotel Horison Ultima Palembang selama dua hari yaitu tanggal 02-03 Maret 2018.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Jumat (02/03/2018).

Direktur Utama RSMH selaku ketua panitia pelaksana, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menerangkan, kegiatan Simposium pada Muktamar kali ini diharapkan menjadi bagian dari upaya penguatan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk lebih produktif dan efisien.

"Acara simposium yang digelar oleh ARSPI ini merupakan rangkaian acara pada Muktamar ARSPI, tujuannya untuk memberikan penguatan SDM dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di RS Pendidikan memasuki era Universal Health Coverage," terangnya.

Acara tersebut diikuti sebanyak 425 orang terdiri dari peserta simposium 300 orang dan peserta workshop 125 orang. "Peserta merupakan perwakilan dari RS Pendidikan baik yang Vertikal, RSUD dan RS Swasta RS Rujukan Nasional dan Regional, Fakultas Kedokteran", tambah Syahril.

Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek merasa bangga dan gembira bisa hadir pada acara simposium tersebut. Dirinya menilai kegiatan ini penting dalam rangka untuk melakukan penguatan bagi masyarakat di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan bahkan memuji Gubernur Sumsel Alex Noerdin atas keberhasilannya mewujudkan Sumsel menjadi Provinsi Olahraga yang terbaik dan terintegrasi. Atas keberhasilan itu, Menteri Nila Djuwita meminta ARSPI menjadikan hal ini sebagai motivasi dalam menyusun sistem kesehatan.

“Ini menjadi contoh dan semangat ARSPI mengikuti langkah cepat pak Gubernur Alex Noerdin yang membangun Kota Olahraga dengan hanya 1,5 tahun untuk diterapkan dalam menyusun sistem kesehatan yang berkualitas oleh ARSPI,” harapnya.

Nila juga mengingatkan upaya pembangunan kesehatan diperlukan sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan melalui sistem pendidikan bidang kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan, karenanya peran perguruan tinggi penting dalam pembangunan kesehatan.

Di hadapan Menteri Kesehatan dan peserta simposium se Indonesia, Gubernur Sumsel Alex Noerdin tak lupa memaparkan persiapan Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pada Asian Games 2018 nanti, Alex memastikan akan mengantisipasi dan menjaga para atlet tetap sehat. “Saat Asian Games, Sumsel siap untuk mengantisipasi dan menjaga Atlet tetap sehat dalam mengikuti Asian Games 2018,” ujar Alex.

Provinsi Sumsel paparnya, mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tercanggih, termodern di Indonesia. Rumah sakit itu rencananya akan dipergunakan untuk Asian Games 2018. Selain memiliki kualitas terbaik, RSUD ini akan dipergunakan bagi mahasiswa/wi Unsri dan di sampingnya gedung Fakultas Kedokteran.

“Jadi nanti sebanyak ribuan mahasiswa kedokteran kuliah disini. Insya Allah kita akan mendapatkan dokter-dokter yang memang berkualitas,” harapnya.

Gubernur berpesan kepada seluruh peserta Simposium sebelum pulang ke daerah masing-masing untuk mengunjungi JSC dan juga menikmati kuliner khas palembang. Seperti mie celor di 26 Ilir, pempek, martabak HAR dan lainnya. “Selamat bermuktamar dan bersimposium di Kota Palembang, tuan rumah Asian Games 2018,” tandasnya.

Sabtu, 03 Maret 2018

PENGHITUNGAN REMUNERASI DI RS PENDIDIKAN

PENGHITUNGAN REMUNERASI DI RS PENDIDIKAN


Remunerasi….istilah ini tentu  tak asing lagi ditelinga anda, bagaimana penghitungan remunerasi di RS pendidikan?apakah sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya? Tema remunerasi ini dibahas  dalam workshop 2 Muktamar ARSPI pada Sabtu (3/3)di hotel Horison Ultima Palembang. Dengan narasumber  Sesditjen DR.dr.Agus Hadian Rahim,Sp.OT (K),M.Epid,MH,Kes, dr.Lies Dina Liastuti,Sp.JP (K),MARS  dan dr.Soeko Nindita,MARS bertindak sebagai moderator Direktur Keuangan RSMH Palembang dr.Welly Refnealdi,MARS,Ph.D.
Peserta workshop yang berasal dari RS Pendidikan, Rujukan Nasional dan Regional serta FK Seluruh Indonesia tampak memenuhi ruang Rinjani 2 tempat pelaksanaan workshop berlangsung. Penghitungan remunerasi merupakan tema yang menarik untuk dibahas, dan tak pernah habisnya. Remunerasi bukanlah hak mutlak dari PNS, remunerasi timbul karena adanya tanggungjawab individu terhadap pelayanan yang diberikan.Penghitungan remunerasi yang dibicarakan dalam hal ini adalah jasa medik,dimana tenaga medik dalam RS Pendidikan tidak hanya sebagai pemberi pelayanan namun juga sebagai dokter pendidik di FK maupun di RS. Prinsip dasar remunerasi adalah profesionalitas , kesetaraan ,kepatuhan dan kinerja. Sementara itu kinerja dinilai dari  transparan, akuntabilitas, kewajaran, kemandirian dan responsibility yang merupakan tanggungjawab pihak manajemen bukan tim remunerasi. Setiap individu agar membuat target kinerja  dengan cara mengkaji kinerja minimal 6 bulan sekali, penyusunan dan pemantapan target dan standar. Hal yang harus digarisbawahi dalam penghitungan remunerasi adalah harus  disesuaikan dengan kompetensi yang ada saat ini!
Jadi, bila kita ingin hak kita dipenuhi, maka kta harus memnuhi tanggungjawab dan kewajiban terlebih dahulu, setuju...???



Jumat, 02 Maret 2018

Menkes Buka Muktamar ARSPI di Sumatera Selatan



Menkes  Buka Muktamar ARSPI di Sumatera Selatan

Menteri Kesehatan RI. Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek Sp.M (K) membuka Muktamar ARSPI (Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia ) Tahun 2018 di Hotel Horizon Jum”at 2 Maret 2018.Menkes RI mengajak agar seluruh Perguruan Tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran agar lebih memaksimalkan sinergitas terhadap Rumah Sakit. “ kita mengharapkan ada sinergitas yang lebih lagi mengenai sistem pendidikan dalam hal ini Perguruan Tinggi terhadap Rumah Sakit,” ujar Menkes  saat  membuka Muktamar ARSPI

Dengan mengusung tema “Penguatan Kompetensi Dosen dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Rumah Sakit Pendidikan Menyongsong Universal Health Coverage” ARSPI Pusat mempercayakan RSMH Palembang sebagai Tuan Rumah. Acara Muktamar ini  juga di dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Nurdin, Dr.Untung Suseno, Sutarjo, M.Kes. (Sekjen Kemenkes RI), Bambang Wibowo (Dirjed Yankes), dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. (Ketua PERSI Pusat  ) dan Ketua Umum ARSPI ,DR.dr.Anwar Santoso,Sp,JP (K)

Pada kesempatan itu Menteri Kesehatan RI memuji keberhasilan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam membangun dalam waktu yang relatif singkat menjadikan Sumatera Selatan Provinsi provinsi yang modern dan menjadikan  Provinsi Olahraga yang yang siap menjadi Tuan Rumah Asian Games.  keberhasilan itu menjadi contoh yang baik bagi ARSPI dalam menyusun  menyusun sistem kesehatan.

Upaya pembangunan kesehatan diperlukan tatakelolah yang baik  antara sektor pendidikan dan kesehatan, melalui sistem pendidikan bidang kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu peran perguruan tinggi penting dalam pembangunan kesehatan,'' tuturnya.

(suhaimi-humas rsmh)