Acara
dibuka oleh Ketua Panitia Pelaksana dr.Junaidi, A.R, Sp.PD, Finasim yang juga sebagai
Ketua Layanan Geriatri Terpadu RSMH serta di hadiri peserta symposium dan para
tamu undangan lainnya. Symposium ini menghadirkan narasumber dengan berbagai topic
yang menarik, diantaranya dr. Yulia Yahya ,Sp.KK (K) , dr.Nyimas
Fatimah,Sp.KFR, dr. Monika Anastasia,Sp.GK, drg.Rahmatullah Irfani,Sp.PM,
dipandu oleh moderator dr.Nur Riviati,Sp.PD.,K-GER dan dr.Ali
Apriansah,Sp.PD,K-Psi.
Minggu, 21 April 2019
PERINGATAN HARI LANSIA NASIONAL : PELAYANAN BERMUTU UNTUK PASIEN GERIATRI
Sabtu, 20 April 2019
KENALI DIABETES SEJAK DINI
Penyakit Diabetes dapat terjadi pada siapa saja. Ada kelompok orang2 yang memiliki resiko lebih besar untuk terkena Diabetes, yaitu pertama Faktor resiko yg tidak bisa dimodifikasi (Riwayat keluarga diabetes, usia, melahirkan bayi besar (>4000 gram/ 4 kg)), kedua faktor yang bisa di modifikasi/diubah (Obesitas,kurang aktifitas,pola makan yg salah). Obesitas salah satu faktor resiko, terutama obesitas sentaral.
Demikian diutarakan dr Ratna Maila Dewi Sp.PD, K-EMD pada acara Info Sehat yang ditayangkan TVRI, Sabtu (20/4). Acara ini terselenggara atas kerjasama TVRI Stasiun Sumsel dengan Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin (RSMH).
Menurutnya, kelompok obesitas sentral : dimana ukuran lingkar perut laki-laki lebih dari 90cm dan perempuan lebih dari 80cm. Orang ini memiliki faktor resiko terkena diabetes lebih besar.
"Bila kita memiliki faktor resiko ini maka akan memiliki peluang 3 hingga 4 kali terkena diabetes. Bila kita dalam kelompok ini (kelompok *prediabetes* ) ada tiga pilihan: dia tetap di dalam kelompok ini(prediabetes), kembali dalam kelompok normal, atau masuk dalam kelompok diabetes," ujarnya.
Dijelaskannya, hal terpenting yang harus dilakukan keluarga adalah melakukan upaya pencegahan terjangkit diabetes. Sebab bila sudah masuk dalam kelompok diabetes akan sulit kembali keluar ke kelompok tidak diabetes. Menurutnya hingga saat ini belum bisa menyembuhkan penyakit diabetes. Tetapi mampu mengendalikan gula darah sama kadarnya dengan orang normal.
"Kita harus rutin melakukan olahraga”
Harus pula diketahui serta memberikan informasi tentang gejala diabetes," ujarnya.
Ada tiga gejala awal khas diabetes. Gejala pertama adalah sering membuang air kecil. Karena sering buang air kecil, orang tersebut akan senantiasa merasa haus. Selain itu akan terasa lapar yang berlebihan. Gejala ini sering disebut *trias klasik*. Bila sudah mengalami gejala ini, maka orang tersebut mulai mengalami gangguan metabolisme. Dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui pemeriksaan laboratorium.
"Bila gula darah puasa > 126 mg/dL atau setelah 2 jam setelah makan kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL. Normalnya kadar gula darah puasa adalah kurang dari 100. Bila lebih dari 100-125 disebut kelompok prediabetes, mereka menjadi kelompok target agar menjadi normal kembali,"
Bagi penyandang diabetes harus tahu target gula darah yang harus dia capai. Gula dara puasa atau gula darah sebelum makan berada di rentang 80-140 mg/dL. Hal ini sangat mempengaruhi untuk terjadinya komplikasi dari penyakit Diabetes, ujarnya.
Salam
Demikian diutarakan dr Ratna Maila Dewi Sp.PD, K-EMD pada acara Info Sehat yang ditayangkan TVRI, Sabtu (20/4). Acara ini terselenggara atas kerjasama TVRI Stasiun Sumsel dengan Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin (RSMH).
Menurutnya, kelompok obesitas sentral : dimana ukuran lingkar perut laki-laki lebih dari 90cm dan perempuan lebih dari 80cm. Orang ini memiliki faktor resiko terkena diabetes lebih besar.
"Bila kita memiliki faktor resiko ini maka akan memiliki peluang 3 hingga 4 kali terkena diabetes. Bila kita dalam kelompok ini (kelompok *prediabetes* ) ada tiga pilihan: dia tetap di dalam kelompok ini(prediabetes), kembali dalam kelompok normal, atau masuk dalam kelompok diabetes," ujarnya.
Dijelaskannya, hal terpenting yang harus dilakukan keluarga adalah melakukan upaya pencegahan terjangkit diabetes. Sebab bila sudah masuk dalam kelompok diabetes akan sulit kembali keluar ke kelompok tidak diabetes. Menurutnya hingga saat ini belum bisa menyembuhkan penyakit diabetes. Tetapi mampu mengendalikan gula darah sama kadarnya dengan orang normal.
"Kita harus rutin melakukan olahraga”
Harus pula diketahui serta memberikan informasi tentang gejala diabetes," ujarnya.
Ada tiga gejala awal khas diabetes. Gejala pertama adalah sering membuang air kecil. Karena sering buang air kecil, orang tersebut akan senantiasa merasa haus. Selain itu akan terasa lapar yang berlebihan. Gejala ini sering disebut *trias klasik*. Bila sudah mengalami gejala ini, maka orang tersebut mulai mengalami gangguan metabolisme. Dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui pemeriksaan laboratorium.
"Bila gula darah puasa > 126 mg/dL atau setelah 2 jam setelah makan kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL. Normalnya kadar gula darah puasa adalah kurang dari 100. Bila lebih dari 100-125 disebut kelompok prediabetes, mereka menjadi kelompok target agar menjadi normal kembali,"
Bagi penyandang diabetes harus tahu target gula darah yang harus dia capai. Gula dara puasa atau gula darah sebelum makan berada di rentang 80-140 mg/dL. Hal ini sangat mempengaruhi untuk terjadinya komplikasi dari penyakit Diabetes, ujarnya.
Salam
IP3H/Leni
Kenali, Cegah dan Kendalikan Diabetes Meletus
Diabetes
melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan
istilah penyakit kencing manis,
dimana kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti
kurangnya insulin atau
ketidak mampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin, penyakit dengan
gangguan metabolisme kronis
dengan banyak
penyebab yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid
(lemak) dan protein sebagai
akibat gangguan
fungsi insulin.
Demikian disampaikan oleh dr Phey Liana, SpPK dari
Departemen Laboratorium bekerjasama dengan Promosi Kesehatan RS dengan topik
diabetes mellitus dengan kenali, cegah dan kendalikan, di depan loket
laboratorium RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang.
Phey menjelaskan, berkurangnya
kadar dan atau kemampuan insulin (dihasilkan oleh kelenjar
pankreas) dalam hal menormalkan kadar gula darah. DM (diabetes Melitus) dibagi
beberapa tipe yaitu: DM tipe 1 prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis pada
usia anak-anak, dan seumur hidupnya tergantung dengan insulin, DM tipe 2 prevalensi
± 90%, pada usia dewasa, DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit
sistem immune, dan DM gestasional : DM saat kehamilan.
DM (diabetes Melitus) dapat mengenai
siapa saja, gejala diabetes
biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya
dapat muncul secara tiba-tiba. Dikarenakan diabetes seringkali tidak
terdiagnosis pada awal kemunculannya, maka orang-orang yang berisiko terkena
penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin, diantaranya adalah pada
usia ≥ 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan faktor resiko
seperti kebiasaan tidak aktif, turunan
pertama dari orang tua dengan DM, riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi
> 4000 gram, atau riwayat DM gestasional, hipertensi (≥ 140/90 mmHg),
kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL, menderita polycystic
ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain yang terkait dengan resistensi
insulin, adanya riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya →
Prediabetes dan memiliki
riwayat penyakit jantung.
Dijelaskannya, Tes gula darah
merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk mendiagnosis diabetes
tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah
seseorang menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien
untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode
tertentu. Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara
lain: tes gula darah sewaktu, tes gula darah puasa, test toleransi glukosa, dan
tes HbA1C (untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan
kebelakang).
“ Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu seperti pasien dalam keadaan
puasa atau tidak., sehingga menunjukkan hasil akurat yang diinginkan”.
Hasil dari tes gula darah akan
diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien didiagnosis
menderita diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang
akan dijalani. Khusus bagi pasien yang dicurigai menderita diabetes tipe 1,
dokter akan merekomendasikan tes autoantibodi untuk memastikan apakah pasien
memiliki antibodi yang merusak jaringan tubuh, termasuk pancreas, tutupnya.
Salam
IP3Humas (leni/pkrs)
Kamis, 18 April 2019
FRAUD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JKN
FRAUD DALAM PELAKSANAAN JKN
Program layanan RSMH Menyapa Pelanggan hari ini dilaksanakan dengan lancar dan baik, mengambil Tema " FRAUD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JKN "
Adalah
tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan finansial
dari program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui
perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Dihadiri dan dibuka Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dr. Irianti Ismail, M.Kes didampingi Kepala Instalasi Pelayanan Pelanggan, PKRS dan Humas Resti Mahayani, SE, MSi dan jajaran P3 Humas, dan Narasumber dari Sekretaris Satuan Pengawas Intern (SPI) RSMH bapak Drs. Nangcik, MM + Tim SPI dan Fihrin, SH, M.Hum dari Komite Etik Hukum RSMH Palembang dan lebih kurang 75 orang peserta .
Materi yang disampaikanoleh narasumber adalah FRAUD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JKN kepada pengunjung /pasien yang hadir, yaitu memberikan informasi tentang apa itu Fraud, pelanggarannya dan pencegahannya, diharapkan dengan penyuluhan ini pengunjung/ pasien yang menggunakan fasilitas kesehatan tahu dan mampu melaksanakan dan menghindari hal yang dilarang dari program JKN tersebut.
ADA
BEBERAPA TEORI TERJADINYA TINDAKAN FRAUD, antara lain :
Teori
“GONE”, yang menjelaskan tindakan fraud terjadi karena
keserakahan (greedy) untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya, adanya
peluang (opportunity) untuk melakukan tindakan fraud, adanya kebutuhan (need)
untuk menghindari kerugian dan pengaruh lingkungan (exposure) yang juga banyak
melakukan fraud .
Pendekatan
yang lain adalah, fraud terjadi karena adanya faktor
predisposisi (predisposing factors), yaitu alasan untuk melakukan tindakan
fraud, faktor pemungkin (enabling factors), yaitu kondisi yang memungkinkan
dilakukannya fraud, dan faktor penguat (reinforcing factors) yang meyakinkan
pelaku untuk melakukan tindakan fraud.
- - Teori Terjadinya Tindakan Fraud
- - Tujuan Pencegahan Fraud Dalam JKN
TUJUAN
PENCEGAHAN FRAUD DALAM JKN ADALAH:
Tujuan Umum :
Menghindari terjadinya penyimpangan dalam
pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
Tujuan
Khusus :
1.
Mencegah Terjadinya Fraud
2.
Menangkal Pelaku Potensial
3.
Mempersulit Gerak Langkah Pelaku
Fraud
4.
Mengidentifikasi Kegiatan Beresiko
Tinggi dan
Kelemahan Pengendalian Internal
5.
Tuntutan Kepada Pelaku
MACAM-MACAM
FRAUD PADA FASILITAS KESEHATAN
A. FRAUD PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Kejadian Fraud pada FKTP
dapat berasal dari beberapa pihak , antara lain :
1. Peserta BPJS Kesehatan :
1. Peserta BPJS Kesehatan :
- Menggunakan kartu BPJS Kesehatan orang lain
- Memalsukan
kartu BPJS Kesehatan
2.
BPJS Kesehatan :
- Tidak
membayar besaran nilai kapitasi sebagaimana harusnya
- Terlambat pembayaran
kapitasi dan klaim
- Tidak membayar kapitasi dan klaim
- Penunjukkan FKTP yang
tidak layak
3. FKTP :
- Memalsukan data
fasilitas dan SDM FKTP
- Mengurangi jam kerja
- Meminta iur biaya pasien
- Rujukan
yang tidak seharusnya
- Pelayanan sub standar
- Memperpanjang hari rawat pada
FKTP rawat inap
- Menerima imbalan atas rujukan
4.
Dinas Kesehatan :
Memberikan
rekomendasi tidak sesuai dengan kenyataan FKTP
B. FRAUD PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT LANJUT
Kejadian Fraud pada FKTL
dapat berasal dari beberapa pihak , antara lain :
1. Peserta :
- Menggunakan kartu orang lain.
- Tidak membayar urun biaya naik kelas
perawatan.
2. BPJS Kesehatan :
- Memperlambat proses
verifikasi
- Terlambat pembayaran klaim
- Tidak membayar klaim
- Membayar tidak sesuai
tariff INA-CBG
- Membayar klaim tidak sesuai hak kartu peserta
- Membayar klaim tidak sesuai hak kartu peserta
- Mengganti kode diagnosis
yang sudah benar
- Penunjukkan FKTL yang tidak layak
- Penunjukkan FKTL yang tidak layak
- Merubah harga tidak sesuai e katalog
3. FKTL :
- Penulisan kode diagnosis yang berlebihan
(upcoding).
- Penjiplakan klaim (cloning).
- Klaim palsu (phantom billing).
- Penjiplakan klaim (cloning).
- Klaim palsu (phantom billing).
- Penggelembungan tagihan obat dan alkes
(phantom billing).
- Pemecahan episode
pelayanan (service unbundling).
- Rujukan semu (self referral).
- Tagihan berulang (repeat billing).
- Memanipulasi lama
perawatan (length of stay).
- Memanipulasi kelas
perawatan (type of room charge).
- Membatalkan tindakan yang wajib dilakukan
(cancelled service).
- Melakukan tindakan yang
tidak perlu (no medical value).
- Penyimpangan terhadap
standar pelayanan (standard of care).
- Melakukan tindakan yang
tidak perlu (unnecessary treatment).
- Perpanjangan penggunaan
ventilator.
- Tidak melakukan visit
(phantom visite).
- Admisi berulang (readmission).
- Melakukan rujukan yang tidak seharusnya.
- Memanipulasi tanggal
pelayanan.
4. Supplier Farmasi dan Alkes :
- Tidak mengirimkan
pesanan obat sesuai kebutuhan pasien JKN.
- Merubah harga tidak
sesuai e katalog Lanjutan
RSMH Menyapa Pelanggan hari ini diikuti dengan antusias oleh peserta, semangat dan happy terlihat dari beberapa pertanyaan disampaikan terkait fraud pelayanan JKN di fasilitas kesehatan dan masukan serta saran yang positif untuk perbaikan pelayanan terbaik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang kedepannya. disela penyuluhan tim IP3 Humas menyampaikan informasi tentang kemana contak yang dihubungi bila diperlukan pasien/ masyarakat seperti WA pelayanan pelanggan, Website RSMH, Link pendaftarean Online dll yang diperlukan masyarakat. Acara diakhiri dengan hiburan sederhana pasien, pengunjung dan narasumber bernyanyi bergantian menghibur peserta lainnya, semoga pelayanan RSMH Palembang kedepannya akan lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat dilingkungan RSMH Palembang khususnya dan Masyarakat Sumatera Selatan Umumnya.
Anie Gumay
Prahum IP3 Humas RSMH Plg.
Senin, 15 April 2019
Perlunya Peran Orang Tuan dalam mengenal Gangguan Perkembangan Anak
Sampai saat ini belum jelas
faktor apa yang dapat menyebabkan munculnya ADHD, meskipun banyak penelitian
yang dilakukan dalam bidang neurologi dan ilmu genetika sepertinya menunjukkan
sedikit titik terang, banyak penelitian mencurigai faktor genetika dan biologis
sebagai penyebab ADHD, meskipun lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang
juga membantu menetukan prilaku anak yang spesifik.
Demikian disampaikan Aninditya
ayu rositawati dari petugas rehabmedik, dengan topik ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity) di ruang tunggu poli rehabmedik, senin 15
april 2019
Lanjutnya ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity) adalah gangguan
perkembangan dalam peningkatan aktivitas
motorik anak – anak sehingga menyebabkan aktivitas anak – anak yang tidak lazim
dan cenderung berlebihan.

Selanjutnya yg perlu diketahui
tiga gejala utama dari ADHD (Attention Deficit Hyperactivity), yaitu Inatensi
yaitu kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian misalnya jarang menyelesaikan
perintah sampai tuntas, mainan sering tertinggal, sering membuat kesalahan,
mudah beralih perhatian terutama oleh rangsangan suara. tutupnya
Salam IP3H (leni/pkrs)
MEMPERINGATI HARI HEMOFILIA SEDUNIA


Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah, akibat defisiensi (kekurngan) salah stu protein yng sngat diperlukan dalam proses pembekuan darah.
Penyuluhan kesehatan hari ini dihadiri juga Kepala Bidang pelayanan Medik ( dr. Irianty Ismail, M.Kes ), wakil dari Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI), Ka. Instalasi Pelayanan Pelanggan,PKRS dan Humas ( Resti Mahayani, SE, MSi) dan jajaran IP3H, perwakilan perawat anak, departemen penyakit dalam, departemen anak dan laboratorium. Dengan 3 Narasumber dr. Hj. Mediarti, Sp.PD, KHOM materi Gambaran Klinis Laboratorium pasien Hemofilia, dr. Dian Puspitasari, Sp.A materi Sosialisasi Aflikasi Hemofilia Indonesia, dr. Enny Rahmawati, Sp.PK materi Pemeriksaan Laboratorium. Acara berlangsung lancar, sederhana tapi meriah,diisi hiburan keyboard sederhana ,anak anak dan orang tua penderita bernyanyi sebelum acara dimulai tadi. Di diakhiri dengan diskusi dan foto bersama ibu direktur dan para narasumber dan seluruh peserta penyuluhan kesehatan.
Melaporkan
Anie Gumay ( IP3- Humas )
Melaporkan
Anie Gumay ( IP3- Humas )
Jumat, 12 April 2019
Workshop Sisrute (Sistem Rujukan Terintegrasi) di RSMH
Workshop Sisrute (Sistem Rujukan Terintegrasi) di RSMH
Sebanyak 190 orang utusan dari 79 RS/RSUD, 11 puskesmas dengan layanan rawat inap, 17 dinas kesehatan kabupaten/kota mengikuti workshop Sisrute (Sistem Rujukan Terintegrasi) pada Kamis(11/04) di ruang Aula Utama RSMH Palembang.

Dibuka oleh Direktur Utama RSMH dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dan dihadiri oleh Jajaran Direksi, Kepala Dinas Kesehatan Prov.Sumatera Selatan diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, narasumber serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya dr.Syahril mengatakan bahwa Sisrute merupakan terobosan baru dari Kemenkes berbasis IT dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat agar lebih terarah dan tepat sasaran melalui sistem rujukan berjenjang dimana rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan dapat saling terintegrasi dalam melakukan rujukan pasien. Proses merujuk pasien selama ini masih terkendala dengan belum terintegrasinya data antara fasilitas pelayanan kesehatan dengan RS tujuan rujukan dengan munculnya banyak Berbagai keluhan masyarakat mengenai penolakan pasien akibat terkendala dokumen , serta kesulitan mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan medis, lambatnya pelayanan awal di IGD, informasi ruang perawatan dan informasi kelengkapan sarana/prasarana hingga SDM yang menangani pada rumah sakit rujukan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Instalasi SIRS RSMH Wijaya,SPd, PhD, mengatakan bahwa posisi RSMH sebagai RS rujukan tersier dalam kurun waktu 3 tahun sejak Sisrute ini di resmikan di RSMH telah menerima rujukan pasien melalui sistem berbasis online ini.Diharapkan dengan SISRUTE yang berjalan optimal akan tercipta keselamatan pasien dan menjadi salah satu solusi peningkatan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan transparan
Acara workshop di tutup oleh Direktur Keuangan RSMH dr.Welly Refnealdi, M.Kes , PhD yang mengharapkan kerjasama Seluruh pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan rujukan berjenjang, baik pusat maupun daerah dapat saling mendukung sistem ini agar berjalan dengan baik sehingga data antara fasilitas pelayanan kesehatan dapat terintegrasi dan memudahkan fasilitas kesehatan dalam melakukan rujukan pasien sehingga nantinya provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu yang terbaik dalam menerapkan sistem rujukan terintegrasi.
(Humas RSMH)
Langganan:
Postingan (Atom)