Workshop :
SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi)
RSUP
Dr.Mohammad Hoesin Palembang yang telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan
nasional, pengampu bagi rumah sakit yang berada di provinsi Jambi, Bengkulu,
Lampung, Bangka
Belitung dan Sumatera Selatan. Sebagai tindak lanjut dari program peningkatan
pelayanan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI, maka diadakan workshop
SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) pada hari Jumat 30 Desember 2016 mulai
pukul 08.00 wib sd 16.00 wib.
Acara
pembukaan Workshop SISRUTE dihadiri oleh Direktur Utama RSMH Palembang beserta
Jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi Sumatra Selatan, Ka. BPJS
Cabang kota Palembang, Pejabat Struktural dan Non Struktural , serta para
peserta workshop yang merupakan pimpinan maupun perwakilan dari rumah sakit
yang berada di kota Jambi, Bengkulu ,Bangka Belitung dan Palembang.
Narasumber
yang berasal dari RS Wahidin Sudiro Husodo (RSWS) Makasar merupakan pakar dalam
sistem rujukan terintegrasi yaitu : Dr.Khalid Saleh,Sp.PD,KKV,FINASIM yang juga
Direktur Utama RSWS, Dr.Ronald Erasio,Sp.B, dan Poentoro,S.Kom. Dalam acara
tersebut juga diadakan penandatanganan MoU dengan BPJS, acara penandatanganan
MoU oleh Direktur
Utama RSMH Dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dan Kepala Cabang BPJS kota Palembang
Ibu Diah Sofiawati,S.Si,Apt
SISRUTE atau Sistem Rujukan Terintegrasi adalah
merupakan salah satu cara untuk mempermudah dalam proses rujukan pasien ke
rumah sakit. Dalam menerapkan sistem ini sebelum pasien dirujuk ada komunikasi
antar petugas rumah sakit yang akan merujuk dan rumah sakit tujuan. Sistem
rujukan yang berlaku selama ini hanya sebatas informasi, melalui sistem rujukan
terintegrasi ini lengkap dengan data medis yang ditampilkan. Alasan utama lahirnya Sisrute
itu didasarkan atas banyaknya keluhan yang muncul dari masyarakat, Misalnya
terkait penolakan yang sering diterima pasien oleh pihak rumah sakit jika ingin
dilakukan rujukan.
Narasumber
Dr.Khalid Saleh sebagai penggagas sistem ini (beliau juga sebagai Direktur
Utama RSWS), mengatakan awal mula lahirnya sistem tersebut. Saat pertama kali,
Sisrute ini hanya diikuti oleh 16 rumah sakit, masing-masing enam rumah sakit
regional di Sulsel, ditambah rumah sakit tipe B yang ada di Makassar.
Seiring
berjalannya waktu saat ini sudah ada 118
rumah sakit yang menggunakan Sisrute dan sejumlah puskesmas yang mulai
menggunakan sistem tersebut.
Sistem ini pun
mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Bahkan lanjut dia,
Sisrute ini direncanakan akan menjadi sistem percontohan di provinsi lainnya di
Indonesia.
Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) di Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo Makassar mendapat penghargaan dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (Persi) beberapa waktu yang lalu. Terobosan itu menyabet penghargaan pada
kategori Innovation in Hospital
Management and Govermance Project.
"Kita
berharap sistem ini bisa berjalan sesuai dengan harapan kita. Apa yang sering
terjadi soal rujukan di rumah sakit yang sering dikeluhkan karena ada
penolakan, itu mudah-mudahan tidak ada lagi ke depan," demikian kata dr
Khalid.