Artikel oleh Dr H Achmad Djunaidi, Sp.S, MARS
Di
Indonesia, angka kematian yang disebabkan oleh stroke terbilang tinggi.
Penyakit ini pun masih menjadi salah satu momok menakutkan bagi sebagian besar
orang. Penyebabnya sendiri tak terlepas dari kebiasaan buruk dan tekanan darah
tinggi. Usia dan riwayat keluarga juga menjadi penyumbang gangguan kesehatan
yang satu ini.
Tak
mengherankan, stroke sangat identik dengan kolesterol troke adalah penyakit
pembuluh darah otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana
ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik
fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau
lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
yang
jelas selain vascular JENIS STROKE Yang pertama adalah stroke iskemik, stroke
jenis ini adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otak.
Yang kedua dalah stroke haemoragik atau stroke pendarahan. Stroke jenis yang
ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
GEJALA DAN TANDA STROKE
§ Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit
menelan air minum secara tiba-tiba
§ Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
§ bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti
kata-kata / bicara tidak nyambung
§ Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh
§ Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
§ Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah
dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar,
gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan)
§ Gejala tambahan lain : pingsan
PENCEGAHAN STROKE
1. Tekanan darah yang terkontrol.
2. Tekanan darah dikatakan tinggi apabila mencapai diatas 140/90
mmHg. Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah terkontrol dapat
menurunkan resiko terjadinya stroke.
3. Berhenti merokok.
4. 1 dari 10 orang yang mengalami stroke adalah perokok. Berhenti
merokok dapat menurunkan resiko terjadinya stroke baik pada diri sendiri maupun
orang disekitar.
5. Olahraga yang teratur.
6. Olahraga rutin 5 kali dalam seminggu selama 20-30 menit dapat menurunkan
resiko terjadinya stroke.
7. Mengurangi kadar kolesterol. 1 dari 4 orang penderita stroke
mempunyai kadar kolesterol LDL yang tinggi.
8. Kontrol gula darah. Penderita Diabetes Melitus mempunyai resiko
yang sangat besar untuk mengalami stroke. Regulasi gula darah yang teratur
harus dilakukan untuk mencegah stroke
BAHAYA STROKE
Kematian.
Kematian adalah salah satu dampak yang bisa terjadi akibat stroke. Kelumpuhan.
Kelumpuhan baik sesisi tubuh maupun kedua sisi tubuh adalah dampak tersering
pada pasien stroke. Sulit berbicara. Penderita stroke dapat mengalami gangguan
berbicara.
PKRS/Leni