Selasa, 15 Januari 2019

MCU CPNS RSMH 2019



PEMEKRISAAN KESEHATAN
CPNS dan MEDICAL  CHECK UP
GRAHA EKSEKUTIF RSMH PALEMBANG


Saat ini Tim Medical Check Up  RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang telah melaksanakan pelayanan pemeriksaan MCU terhadap CPNS ( Calon Pegawai Negeri Sipil ) yang lulus tes penerimaan CPNS tahun 2018 dan pemeriksaan kesehatan CPNS ke PNS ( 80 % ke 100 % ) serta MCU  kepentingan lainnya yang berasal dari 17 Kabupaten kota , kota Palembang dan Sumatera Bagian Selatan umumnya dimulai tanggal 28 Desember 2018 sampai dengan hari ini 15  Januari 2019  berjumlah = 2194 orang.
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN  MCU TERDIRI DARI 3 TAHAPAN :
1. Pemeriksaan Fisik ( Jasmani )
Respon time pemeriksaan untuk satu orang peserta sampai ada hasil pemeriksaan plus legalisir   lebih  kurang 4 - 6 jam kerja
2. Pemeriksaan laboratorium/ bebas Narkoba ....dengan respon time 2 - 3 jam kerja
3. Pemeriksaan Rohani atau Psikometri...respon time 2 - 3 hari  jam kerja.

-          Tim Medical Check Up  RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang terdiri dari 5 orang Tenaga Medis dan dibantu tenaga administrasi Graha Eksekutif. Saat ini Kepala Instalasi Graha Eksekutif adalah Dr.Julius Anzar,SP.A (K). Graha Eksekutif memiliki peralatan penunjang dignostik dan teraupetik canggih yang dapat menunjang dalam penegakan diagnosis.

-          Graha eksekutif  terdiri dari 3 lantai yang memberikan pelayanan berbeda dan berkesan, dengan system pelayanan one stop service, semua pelayanan akan dilakukan dalam satu gedung dengan SDM /petugas yang kompeten dibidangnya. Salah satu pelayanannya adalah pelayanan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU ) untuk CPNS, PNS, calon legislatif, dan swasta yang memerlukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

-          Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Melalui pemeriksaan ini diharapkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan bisa dideteksi sejak dini. Tes ini sekaligus berguna untuk merencanakan metode penanganan dan pengobatan yang tepat sebelum penyakit berkembang.

-          Saat medical check up, pasien akan menjalani sejumlah tahapan pemeriksaan menyeluruh, berupa konsultasi mengenai keluhan yang sedang dirasakan, pencatatan dan pemeriksaan berkaitan dengan riwayat kesehatan, pemeriksaan tanda vital tubuh dan kondisi fisik secara umum.

INDIKASI MEDICAL CHECK UP 
Walau tidak diwajibkan, medical check up telah menjadi pemeriksaan kesehatan rutin. Pasien dapat berkonsultasi kepada dokter kapan saja dan tidak perlu menunggu sampai timbulnya penyakit atau menurunnya kondisi kesehatan. Medical check up secara rutin dapat meningkatkan peluang untuk tetap sehat dan memiliki usia yang lebih panjang.
TUJUAN MEDICAL CHECK UP SECARA RUTIN :

Mengetahui kondisi kesehatan terkini guna mempersiapkan bentuk penanganan secara dini jika ditemukan adanya penyakit atau gangguan kesehatan.Mengetahui risiko-risiko penyakit yang mungkin bisa muncul di kemudian hari.Mendorong pasien untuk beralih ke gaya hidup sehat.
Sejak didirikan Graha Eksekutif hingga saat ini kebutuhan pelayanan kesehatan terus meningkat, meningkatnya jumlah pasien berdampak pada panjangnya antrian pasien yang membutuhkan pelayanan dan perawatan.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah mencanangkan masterplan pembangunan gedung dan fasilitas baru yang diharapkan mampu memberikan pelayanan optimal sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Graha eksekutif yang terdiri dari 3 lantai memberikan pelayanan yang berbeda dan berkesan dengan system pelayanan one stop service, semua pelayanan akan dilakukan dalam satu gedung dengan SDM yang bekompeten dibidangnya. Graha Eksekutif sat ini dipimpin oleh Dr.Julius Anzar,SP.A (K) , memiliki peralatan penunjang dignostik dan teraupetik canggih yang dapat menunjang dalam penegakan diagnosis. Peralatan canggih dan menjadi unggulan diantaranya Endoscopy/Colonoscopy, Fibroscan, ERCP, Bronchoscopy, BMD (Bone Mineral Density), USG Musculoskeletal, USG Transvaginal dll.
ALUR MCU GRAHA EKSEKUTIF :
1. Pendaftaran
2. Pembayaran
3. Pemeriksaan Vital Sign ( dilakukan oleh tenaga para medis/perawat )
4. Pmeriksaan Fisik/Jasmani ( dilakukan oleh tenaga medis/dokter)
5. Pengambilan sample darah ( darah, Urine )
6. Tes MMPI ( Psikometri atau pemeriksaan rohani )
7. Hasil tes MMPI di entri petugas ke software
8. Entri selesai , hasil MMPI di frint out berupa grafik untuk dianalisa dokter
9. Hasil Fisik selesai dilegalisir untuk diberikan ke pasien/peserta MCU

Semua berkas nomor 3 ,4, 5, dikumpulkan kembali untuk dibuatkan KETERANGAN SEHAT JASMANI  DAN BEBAS NARKOBA .dan berkas nomor 6, 7, 8, dibuatkan KETERANGAN ROHANI.

Berikut ini adalah sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan medical check up.
Di antaranya adalah:

- Informasikan kepada dokter apabila sedang menjalani pola makan atau diet tertentu.Informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan, termasuk suplemen dan produk herba, yang sedang dikonsumsi.Informasikan kepada dokter mengenai perubahan yang terjadi pada tubuh, misalnya munculnya benjolan.Beri tahu dokter apabila sedang mengalami pusing, kelelahan, gangguan buang air kecil atau besar, perubahan siklus menstruasi, depresi, atau kecemasan.
SEBELUM MEDICAL CHECK UP
-          Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum medical check up. Pasien disarankan untuk membawa data medis penting, seperti foto Rontgen atau hasil dari pemeriksaan kesehatan yang sebelumnya pernah dilakukan. Tanyakan juga kepada dokter atau paramedis mengenai perlunya puasa sebelum melakukan pemeriksaan.
-          Sebelum rangkaian pemeriksaan dilakukan, akan diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada kondisi kesehatan saat ini dan yang terdahulu. Berikan daftar obat, suplemen, atau herba yang sedang dikonsumsi. Tiap melakukan medical check up, usahakan untuk selalu didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat.
PROSEDUR MEDICAL CHECK UP
-          Bentuk-bentuk tes dalam medical check up sangat bervariasi.
-          Tes akan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. :

PEMERIKSAAN RIWAYAT KESEHATAN
-          Pada tahap awal medical check up, pasien akan ditanyakan mengenai sejumlah keluhan  
-          kesehatan yang dialami.
-          Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gaya hidup, seperti pola makan,
-          intensitas  olahraga, kebiasaan merokok, atau konsumsi minuman beralkohol.

PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Tanda-tanda vital yang diperiksa, di antaranya meliputi:
-          Frekuensi denyut jantung. Denyut jantung normal adalah 60-100 kali per menit.
-          Frekuensi pernapasan. Pernapasan normal berkisar antara 12-20 kali per menit.
-          Suhu tubuh.  Suhu badan normal rata-rata berkisar antara 36-37 derajat Celcius.
-          Tekanan darah. Tekanan darah yang dikatakan normal adalah 90/60 mmHg sampai di bawah
-          120/80 mmHg.

PEMERIKSAAN FISIK
-          Sebelum pemeriksaan fisik, dokter akan meminta untuk melepaskan pakaian dan aksesoris yang menempel pada tubuh, termasuk rias wajah yang digunakan. Beri tahu dokter bila merasa tidak nyaman untuk melepas pakaian. Pemeriksaan fisik akan dimulai dari mengukur berat badan dan tinggi badan, untuk mengetahui bila terdapat kekurangan atau kelebihan berat badan.

-          Selanjutnya dokter akan memeriksa secara teliti seluruh bagian tubuh mulai dari kepala sampai dengan kaki. Orang yang diperiksa dapat diminta berdiri, duduk, atau tidur terlentang sesuai area yang akan diperiksa. Mulai dari melihat apakah ada kelainan pada kulit, menekan dan mengetuk bagian tubuh tertentu. Bila terdapat rasa nyeri saat penekanan atau pengetukan, informasikan kepada dokter. Pada wanita, pemeriksaan payudara akan dilakukan dengan melihat dan menekan area payudara, dengan sebelumnya meminta ijin. Dokter juga akan memeriksa daerah lipatan seperti ketiak atau lipat paha untuk mendeteksi kemungkinan benjolan yang timbul di daerah tersebut.

-          Dokter menggunakan alat bantu seperti stetoskop untuk memeriksa keadaan telinga dan stetoskop untuk mendengar bunyi jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.

-          Pada pemeriksaan fisik, termasuk juga pemeriksaan kelamin. Pada laki-laki akan diperiksa penis dan testis, untuk melihat adanya infeksi, peradangan, perubahan ukuran, dan benjolan yang mungkin timbul. Untuk memeriksa prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur untuk meraba ada tidaknya pembesaran ukuran dari kelenjar prostat. Sedangkan pada wanita, akan diperiksa area vagina, vulva, dan serviks.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
    Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dengan sampel :
-          Darah, urin, dan tinja untuk melihat jumlah sel darah, zat kimia yang menjadi penanda fungsi organ,  kolesterol, gula darah, serta kelainan pada urine dan tinja, baik secara penampilan fisik, kimia yang terkandung, maupun secara mikroskopik menggunakan bantuan mikroskop. 

-          Tergantung dari tujuan medical check up, terkadang juga dilakukan pemeriksaan terhadap penanda   tumor dalam tubuh.
2. Pemeriksaan Pencitraan
    Pemeriksaan pencitraan antara lain :

-          USG dan foto Rontgen digunakan untuk melihat kondisi organ seperti paru-paru, hati, pankreas,
  ginjal, limpa, dan kandung kemih, serta prostat pada pria dan rahim pada wanita.      Pada wanita, pemeriksaan foto Rontgen payudara (mammografi) atau USG mammae (payudara)    akan dilakukan untuk mendeteksi adanya tumor payudara.

3. Pemeriksaan rekam jantung
-          Pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi (EKG) merupakan tes untuk merekam aktivitas listrik jantung dengan menggunakan elektroda-elektroda kecil yang ditempelkan di kulit dada, lengan, dan tungkai. Pemeriksaan EKG dapat dilakukan dalam posisi tiduran atau saat melakukan aktivitas, seperti berlari di atas mesin treadmill.

4. Paps smear
-          Paps smear disarankan untuk wanita yang memasuki usia 21 tahun dan sudah pernah berhubungan seksual, setiap 3 tahun sekali guna mendeteksi kanker serviks. Setelah usia 30 tahun, wanita dianjurkan untuk melakukan paps smear setiap 5 tahun sekali, sedangkan setelah usia 65 tahun, tidak perlu melakukan pemeriksaan paps smear, bila tidak timbul keluhan.

SETELAH MEDICAL CHECK UP

-          Bila ditemukan kelainan pada hasil medical check up, akan dianjurkan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kelainan tersebut. Dokter juga akan menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, baik ditemukan kelainan atau tidak, seperti:

-    Mengonsumsi makanan sehat.Perbanyak porsi sayuran dan buah-buahan, serta batasi konsumsi makanan berlemak.Rutin berolahraga. Sediakan waktu untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, misalnya dengan berjalan kaki, untuk menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.Berhenti merokok.

-     Seiring bertambahnya usia seseorang, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah potensi berbagai penyakit atau gangguan kesehatan. Medical check up disarankan bagi orang dewasa (di atas 18 tahun) dengan frekuensi 5 tahun sekali sampai usia 40 tahun. Bagi yang berusia di atas 40 tahun, disarankan untuk melakukan medical check up dengan frekuensi setiap 1-3 tahun sekali.

RESIKO MEDICAL CHECK UP
-        Tiap pemeriksaan dalam medical check up memiliki kegunaan dan manfaat, sekaligus efek samping. Salah satunya adalah pemeriksaan foto Rontgen yang dapat membuat tubuh terpapar radiasi, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Oleh karena itu, dokter akan menilai keuntungan dan kerugian dari tiap bentuk pemeriksaan medical check up yang akan dilakukan.

Banyak kemajuan yang telah dicapai yang membuktikan bahwa RSMH Palembang mampu bersaing di tengah kemajuan dunia kesehatan.Untuk itu RSMH Palembang selalu berbenah dalam pelayanan kepada pasien maupun pengembangan sarana dan prasarana serta meningkatkan kapasitas kompetensi terhadap tenaga SDM dilingkungannya.

Demikian melaporkan IP3 Humas ( Anie Gumay  )

"Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi"



"Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi"




Talkshow "Info Sehat" kerjasama RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang dengan Stasiun TVRI Palembang pada tanggal 15 Januari 2019  menghadirkan narasumber Dr. Monica Anastasia Kurniawan, S.Gizi, M.GK  dengan topik " Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi" dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional 25 Januari 2019 mendatang.

Gizi merupakan investasi bangsa. Indonesia saat ini dihadapkan permasalahan kesehatan terkait gizi antara lain kekurangan gizi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seperti stunting dan berat badan kurang, anemia pada ibu hamil, peningkatan proporsi berat badan lebih dan obesitas pada populasi dewasa >18 tahun, serta penyakit tidak menular terkait gizi (seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular). Permasalahan gizi ini memberikan dampak status derajat kesehatan,tingkat kecerdasan serta kualitas sumber daya manusia)

Dari Kementrian Kesehatan pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019 nanti, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan, meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan swasta dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting serta meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting.


Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan,masa sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Pemenuhan kebutuhan gizi selama kehamilan,menyusui dan kebutuhan gizi anak sampai 2 tahun penting untuk menjaga periode emas berjalan baik dalan setiap tahapnya. Dalam konsep menjaga 1000 HPK perlu memperhatikan pelayanan pra konsepsi seperti skrining anemia dan penyakit lain, monitoring status gizi sebelum terjadi kehamilan, pemberian terapi edukasi gizi persiapan kehamilan dan menyusui, serta pemberian suplementasi makanan tinggi energi dan zat gizi mikro jika dibutuhkan.



Upaya pencegahan stunting di masyarakat, dilakukan 2 upaya intervensi yaitu Intervensi gizi Spesifik untuk mengatasi penyebab langsung  dan Intervensi Gizi Sensitif.
Kegiatan intervensi gizi spesifik ditujukan dalam 1000 HPK demgan target: (1) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, (2) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak 0-6 bulan, (3) intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak uaia 7-23 bulan. Kegiatan yang dilakukan: Pemantauan status gizi pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan dan suplementasi zat gizi mikro pada ibu hamil, promosi dan konseling menyusui, mendorong inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI Ekslusif hingga diteruskan sampai 2 tahun, promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (MP-ASI adekuat), pemantauan dan promosi pertumbuhan anak, suplementasi zat gizi mikro pada anak dan imunisasi.



Intervensi Gizi Sensitif yakni kegiatan yang melibatkan lintas sektoral seperti : penyediaan air bersih dan sanitasi, penyediaan Jaminan kesehatan Nasional, memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua, memberikan pendidikan gizi masyarakat, memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi remaja, dan meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.



Terkait Tujuan Hari Gizi Nasional ke 59 dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kampanye tentang gizi seimbang, maka anjuran pola asupan gizi seimbang perlu diperhatikan, kecukupan secara kuantitas (porsi) dan kecukupan kualitas dari makanan yang kita konsumsi (karbohidrat, protein, lemak, dan zat gizi mikro). Asupan gizi harus disesuaikan dengan kebutuha  gizi setiap kelompok umur dengan tetap memantau berat badan (status gizi) secara teratur, meningkatkan aktifitas fisik serta perilaku hidup bersih.

Salam.
Noya-IP3Humas

Minggu, 13 Januari 2019

Tayammum dan Sholat Bagi Orang Sakit



Tayammum secara istilah dalam syari'at adalah sebuah peribadatan kepada Allah dengan mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan dengan  sho'id (permukaan bumi) yang bersih, baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yg berair, lembab ataupun kering

Demikian yang disampaikan oleh agnaz sugiar,M.Pd.I dan H Aminuddin, SH,SKM,MKes di ruang rawat inap D, senin (14/01) yang diikuti keluarga pasien RSMH

la mengatakan syarat tayammum dilakukan jika tidak ada air, baik dalam keadaan safar atau dalam perjalanan ataupun tidak, terdapat air tapi dalam jumlah terbatas, adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan membahayakan badan, ketidak mampuan menggunakan air untuk berwudhu dikarenaka sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil wudhu atau tidak ada orang yang mampu membantu untuk berwudhu.

selanjutnya ia menjelaskan tata cara tayummum yaitu yang pertama dengan memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan, kemudian meniupnya

" menyapu wajah dengan dua telapak dan dilanjutkan tangan punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya ". Dijelaskan juga semua usapan, baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah, dilakukan sekali usapan saja.

Setelah menjelaskan adab bertayamum, dilanjutkan dengan putaran video tatacara sholat bagi penderita sakit dan tehnik bertayamum


 "Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar sehingga timbul penat, allah hanya meminta kita sabar dan sholat, jadikan sabar dan sholat sebagai penolong kami ya Allah, karena perawat, dokter hanya membantu pengobatan, tapi yg menyembuhkan Allah swt" tutupnya.

Salam IP3Humas (leni/pkrs)

Rabu, 09 Januari 2019

BERITA MEDIA CETAK 10 JANUARI 2019




Penatalaksanaan Stunting dan Bagaimana Mencegahnya



Talkshow Kesehatan “Dokter Kita" 09 Januari 2019, di LPP Radio Republik Indonesia Palembang, dengan topik, “ penatalaksanaan stunting dan bagaimana mencegahnya”, narasumber Dr. Julius Anzar, Sp.A(K)Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik RSUP Dr. Mohammad Hoesin/FK Unsri Palembang.

Stunting atau stunted growth atau nutritional stuntingmenurut WHO artinya adalah penurunan laju pertumbuhan panjang badan atau tinggi badan dalam keseluruhan proses pertumbuhan perkembangan yang ditentukan dengan nilai  “height for age” atau tinggi badan menurut umur di bawah dari  minus 2 standar deviasi dilihat dari  grafik The WHO child growth standards. Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford advanced learner’s dictionary , sebenarnya tidak ada kata ‘stunting’, yang ada stunted growth yang artinya pertumbuhan terhambat.  Bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, stunting berarti “perawakan  pendek”, salah kalau diartikan “kerdil” sebab kalau kerdil artinya perawakan pendek bukan karena faktor nutrisi sedangkan stunting atau pendek ini disebabkan oleh faktor kekurangan nutrisi.

Stunting sudah dimulai pada 1000 hari pertama kehidupan. Mengapa anak bisa stunting? Karena menurut WHO stunting berarti nutritional stunting, artinya penyebabnya adalah murni faktor nutrisi, yaitu nutrisi yang kurang baik kuantitas maupun kuantitas di masa pertumbuhannya. Tentunya faktor nutrisi  ini tidak berdiri sendiri tetapi dikaitkan dengan banyak faktor, termasuk status sosioekonomi, infeksi dan status gizi ibu.

Secara global pada tahun 2016, 22,9% atau 154,8 juta anak usia di bawah 5 tahun menderita stunting, bahkan di Indonesia angka tersebut lebih tinggi lagi mencapai 34% ( menempati urutan ke-5 dunia negara paling banyak stunting).

Penyebab stunting
Beberapa hal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan stunting termasuk kesehatan dan nutrisi ibu yang buruk, praktek pemberian makan bayi dan anak tidak adekuat, dan infeksi. Kontribusi lainnya dari ibu terhadap stunting yaitu perawakan pendek, jarak kelahiran pendek, dan kehamilan di masa remaja yang mengakibatkan asupan nutrisi janin menjadi  tidak baik.


 Faktor-faktor yang meyebabkan anak stunting adalah sebagai berikut :
1.   Praktek pemberian makan bayi dan anak, termasuk pemberian ASI yang tidak eksklusif (tidak optimal) dan pemberian makanan tambahan yang terbatas dalam hal kuantitas, kualitas, dan variasi.
2.  Penyakit infeksi berat yang menyebabkan wasting, yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan linear, tergantung pada tingkat keparahan, durasi, dan kekambuhan, khususnya jika makanan untuk mendukung penyembuhan tidak cukup.
3.  Infeksi subklinis, yang disebabkan oleh paparan lingkungan terkontaminasi dan sanitasi yang buruk, dikarenakan malabsorbsi nutrisi dan kemampuan fungsi usus sebagai pencegah organisme penyebab infeksi berkurang.
4.   Kemiskinan dalam rumah tangga, pengabaian oleh pengasuh anak, praktek pemberian makan tidak responsif, stimulasi anak tidak adekuat, dan kerawanan pangan dapat saling berinteraksi untuk mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.
5.     Bayi-bayi berat badan lahir rendah dan bayi prematur bisa cendrung menjad stunting.

Anak tidak mau makan, apakah bisa jadi stunting? Apakah anak bisa diprediksi akan menjadi stunting? Karena stunting berarti nutritional stunting, anak yang tidak mau makan bisa menjadi stunting. Perlu diketahui pertumbuhan tinggi badan juga ditentukan oleh faktor genetik (keturunan). Kuantitas dan kualitas makanan sesuai umur dan perkembangan motorik makan penting untuk diperhatikan, tidak sekedar anak suka tidak suka. Harus pandai menyaring informasi tentang pola makan yang baik

Apakah anak bisa diprediksi akan menjadi stunting? Anak bisa diprediksi akan menjadi stunting dengan mengukur panjang badan / tinggi badan berkala sejak lahir. Setiap anak mempunyai potensi tinggi badan tertentu di usia tertentu. Potensi ini bisa ditentukan.

Bagaimana mencegah stunting?
Langkah-langkah mencegah nutritional stunting :
1. Ukur panjang badan/tinggi badan berkala agar tahu posisi apakah mendekati stunting atau sudah terjadi stunting.
2. Pemberian nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tinggi badan, Nutrisi tidak adekuat merupakan  satu dari banyak penyebab stunting. Fokus pada 1000 hari kritis pertama sejak dalam kandungan sampai pada ulang tahunnya yang kedua adalah sangat penting.

Meningkatkan praktek pemberian ASI secara optimal adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Inisiasi dini dan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat melindungi dari infeksi saluran cerna.
Di antara intervensi paling efekstif untuk mencegah stunting selama masa pemberian makanan tambahan adalah meningkatkan kualitas diet anak. bukti menunjukkan bahwa diet makanan yang semakin beragam dan konsumsi makanan dari protein hewani berhubungan dengan peningkatan pertumbuhan linear.
3. Jaga kesehatan secara kesuruhan
Untuk mengurangi stunting membutuhkan intervensi nutrisi secara langsung. Misalnya, ketersediaan makanan yang berkualitas dan kemampuan membeli makanan kaya nutrisi akan berdampak pada kemampuan suatu keluarga untuk menyediaan diet makanan yang sehat dan mencegah stunting anak.

Peran pemerintah sebagai pembuat program dan kebijakan, yaitu: meningkatkan identifikasi, pengukuran, dan pemahaman terhadap stunting; Memberlakukan kebijakan yang dapat menguatkan intervensi peningkatan gizi dan kesehatan ibu sejak masa remaja; menerapkan intervensi untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan praktek pemberian makanan tambahan; Memperkuat intervensi dalam masyarakat, termasuk air, sanitasi, dan kebersihan untuk mencegah dan melindungi terjadinya diare, malaria, kecacingan, dan infeksi subklinis lainnya pada anak.

Kesimpulan
1. Stunting bisa diprediksi sehingga bisa dicegah
2. Stunting berarti nutritional stunting artinya faktor nutrisi sangat menentukan
3. Peran pemerintah sebagai pembuat program dan kebijakan, yaitu: meningkatkan identifikasi, pengukuran, dan pemahaman terhadap stunting.

Referensi:
World Health Organization (WHO). 2014.WHA Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief. 
Lampiran:
(sumber: Sekretariat Wakil Presiden RI)


Salam  IP3Humas (tika)