Jumat, 09 Maret 2018
Kamis, 08 Maret 2018
Menkes Terpesona Songket Palembang
Menkes Terpesona
Songket Palembang
Apa yang ada dalam benak anda ketika
mengunjungi kota Palembang? Songket, pempek, jembatan ampera kah…? Berkunjung
ke kota Palembang tentu saja terbayang dengan makanan khas terbuat dari olahan
ikan yaitu empek-empek, namun anda harus tahu bahwa oleh-oleh dari kota
Palembang tidak hanya terbatas pada makanan namun juga pada kain songket khas
Palembang.
Dalam kunjungan meresmikan Hospital
Expo kegiatan Muktamar ARSPI di Palembang Jum,at 02 Maret 2018, Menteri Kesehatan RI
Prof. Dr.dr.Nila Farid Moeloek,Sp.M (K) berkesempatan mengunjungi
salah satu stand songket milik pengrajin songket lokal Ilham Bahari. Menkes membeli salah
satu kain
songket Pengrajin songket tersebut sangat
bangga standnya dikunjungi oleh seorang menteri
Dengan beragam pilihan warna songket
membuat Menkes kesulitan untuk memilih. Songket merupakan kain tenun yang
terbilang mewah karena ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak.
“Semuanya bagus-bagus baik motif maupun coraknya, dengan pilihan warna yang
bermacam-macam semua pingin dibeli” kata bu Menkes. Akhirnya bu Menkes pun
tertarik untuk membeli songket Palembang berwarna ungu. Tidak lupa sang
pengrajin memberikan petunjuk penyimpanan songket agar awet dan tahan lama
Kain Songket – sebuah kain mewah
kebanggan masyarakat Palembang. Kain ini merupakan percampuran antara beberapa
budaya, di antaranya India, Cina dan arab. Kain ini sudah ada sejak Kesultanan
Palembang Darussalam dan menjadi pakaian kebanggan. Kain ini merupakan kain
yang cukup mewah, sehingga harganyapun agak tinggi. Harga termurahnya pun
berkisar antara Rp. 500.000, dan untuk harga tingginya bisa mencapai hingga
ratusan juta rupiah
( suhaimi/Yeri- humas rsmh)
Rabu, 07 Maret 2018
Di Tawari Songket Gratis, Menkes tetap mau bayar
Di Tawari Songket Gratis, Menkes tetap mau bayar
Apa yang ada dalam benak anda ketika
mengunjungi kota Palembang? Songket, pempek, jembatan ampera kah…? Berkunjung
ke kota Palembang tentu saja terbayang dengan makanan khas terbuat dari olahan
ikan yaitu empek-empek, namun anda harus tahu bahwa oleh-oleh dari kota
Palembang tidak hanya terbatas pada makanan namun juga pada kain songket khas
Palembang.
Dalam kunjungan meresmikan Hospital
Expo kegiatan Muktamar ARSPI di Palembang Jum,at 02 Maret 2018, Menteri Kesehatan RI
Prof. Dr.dr.Nila Farid Moeloek,Sp.M (K) berkesempatan mengunjungi
salah satu stand songket milik pengrajin songket lokal Ilham Bahari. Sang pengrajin pun berniat
memberi salah satu kain songket koleksinya kepada Ibu Menkes, namun dengan halus Menkes menolak dan
beliau tetap membeli kain songket tersebut. Pengrajin songket tersebut sangat
bangga standnya dikunjungi oleh seorang menteri tindakan Menkes tetap membayar
kain songket tersebut merupakan contoh
seorang pejabat yang sangat menghargai pengrajin songket
Dengan beragam pilihan warna songket
membuat Menkes kesulitan untuk memilih. Songket merupakan kain tenun yang
terbilang mewah karena ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak.
“Semuanya bagus-bagus baik motif maupun coraknya, dengan pilihan warna yang
bermacam-macam semua pingin dibeli” kata bu Menkes. Akhirnya bu Menkes pun
tertarik untuk membeli songket Palembang berwarna ungu. Tidak lupa sang
pengrajin memberikan petunjuk penyimpanan songket agar awet dan tahan lama
Kain Songket – sebuah kain mewah
kebanggan masyarakat Palembang. Kain ini merupakan percampuran antara beberapa
budaya, di antaranya India, Cina dan arab. Kain ini sudah ada sejak Kesultanan
Palembang Darussalam dan menjadi pakaian kebanggan. Kain ini merupakan kain
yang cukup mewah, sehingga harganyapun agak tinggi. Harga termurahnya pun
berkisar antara Rp. 500.000, dan untuk harga tingginya bisa mencapai hingga
ratusan juta rupiah
( suhaimi/Yeri- humas rsmh)
Selasa, 06 Maret 2018
Muktamar ARSPI Gelar Simposium Kompetensi Sambut UHC
Muktamar ARSPI Gelar Simposium Kompetensi Sambut UHC
Muktamar Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan
Indonesia (ARSPI) mengadakan simposium mengangkat tema “Penguatan Kompetensi
Dosen dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Rumah Sakit Pendidikan Menyongsong
Universal Health Coverage (UHC)”.
Acara simposium digelar dalam rangka
Muktamar ARSPI ini berlangsung di Hotel Horison Ultima Palembang selama dua
hari yaitu tanggal 02-03 Maret 2018.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Jumat (02/03/2018).
Direktur Utama RSMH selaku ketua panitia
pelaksana, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menerangkan, kegiatan Simposium pada
Muktamar kali ini diharapkan menjadi bagian dari upaya penguatan rumah sakit di
seluruh Indonesia untuk lebih produktif dan efisien.
"Acara simposium yang digelar oleh
ARSPI ini merupakan rangkaian acara pada Muktamar ARSPI, tujuannya untuk
memberikan penguatan SDM dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di RS Pendidikan
memasuki era Universal Health Coverage," terangnya.
Acara tersebut diikuti sebanyak 425 orang
terdiri dari peserta simposium 300 orang dan peserta workshop 125 orang.
"Peserta merupakan perwakilan dari RS Pendidikan baik yang Vertikal, RSUD
dan RS Swasta RS Rujukan Nasional dan Regional, Fakultas Kedokteran", tambah
Syahril.
Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek
merasa bangga dan gembira bisa hadir pada acara simposium tersebut. Dirinya
menilai kegiatan ini penting dalam rangka untuk melakukan penguatan bagi
masyarakat di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan
bahkan memuji Gubernur Sumsel Alex Noerdin atas keberhasilannya mewujudkan
Sumsel menjadi Provinsi Olahraga yang terbaik dan terintegrasi. Atas
keberhasilan itu, Menteri Nila Djuwita meminta ARSPI menjadikan hal ini sebagai
motivasi dalam menyusun sistem kesehatan.
“Ini menjadi contoh dan semangat ARSPI
mengikuti langkah cepat pak Gubernur Alex Noerdin yang membangun Kota Olahraga
dengan hanya 1,5 tahun untuk diterapkan dalam menyusun sistem kesehatan yang
berkualitas oleh ARSPI,” harapnya.
Nila juga mengingatkan upaya pembangunan
kesehatan diperlukan sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan melalui
sistem pendidikan bidang kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan, karenanya
peran perguruan tinggi penting dalam pembangunan kesehatan.
Di hadapan Menteri Kesehatan dan peserta
simposium se Indonesia, Gubernur Sumsel Alex Noerdin tak lupa memaparkan
persiapan Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pada Asian Games 2018
nanti, Alex memastikan akan mengantisipasi dan menjaga para atlet tetap sehat.
“Saat Asian Games, Sumsel siap untuk mengantisipasi dan menjaga Atlet tetap
sehat dalam mengikuti Asian Games 2018,” ujar Alex.
Provinsi Sumsel paparnya, mempunyai Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tercanggih, termodern di Indonesia. Rumah sakit
itu rencananya akan dipergunakan untuk Asian Games 2018. Selain memiliki
kualitas terbaik, RSUD ini akan dipergunakan bagi mahasiswa/wi Unsri dan di
sampingnya gedung Fakultas Kedokteran.
“Jadi nanti sebanyak ribuan mahasiswa
kedokteran kuliah disini. Insya Allah kita akan mendapatkan dokter-dokter yang
memang berkualitas,” harapnya.
Gubernur berpesan kepada seluruh peserta
Simposium sebelum pulang ke daerah masing-masing untuk mengunjungi JSC dan juga
menikmati kuliner khas palembang. Seperti mie celor di 26 Ilir, pempek,
martabak HAR dan lainnya. “Selamat bermuktamar dan bersimposium di Kota
Palembang, tuan rumah Asian Games 2018,” tandasnya.
Sabtu, 03 Maret 2018
PENGHITUNGAN REMUNERASI DI RS PENDIDIKAN
PENGHITUNGAN REMUNERASI DI RS PENDIDIKAN
Remunerasi….istilah ini tentu tak asing lagi ditelinga anda, bagaimana
penghitungan remunerasi di RS pendidikan?apakah sudah berjalan dengan
sebagaimana mestinya? Tema remunerasi ini dibahas dalam workshop 2 Muktamar ARSPI pada Sabtu
(3/3)di hotel Horison Ultima Palembang. Dengan narasumber Sesditjen DR.dr.Agus Hadian Rahim,Sp.OT
(K),M.Epid,MH,Kes, dr.Lies Dina Liastuti,Sp.JP (K),MARS dan dr.Soeko Nindita,MARS bertindak sebagai
moderator Direktur Keuangan RSMH Palembang dr.Welly Refnealdi,MARS,Ph.D.
Peserta workshop yang berasal
dari RS Pendidikan, Rujukan Nasional dan Regional serta FK Seluruh Indonesia tampak
memenuhi ruang Rinjani 2 tempat pelaksanaan workshop berlangsung. Penghitungan
remunerasi merupakan tema yang menarik untuk dibahas, dan tak pernah habisnya.
Remunerasi bukanlah hak mutlak dari PNS, remunerasi timbul karena adanya
tanggungjawab individu terhadap pelayanan yang diberikan.Penghitungan
remunerasi yang dibicarakan dalam hal ini adalah jasa medik,dimana tenaga medik
dalam RS Pendidikan tidak hanya sebagai pemberi pelayanan namun juga sebagai
dokter pendidik di FK maupun di RS. Prinsip dasar remunerasi adalah
profesionalitas , kesetaraan ,kepatuhan dan kinerja. Sementara itu kinerja
dinilai dari transparan, akuntabilitas,
kewajaran, kemandirian dan responsibility yang merupakan tanggungjawab pihak
manajemen bukan tim remunerasi. Setiap individu agar membuat target
kinerja dengan cara mengkaji kinerja
minimal 6 bulan sekali, penyusunan dan pemantapan target dan standar. Hal yang
harus digarisbawahi dalam penghitungan remunerasi adalah harus disesuaikan dengan kompetensi yang ada saat
ini!
Jadi, bila kita ingin hak kita dipenuhi, maka kta harus memnuhi tanggungjawab dan kewajiban terlebih dahulu, setuju...???
Jumat, 02 Maret 2018
Menkes Buka Muktamar ARSPI di Sumatera Selatan
Menkes Buka Muktamar ARSPI di Sumatera Selatan
Menteri Kesehatan RI. Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek Sp.M
(K) membuka Muktamar ARSPI (Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia ) Tahun
2018 di Hotel Horizon Jum”at 2 Maret 2018.Menkes RI mengajak agar seluruh
Perguruan Tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran agar lebih memaksimalkan
sinergitas terhadap Rumah Sakit. “ kita
mengharapkan ada sinergitas yang lebih lagi mengenai sistem pendidikan dalam
hal ini Perguruan Tinggi terhadap Rumah Sakit,” ujar Menkes saat membuka Muktamar ARSPI
Dengan mengusung tema “Penguatan Kompetensi Dosen dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Rumah Sakit Pendidikan Menyongsong
Universal Health Coverage” ARSPI Pusat mempercayakan RSMH Palembang sebagai
Tuan Rumah. Acara Muktamar ini juga di
dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Nurdin, Dr.Untung Suseno,
Sutarjo, M.Kes. (Sekjen Kemenkes RI), Bambang Wibowo (Dirjed Yankes), dr.
Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. (Ketua PERSI Pusat )
dan Ketua Umum ARSPI ,DR.dr.Anwar Santoso,Sp,JP (K)
Pada kesempatan itu Menteri Kesehatan RI memuji
keberhasilan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam membangun dalam waktu yang relatif singkat menjadikan Sumatera Selatan Provinsi provinsi yang modern dan menjadikan Provinsi Olahraga yang yang siap menjadi Tuan Rumah Asian
Games. keberhasilan itu menjadi contoh
yang baik bagi ARSPI dalam menyusun menyusun sistem kesehatan.
Upaya pembangunan kesehatan diperlukan tatakelolah yang
baik antara sektor pendidikan dan
kesehatan, melalui sistem pendidikan bidang kesehatan dan sistem pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu peran perguruan tinggi penting dalam pembangunan
kesehatan,'' tuturnya.
(suhaimi-humas rsmh)
Langganan:
Postingan (Atom)