Rabu, 09 Agustus 2017

Pertemuan fasilitas Peningkatan kapasitas Humas



WORKSHOP FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

Peran Humas kesehatan sebagai pendukung program pelaksanaan kesehatan sangat dibutuhkan dalam penyebaran informasi, oleh karena perlu adanya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia Humas Kesahatan melalui kegiatan workshop fasilitasi peningkatan kapasitas dibidang pelayanan kesehatan dengan tema Eksplorasi dan Upgrade Kemampuan Humas Kesehatan, dengan materi tentang PPID, Media Coaching, Optimalisasi Media Sosial, Video Grafis Infografis, serta terkait tentang Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Humas

Kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas dibidang pelayanan kesehatan ini dilaksanakan Hotel Crowne Plaza Bandung pada tanggal 9–11 Agustus 2017, acara ini dibuka dan diresmikan oleh Ibu Yuhana Sriwahyuni, SH, MH (Kabag Hukum, Organisasi dan Humas Ditjen Yankes), dengan jumlah peserta 112 peserta yang merupakan pejabat atau petugas yang membidangi urusan kehumasan yang berasal dari UPT Ditjen Yankes.yang meliputi, Rumah Sakit, balai Besar Laboraorium Kesatan, Balai Besar Kesehatan Paru, Masyarakat, Balai kesehatan Mata Masyarakat an Loka pengamanan fasilitas Kesehatan.

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai wadah untuk memfasilitasi humas UPT Ditjen Pelayanan Kesehatan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dibidang kehumasan dengan harapan kegiatan ini bermanfaat dan berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas  dan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia

(Suhaimi-HumasRSMH)

Minggu, 06 Agustus 2017

RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN LAYANAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH (BHC) RSMH PALEMBANG MENJADI PUSAT LAYANAN JANTUNG TERSIER


RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN LAYANAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH (BHC) RSMH PALEMBANG  MENJADI PUSAT LAYANAN JANTUNG TERSIER

Dalam rangka mewujudkan layanan unggulan kardiocerebrovaskuler  dan performa rumah sakit  sebagai pusat jantung regional yang tersier maka dibahas dalam rapat Strategi pengembangan pelayanan jantung dan pembuluh darah RSMH Palembang menuju pusat layanan jantung regional yang tersier. Dihadiri oleh Direktur  Utama RSMH Dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH, Direktur Keuangan DR.Dr.Welly Refnealdi, M.Kes, SMF Kardiologi yaitu : Dr.Mangiring PL Toruan,Sp.JK (K), Dr.Adrian Masno,Sp.JP (K), Dr.Alexander Edo Tondas,Sp.JP, Kepala Instalasi BHC Dr.Erwin Sukandi,Sp.PD (K) ,KKV, FINASIM dengan narasumber Dr.Isman Firdaus, Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FESC, FSCAI, FAScc dari PJN Harapan Kita Jakarta.
Saat ini pelayanan yang diberikan oleh BHC meliputi rawat inap high care dan intensive care, konsul ruangan dilengkapi Echo Portable GE Vscan, Intervensi coroner, penanganan aritmia EPSL maupun ablasi, pacu jantung permanen, dan layanan rawat jalan : EKG, Echocardiography, Doppler vascular, Prosedur Peprogram, PPM, ESMR dan Holter Monitoring.
Sesuai dengan visinya yaitu bagian kardiologi FK UNSRI pada tahun 2030 menjadi salah satu bagian yang terkemuka di lingkungan FK UNSRI maupun regional Sumatera yang berbudaya ilmiah yang menyelenggarakan pendidikan spesialis Kardiovaskular, penelitian yang berkualitas tinggi dan pengabdian masyarakat yang berorientasi kepada kepentingan umum, maka direncanakan untuk mengembangkan pelayanan :
1.       Kardiovaskular Akut dan Intensif (kegawatan kardiovaskuler)
2.       Diagnostik Non Invasif Ekokardiografi
3.       Pencitraan kardiovaskular : Nuklir, multislide CT, MRI, PET
4.       Diagnostik Invasif dan Intervensi non bedah
5.       Aritmia dan Pacu jantung
6.       Kardiologi pediatric dan penyakit jantung bawaan
7.       Prevensi dan rehabilltasi
8.       Kedokteran Vaskular

Untuk menjadikan BHC sebagai layanan jantung regional yang tersier maka dibutuhkan pengadaaan SDM   SPJP tambahan  untuk mengisi  pos pelayanan yang belum ada,  mengadakan inhouse training untuk perawat kardiologi dasar dibawah diklat serta pelatihan terhadap dokter jaga agar pelayanan berkualitas 24 jam , mengirimkan fisiotherapist  maupun dokter umum belajar rehabilitasi jantung ke harapan kita, dan mengadakan kolaborasi dengan SDM yang ada dari bedah jantung , pediatric dan KKV sedangkan dari prasarana yang ada diharapkan agar dibangun suatu pusat Jantung terpadu atau memperluas BHC dimana semua pelayanan Jantung dilakukan dalam satu atap serta dengan pengadaan berbagai alat kesehatan.
Perlahan namun pasti keberhasilan RSMH terlihat dari penampilan fisik bangunan yang semakin baik, pelayanan yang professional serta komunikatif hal ini ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.Kendali mutu pelayanan harus terus ditingkatkan karena orientasi kepuasan masyarakat adalah cermin dari keberhasilan sebuah rumah sakit.
#humasyeri


Kementerian Agama Sumsel tentukan arah kiblat Masjid As-Syifa’ RSMH Palembang



Tentukan Arah Kiblat-
 Kementerian Agama Sumsel  mengunjungi Masjid As-Syifa’ RSMH Palembang

Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah Ka’bah dapat ditentukan dari setiap titik atau tempat di permukaan bumi dengan melakukan perhitungan dan pengukuran. Oleh sebab itu, perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui guna menetapkan ke arah mana Ka’bah berada dilihat dari semua gerakan orang yang sedang melaksanakan shalat, baik ketika berdiri, ruku’, maupun sujudnya selalu berimpit dengan arah yang menuju Ka’bah.

Umat Islam telah bersepakat bahwa menghadap kiblat dalam shalat merupakan syarat sahnya shalat (sebagaimana dalil-dalil syar’i yang ada). Bagi orang-orang yang berada di Kota Makkah dan sekitarnya, perintah ini tidak menjadi persoalan, karena dengan mudah mereka dapat melaksanakan. Namun bagi orang-orang yang jauh dari Makkah tentunya timbul permasalahan tersendiri, cukup menghadap arahnya saja ataukah harus menghadap arah yang tepat ke posisi Ka’bah yang sebenarnya. (Departemen Agama RI, 2009:8).
Sehubungan dengan itu pada hari ini Senin, 07 Agustus 2017, Kantor Wilayan Kementerian Agama Sumatera Selatan mengunjungi Masjid As-Syifa’ yang terletak ditengah-tengah RSMH Palembang yang di fasilitasi oleh Panitia Pembangunan Masjid As-Syifa’ RSMH Palembang untuk membantu dalam menentukan arah kiblat. Rombongan yang dipimpin oleh Drs H. Putloro Setiona.H. M.Pd melakukan pengukuran arah kiblat bersama Tim Panitia Masjid As. Syifa’ dengan mengunakan alat, Theodholite, Global Position System (GPS), KompasSuunto, Calculator 45000 PA

Penentuan arah kiblat merupakan saalah satu problem atau permasalahan yang riskan ditengah masyarakat yang kerap terjadi. Pada Hakekatnya Kiblat adalah masalah arah, yakni dimana arah yang tepat ke ka’bah. Dalam beberapa pengertian lain arah kiblat berarti arah terdekat untuk menghadap ka’bah. Menghadap arah Kiblat juga merupakan suatu syarat sah nya sholat. Jika Kiblat nya salah, tak menutup kemungkinan sholat yang kita lakukan akan tidak sah?..

“Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan shalat), maka hadapkanlah mukamu ke arah MasjidilHaram (Ka'bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka'bah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan." ( QS. Al-Baqarah : 149 )”

(Suhaimi-Humas)

WORKSHOP PERCUTANEUS CORONARY INTERVENTION (PCI)



WORKSHOP PCI DR.HISAYUKI OKADA DARI SEIREI HAMAMATSU GENERAL HOSPITAL SENIOR, JAPAN

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka berbagai prosedur pendukung yang canggih dilakukan untuk meningkatan performa angioplasti maupun stenting koroner, salah satunya berupa prosedur aterektomi koroner (pengikisan sumbatan plak aterosklerosis) yang antara lain menggunakan high-speed mechanical rotational atherectomy atau yang popular dikenal sebagai rotablator. Tim Catheherisasi RSMH Palembang, mengadakan workshop Percutaneus Coronary Intervention (PCI) Dr.Hisayuki Okada MD dari Seirei Hamamatsu General Hospital Senior Japan, selama 2 hari kedepan (7/8 Agt 2017) untuk melakukan tindakan  terhadap 8 orang pasien dengan indikasi pemakaian alat rotablator. Rotablator adalah salah satu jenis alat yang bekerja sebagai aterektomi, yaitu prosedur untuk melebarkan lumen pembuluh koroner dengan cara mengikis atau membuang plak aterosklerosis yang menyumbat. Rotablator, yang kerjanya menyerupai alat bor. Tentunya tidak semua jenis stenosis dibuka dengan membutuhkan rotablator. Rotablator kegunaannya sangat besar untuk membuka stenosis dengan kalsifikasi berat (sumbatan yang keras), dimana stenosis demikian tidak dapat dibuka dengan menggunakan metode inflasi balon seperti pada umumnya. PCI workshop ini adalah dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi guna pengembangan pendidikan dan pelatihan.  Adanya kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian serta membangun networking dengan para ahli intervensi dari Jepang yang sudah berpengalaman dalam kasus kasus kompleks. Tindakan Intervensi Non-Bedah (Percutaneous Coronary Intervention / PCI) yang akan dilakukan di RSMH Palembang pada kasus-kasus kalsifikasi pada arteri koroner. Sebelum melakukan tindakan medis, pasien-pasien akan dimintakan persetujuan mengenai dilakukan tindakan ini, dan pasien berhak menolak dilakukan tindakan medis tersebut kapan saja dan tidak ada dispensasi terhadap penolakan tersebut.
Kasus penyakit jantung koroner saat ini jumlahnya semakin meningkat di Indonesia, juga termasuk di Bandung dan wilayah Jawa Barat. Penyakit ini juga sudah semakin sering ditemukan pada pasien dengan usia lebih muda yaitu pada usia 30an. Faktor risiko-nya antara lain berupa riwayat dalam keluarga, usia lanjut, merokok, hipertensi, kencing manis, kegemukan, dan gangguan profil kolesterol darah Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya stenosis atau sumbatan plak kolesterol (aterosklerosis)  yang menyebabkan suplai darah dan oksigen ke otot jantung berkurang sehingga menyebabkan gangguan fungsi maupun kerusakan otot jantung tersebut. Sumbatan tersebut bisa terjadi secara gradual dan menahun, atau bisa juga pada sebagian kasus terjadinya mendadak yang disertai juga dengan sumbatan oleh bekuan darah pada pembuluh koroner, suatu kejadian serius yang dikenal sebagai serangan jantung. Terapi yang tidak adekwat dapat berdampak fatal yaitu berakhir dengan kematian, atau menempatkan pasien ke risiko terjadinya gagal jantung, atau paling tidak akan mengganggu kualitas hidup pasien dikarenakan keluhan nyeri dada angina yang mereka alami berulang.
Dengan berbagai kecanggihan dan manfaat dari rotablator yang sudah sering dipakai di berbagai center di banyak negara maju, direncanakan RSMH akan memiliki  alat ini, sehingga  diharapkan akan semakin meningkatkan performa laboratorium kateterisasi RSMH Palembang , terutama dalam menangani kasus-kasus sulit, yang pada akhirnya tentunya memberikan manfaat besar bagi pasien-pasien penyakit jantung koroner di Palembang , khususnya, dan di Sumatera Selatan , pada umumnya. Gudluck tim Cath lab RSMH Palembang..!
#yerihumas