TEACHING HOSPITAL VISIT DEP.ANAK RSMH PALEMBANG

Departemen Kesehatan Anak RSMH
Palembang bekerjasama dengan NIF(Nutricia Indonesia Foundation)
mengadakan teaching hospital visit pada hari
Kamis, 14 Desember 2017 bertempat di ruang Konfrensi
Departemen Anak RSMH Palembang. Para visitors
teaching hospital visit berasal dari Belanda
yang terdiri dari : Prof.Hugo Heymans, Dr.A.S.P Van Trotsenburg, Prof.Dr. Jose
RL
Batubara,Phd,
Prof.Dr.J.B.Van Gouoever, Dr.Joost Rottevel, dan
ketua NIF Indonesia Prof.Hardiono.

Kunjungan Teaching
Hospital Visit bertujuan untuk
transfer of knowledge dan
sharing
education tentang
tatalaksana
perawatan pasien anak-anak yang berhubungan dengan kasus-kasus endokrin,
sepsis, neonatus , dan nutrisi serta kasus-kasus lain.

Sebelum
plenary case di ruang konfrensi anak, para visitors mengunjungi
ruangan perawatan anak-anak diantaranya ruang NICU, PICU, NEONATUS dan ruang
perawatan anak. Menurut ketua NIF Prof.Dr.Sukman Tulus Putra,Sp.A (K),
program ini dilaksanakan terstruktur dan telah
terstandar diutamakan
untuk staf pengajar
yang sudah senior
karena banyak
pengalamannya.
Acara plenary case dibuka dengan
sambutan oleh Kepala Departemen Anak Dr.Yusmala Helmy,Sp.A dan sambutan dari
Ketua NIF Prof.Dr.Sukman Tulus Putra,Sp.A (K), hingga presentasi kasus dengan
moderator Prof.Dr.Rusdi Ismail,Sp.A (K).
Ada 5 presentasi kasus yang disampaikan yaitu :
1.
Case presentation Juvenile Osteoporosis by.
Dr.NRF Shelly Zuliskha
2.
Case Presentation Newborn
with Gastroschisis by.Dr.Susi Handayani
3.
Case presentation Seizure Caused by Meningitis
with Hipoxic Ischemic Ensephalopaty As
Differential Diagnosis by Dr.Gita
Efriani
4.
Case presentation intrahepatic Chlolestasis
Suspected Caused by TORCH Infection by Dr.Yola Franola
5.
Case presentation Preterm Newborn with Esophageal Atresia, Pneumonia , Bilateral CTEV and
Feeding Problem by Dr.Yesi Septriani
Setelah presentasi kasus,
dilanjutkan dengan diskusi dan tanyajawab. Semoga dengan adanya transfer of knowledge teaching
hospital visit dapat mengembangkan kemampuan ilmiah para dokter anak
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar