Akibat Kabut Asap Bagi Kesehatan
Secara
umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi
sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan
menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan
orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan
anak-anak
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar Sumatera Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan. Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Dampak langsung yang akan dirasakan adalah infeksi paru dan saluran napas. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan. Kemudian juga menyebabkan reaksi alergi, peradangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Dr
Yuli Doris Memy Sp THT (K), spesialis THT Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH)
Palembang mengatakan, udara yang tidak segar seperti terjadi kabut asap bisa
menyebabkan saluran nafas atas hidung dan tenggorok mengiritasi. Bahkan jika
ada alergi penyakit bisa kembali terjangkit.
"Misalnya rinitis alergi atau
pilek karena alergi, untuk kita yang non alergi, kabut asap ini juga dapat
mengiritasi selaput lendir/ mukosa sepanjang sal nafas atas. kalo mukosa itu
terganggu, akan mudah terserang kuman penyebab batuk dan pilek,"
ungkapnya
.
Selain itu, dampak langsung dari
terjadinya kabut asap adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang
merupakan infeksi parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau
paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski
bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Kondisi ini menyebabkan fungsi
pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar
ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen
karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan
mungkin mematikan.
"ISPA harus dianggap sebagai
kondisi darurat, jika mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan
medis," katanya. Kondisi ini berpotensi menyebar dari orang ke orang. Bagi
yang mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh dan juga orang yang lanjut usia
akan lebih mudah terserang penyakit ini. Terlebih lagi pada anak-anak, di mana
sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular infeksi
saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup udara yang mengandung
virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi
saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk
.
Selain itu, cairan mengandung virus atau
bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat
mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung.
"Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci
tangan secara teratur terutama setelah melakukan aktivitas di tempat
umum," pungkasnya
.
Untuk
mencegah efek buruk tersebut, masyarakat dihiimbau agar yang telah memiliki
penyakit kronik dan gangguan pernapasan untuk mengurangi intensitas ke luar rumah. Selalu gunakan masker yang baik
jika berada di luar rumah dan juga jangan lupa untuk menerapkan pola hidup
bersih dan sehat.
(irma+suhaimi@rsmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar