Kamis, 20 Juli 2017

Pelatihan dan Workshop "Safe Handling Of Cytotoxic Drugs"



“Safe Handling Of Cytotoxic Drugs”  

Sitostatika merupakan golongan obat yang digunakan dalam pengobatan kanker paling banyak menunjukan kemajuan dalam pengobatan penderita kanker. Karena itu pula harapan dan tumpuan dunia media terhadap efek pengobatan dengan sitostatika terus meningkat. Dalam paparan saat kerja,obat sitostatika berbahaya karena toksisitasnya dapat membahayakan tenaga kesehatan salah satunya tenaga kefarmasian. 
Prosedur penanganan obat sitostatika yang aman perlu dilaksanakan untuk mencegah risiko kontaminasi pada petugas yang terlibat dalam preparasi, transportasi, penyimpanan dan pemberian obat sitostatika. Petugas perlu diberikan orientasi dan pelatihan sehingga petugas mendapatkan informasi yang benar tentang pengetahuan dan akibat yang dapat timbul pada penanganan obat serta mengetahui tindakan apa yang dilakukan jika terjadi kontak dengan obat sitostatika.
Menyadari hal tersebut , Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) Sumatera Selatan sebagai  bagian dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Instalasi Farmasi RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang menyelenggarakan Pelatihan dan Workshop dengan tema “Safe Handling Of Cytotoxic Drugs”  pada tanggal 20-23 Juli 2017 bertempat di Instalasi Diklat RSMH Palembang. 

Acara dibuka oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang DR.dr.H.M.Alsen Arlan, Sp.B (KBD),MARS yang juga memberikan sambutan dan arahan kepada peserta seminar. Hadir pula dalam acara seminar ketua Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) Sumatera Selatan Drs.Yasmin Hamdani,Apt yang juga memberikan sambutannya.
 
Dari pelatihan dan workshop ini diharapkan peserta mampu melakukan penanganan obat sitostatika yang aman, peserta juga memahami pharmaceutical care dan patofisiologi pasien kanker,peserta mampu memahami bahaya terkait penanganan obat dan tentunya dapat meningkatkan keselamatan bagi petugas dan pasien kita.(rita@humas)

Senin, 17 Juli 2017

Halal Bi Halal Departemen OBGIN RSMH Palembang



Halal Bi Halal Departemen OBGIN RSMH Palembang

Setiap Departemen di RSMH Palembang mempunyai cara sendiri dalam memaknai hari Raya Idul Fitri 1437 H, seperti yang tampak pada hari Selasa 18 Juli 2017 Departemen Obstetri dan Gynekology mengadakan acara Halal Bi Halal dengan mengundang Jajaran Direksi, POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) cabang Palembang , Jajaran FK UNSRI, Ibu-ibu Arisan DW Obgin, Pejabat Struktural dan Non Struktural RSMH, PPDS, serta seluruh staf Medik OBGIN RSMH Palembang. Bertempat di ruang pertemuan Dep.Obgin RSMH Palembang dengan tema "Pererat Tali Silahturahmi Bersama Keluarga Besar POGI Cabang Palembang dan Keluarga Besar Obstetrik Ginekologi RSMH/FK UNSRI"  acara Halal Bi halal berlangsung dalam suasana religius dan penuh dengan kekeluargaan.
Membuka acara dengan kata sambutan dari Kepala Departemen Obgin yang mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran daripada tamu-tamu undangan baik yang berasal dari dalam maupun luar RSMH. “Selama satu bulan penuh umat muslim dan muslimat  di seluruh penjuru dunia  menjalankan  ibadah puasa dan pada hari ini kita dapat berjumpa kembali dalam suasana halal bi halal yang penuh kekeluargaan , keberkahan dan kebahagiaan dan yang lebih penting lagi kita dapat memperoleh kemenangan melawan hawa nafsu kita selama kita berpuasa di bulan Ramadhan.”kata dr.Iskandar Zulkarnain,Sp.OG (K)
Acara dimeriahkan oleh penampilan nasyid dari PPDS Obgin, dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah hikmah Halal Bi Halal oleh Prof.Cholidi, acara  ditutup dengan makan siang bersama.
#humasrita/yeri.


Penutupan Pelatihan Juru Masak dan Pramusaji di RSMH Palembang



Penutupan Pelatihan Juru Masak dan Pramusaji
 di RSMH Palembang



Penutupan Pelatihan “Peningkatan Performa Juru Masak dan Pramusaji Terhadap Mutu dan Standar Keamanan Makanan Rumah Sakit” di tutup pada hari jum’at 14 Juli  2017 di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palemban. Pelatihan  telah dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 12 Juli 2017.acara ini ditutup secara resmi oleh  Kepala Bagian Diklit RSMH Palembang, Drs.Agus Widi Wijaya,MM. Pelatihan Peningkatan Performa Juru Masak dan Pramusaji Terhadap Mutu dan Standar Keamanan Makanan Rumah Sakit” ini merupakan kerja sama antara Instalasi Gizi dan Instalasi Diklat RSMH Palembang.
Sasaran Pelatihan “Peningkatan Performa Juru Masak dan Pramusaji Terhadap Mutu dan Standar Keamanan Makanan Rumah Sakit  ini  adalah seluruh Juru Masak dan Pramusaji Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan wilayah Sumbagsel (Palembang, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung) diikuti oleh 43 peserta
Menurut Kepala Instalasi Gizi RSMH Palembang, Maya Ija, SST MPH, RD pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki performa juru masak dan pramusaji. Pelatihan merupakan hal yang penting dan harus dilaksanakan secara berkala untuk menunjang kelangsungan RS karena Instalasi Gizi memberikan pelayanan gizi secara langsung kepada pasien.
     Tujuan pelatihan yang akan dilakukan, antara lain :
1.    Meningkatkan keterampilan juru masak dan pramusaji sesuai dengan perubahan, kemajuan dan juga perkembangan teknologi yang semakin canggih.
2.    meningkatkan profesionalisme dan kemampuan juru masak dan pramusaji agar pekerjaannya selesai secara efektif dan efisien.
3.    Meningkatkan kualitas kerja sehingga bisa mendapatkan kualitas produk makanan yang baik dan berkualitas.
4.    Meningkatkan keakraban dan solidaritas terhadap rekan kerja yang lainnya untuk suasana kerja yang lebih tenang dan kondusif.

Dengan pelatihan ini diharapkan peserta mendapatkan keterampilan, inovasi dan juga keahlian di dalam bekerja. sehingga kemampuan dari juru masak dan pramusaji dapat meningkat sesuai dengan standar yang diharapkan, Pungkasnya.!
( suhaimi-Humas)



SEMINAR “PENINGKATAN PROFESIONALISME IPCN DALAM PPI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT DAN FASYANKES LAINNYA”



SEMINAR “PENINGKATAN PROFESIONALISME IPCN DALAM PPI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT DAN FASYANKES LAINNYA”

Hingga saat ini penyakit infeksi masih merupakan masalah serius baik di negara maju mapun di negara berkembang seperti Indonesia. Infeksi yang penularannya terjadi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya (disebut Healthcare Associated Infections/HAIs) masih menjadi masalah besar di kebanyakan rumah sakit di dunia.
Infeksi di rumah sakit dapat terjadi pada pasien, petugas dan pengunjung. Untuk mendukung keselamatan pasien, petugas dan pengunjung terhadap kemungkinan terjadinya HAIs, maka perlu dilakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Program PPI merupakan program yg sangat penting. Setiap rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya wajib melaksanakan PPI. Pelaksanaan PPI memerlukan keterlibatan aktif semua personil rumah sakit.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan di rumah sakit dan merupakan komponen yang menentukan kualitas baik buruknya pelayanan suatu rumah sakit. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga professional yang didukung oleh factor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan karir professional dan tujuan peribadinya maupun factor ekternal, antara lain kebijakan organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi, system penugasan dan pembinaan
Peran dan fungsi IPCN sebagai motor dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangatlah penting, dimana dalam aplikasinya seorang IPCN harus bekerja secara purna waktu dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Sesuai dengan kebijakan KEMENKES dalam Pedoman Managerial PPI di Rumah Sakit tahun 2011, dijelaskan bahwa kebutuhan IPCN di RS dibanding dengan jumlah kapasitas tempat tidur suatu rumah sakit adalah 1 ; 150 tempat tidur, sehingga tiap rumah sakit wajib memiliki 1 IPCN purna waktu.
IPCN (Infection Prevention Control Nurse) merupakan salah satu unsur professional keperawatan yang saat ini masih perlu diperjuangkan untuk mendapatkan kejelasan terhadap jenjang karir keperawatannya.
Di Sumatera Selatan baru sebagian kecil yang sudah terakreditasi Nasional, sehingga perlu peningkatan pemahaman dan penerapan PPI bagi SDM di Fasyankes





Sehubungan hal tersebut diataslah maka HIPPII (Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia) cabang Sumatera Selatan sebagai organisasi profesi tenaga kesehatan yang bergerak di pengendalian dan pencegahan infeksi akan melaksanakan seminar sehari dengan tema
“Peningkatan Profesionalisme IPCN Dalam PPI Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Dan Fasyankes Lainnya
Seminar “Peningkatan Profesionalisme IPCN Dalam PPI Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Dan Fasyankes Lainnya” diadakan di Hotel Jayakarta Dairah Palembang pada hari Sabtu 15 Juli 2017 dengan narasumber
           Wardanella Yunus, CVRN, SKM, MM (Ketua HIPPI Pusat)
           Costy Pandjaitan, CVRN, SKM, MARS, PhD
           Fraulin Plasmey, SKep.Ns,MARS (Ketua HIPPI Cabang Suamtera Selatan)

Ketua HIPPI Cabang Sumatera Selatan, Fraulin Plasmey, SKep.Ns, MARS menyatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam upaya menekan angka infeksi untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit dengan sasaran
1.         IPCN dan IPCLN
2.         Perawat yang bertugas di Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan, serta Institusi 
             Pendidikan Kesehatan
3.         Mahasiswa / Mahasiswi Keperawatan.

Setelah mengikuti seminar ini diharapkan para peserta  dapat memahami dan menerapkan konsep kegiatan PPI difasilitas pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit. memahami pentingnya peran tenaga kesehatan dalam menurunkan angka kejadian infeksi dalam hubungannya dengan patient safety dan juga meningkatkan profesionalisme IPCN melalui jenjang karir dalam pelayanan keperawatan. Pungkasnya.

( Suhaimi-Humas RSMH)