Jumat, 19 Juni 2020

MENCEGAH LOW BACK PAIN PADA MASA PANDEMI COVID19


LOW  BACK PAIN  PADA MASA PANDEMI COVID-19


Dr. Ernie, SpKFR
KSM. REHABILITASI MEDIK
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
 
Pada masa pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang terkena Low Back Pain (LBP).LBP atau nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja. Apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini. Banyak masyarakat yang bekerja di rumah secara online, menggunakan komputer dengan postur tubuh yang salah sehingga menyebabkan nyeri di punggung bawah. LBP ini biasanya banyak dialami pada usia 50 tahun ke atas.

Apa itu low back pain ( nyeri punggung bawah )
Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri yang dirasakan di area punggung bawah dan dapat menjalar ke daerah lain, yaitu bokong, paha, dan kaki.

Bagaimana Gejalanya
Gejalanya  dapat berupa kumpulan nyeri punggung bawah mulai dari tulang rusuk sampai pangkal paha. Rasa nyeri dapat bersifat setempat atau menjalar ke arah jari kaki.

Bagaimana Penyebabnya
Struktur dipunggung kita ada tulang belakang, otot ligamen, tendon, dan saraf. Saraf melewati tulang belakang. Apabila tulang belakang kita terjadi perubahan misalnya trauma, proses degeneratif, tumor, maka saraf yang melewati tulang belakang akan terjepit. Otot-otot di area tulang belakang akan menegang.Penggunaan otot- otot berlebih/ bekerja terlalu berlebihan(overuse) dapat menyebabkan imbalance otot. Cedera ligamen dan tendon juga dapat menyebabkan nyeri di tulang belakang. Postur tubuh yang salah juga dapat menyebabkan cedera otot. Kumpulan gangguan tersebut dapat menyebabkan nyeri di punggung bawah/  LBP.

Faktor Resiko
-          Obesitas
-          Jarang berolahraga
-          Postur tubuh yang salah

Penanganan Rehabilitasi Medik
Penanganan rehabilitasi medik pada pasien LBP :
-          Hindari aktivitas yang dapat memperburuk nyeri punggung bawah
-          Untuk akut dapat diberikan kompres es
-          Untuk yang kronik dapat di rujuk ke dokter rehabilitasi medik
Di Bagian Rehabilitasi Medik ada 2 terapi yaitu :
-          Terapi menggunakan alat modalitas
Seperti cryotherapy, Tens, IRR, Diathermi

-          Terapi latihan
Back exercise yang bertujuan untuk stabilitasi otot punggung seperti latihan untuk penguatan otot-otot punggung yaitu otot-otot erectorspina dan abdominal.

Home Program (terapi latihan di rumah)
Pada masa pandemi COVID-19 ini ke dokter rehabilitasi Medik bila skala nyeri sudah tidak tertahankan lagi ( Score > 5 ). 

Untuk pasien yang berada di rumah dapat melakukan latihan untuk mencegah nyeri punggung bawah.
Terapi latihan pada LBP
1.      Trunk Rotation
Tidur telentang dengan lutut ditekuk, kaki tetap di tempat tidur lalu dengan perlahan lutut dibolak balik ke samping. Tahan dalam 10 detik lalu lakukan ke samping berikutnya.Lakukan sebanyak 5 set.


2.      Pelvic Tilt
Tidur telentang dengan lutut ditekuk. Kempeskan perut, pinggang melawan tempat tidur, tahan dalam 10 detik, lakukan sebanyak 5 set.



3.      Posisi Superman
Posisi ini dilakukan seperti layaknya superman terbang. Lakukan posisi seperti merangkak lalu luruskan tangan ke depan datar dengan punggung dan kaki diluruskan ke belakang berlawanan dengan posisi tangan. Tahan 10 detik, lakukan bergantian posisi. Lakukan sebanyak 5 set.


 
4.      Stretching Hamstring
Tidur telentang lalu kaki diangkat ke atas posisi 90 tahan selama 10 detik. Lakukan sebanyak 5 set.




5.      Bungkuk Kucing
Posisi ini seperti kucing yang punggungnya pegal-pegal sehingga punggungnya naik ke atas dan ke bawah. Lakukan posisi merangkak lalu dengan gerakan punggung ke bawah dan ke atas.Lakukan sebanyak 5 set.



6.      Knee Chest
Tidur telentang dengan lutut tertekuk lalu tarik lutut ke arah perut dengan menggunakan kedua tangan . Tahan selama 10 detik. Lakukan untuk lutut kanan dan kiri lalu kanan dan kiri bersamaan. Lakukan sebanyak 5 set.



7.      Posisi Selamat Pagi
Orang Asia sering mengucapkan salam dengan cara membungkukkan badan. Ternyata hal ini dapat menstretching otot-otot punggung kita. Posisi berdiri rentangkan tangan tarik nafas yang dalam lalu bungkukkan badan dengan tangan terlipat di dada seiring kita menghembuskan nafas keluar.Lakukan sebanyak 5 set.

8.      Shoulder blade squeeze
Pada posisi duduk atau berdiri dengan kaki di lantai angkat tangan dengan siku tertekuk, tangan di tarik ke dalam ke arah dada tahan 10 detik dan di tarik ke arah luar tahan 10 detik, langkah berikutnya bahu diputar-putar ke dalam dan ke luar. Lakukan 5 set.













Rabu, 10 Juni 2020

WORKSHOP SWAB NASOFARING DAN OROFARING BAGI TENAGA MEDIS


WORKSHOP PENGAMBILAN SAMPLING SWAB NASOFARING DAN OROFARING
DI DIKLAT RSMH PALEMBANG 

Dengan meningkatnya penyebaran corona virus disease 2019  (covid19) maka permintaan akan pemeriksaan swab nasofaring pun ikut melonjak, hal inilah yang mendasari RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang yang di fasilitasi oleh Instalasi Diklat melaksanakan  workshop Pengambilan Sampling SWAB Osofaring dan Nasofaring pada kasus Covid19  bagi tenaga perawat pada Rabu (10/06) di Instalasi Diklat RSMH Palembang.
Workshop dibuka oleh Direktur Utama RSMH dr.Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ,MARS di damping oleh Kepala Instalasi Diklat Drs.Agus Widi Wijaya ,MM dan para Narasumber. Kepala Instalasi diklat ,Agus mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam pengambilan sampling swab nasofaring dan orofaring sesuai dengan standar , selain itu juga untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran serta mengurangi resiko covid19 dan yang paling penting adalah percepatan penanganan pelayanan pasien terpapar Covid19 dalam masa pandemic seperti sekarang ini.
Sementara itu, menurut Direktur Utama dr.Bambang sudah saatnya kita berdamai dengan covid19, memulai fase kehidupan menuju ‘New Normal Life’ dimana trendnya sekarang kemana-mana memakai masker, membawa handsanitizer, menerapkan physical distancing , menghindari kerumunan serta tidak keluar rumah  bila tidak penting. Harapannya dengan mengikuti workshop ini tenaga  perawat di RSMH siap melayani untuk melakukan pelayanan pemeriksaan Swab.
 
(Liputan- Suhaimi Humas)





Jumat, 05 Juni 2020

PARADIGMA PELAYANAN DOKTER DALAM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK KLINIK


SOSIALISASI PELAYANAN FORENSIK KLINIK


Ilmu kedokteran forensik dan medikolegal adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang memberikan pelayanan kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum. Untuk itu pelayanan ini disosialisasikan pada unit terkait pada Jumat (05/06) di ruang Aula Utama lantai 2 RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang. Dihadiri oleh Jajaran Direksi , Kepala Bidang Pelayanan Medik, Ketua KSM, serta beberapa pejabat stake holder lainnya. 


Dalam paparan mengenai forensik klinik yang disampaikan oleh dr.Nur Adibah, Sp.FM mengatakan pelayanan forensik klinik  merupakan pemeriksaan kedokteran forensic yang dilakukan terhadap korban hidup meliputi konsultasi Medikolegal, pemeriksaan klinik di IGD atau forensik, visti DPJP ke ruang rawat inap, pembuatan visum et repertum dan pendampingan saksi ahli. 


Untuk menegakkan suatu diagnosa dibutuhkan kerjasama dan koordinasi bersama unit kerja lainnya seperti IGD, Komunikasi internal (DPJP, Psikolog), akses data ke Rekam medic serta komunikasi Eksternal seperti penyidik Polri, TP2PA, LSM maupun media. 



Sifat  pemeriksaan kedokteran forensik adalah multidisiplin sehingga dapat ditegakkan opini ahli dalam visum et repertum dalam upaya penegakkan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmu kedokteran dan fakta.
Untuk diketahui  saat ini, RSMH sendiri memiliki 2 dokter spesialis forensic yaitu dr.Indra Sakti Nasution,Sp.FM dan dr.Nur Adibah, Sp.FM.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

TIDAK ADA KLAIM PENANGANAN COVID19 YANG TERTUNDA


DIREKTUR MEDIK :  SEGERA AJUKAN KLAIM BIAYA PERAWATAN COVID19

Rapat koordinasi membahas klaim RSMH dalam menangani pasien covid 19, dpimpin oleh Direktur Medik , Keperawatan dan Penunjang dr.Zubaedah,Sp.P, MARS diikuti oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik, Ketua Komite Mutu, Kepala Instalasi Rekam Medik dan Casemix, serta unit terkait di ruang Aula Utama Lantai 1 RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang, Jumat (05/06).
 
Dalam rapat, dr. Zubaedah mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah menyiapkan dana klaim rumah sakit yang menangani Covid-19 baik rujukan maupun non rujukan, hal ini bertujuan untuk menjaga mutu pelayanan RS.

Untuk diketahui, proses klaim dilakukan dengan mengedepankan 4 prinsip yakni cepat, mudah, tepat sasaran serta dapat dipertanggungjawabkan dan diharapkan tidak ada klaim yang tertunda agar cashflow RS dapat terjaga sehingga tidak mengganggu  mutu pelayanan rumah sakit.

(Suhaimi- Humas RSMH)