Kamis, 15 November 2018

WORLD DIABETES DAY : BERSAMA KELUARGA KITA LAWAN DIABETES

WORLD DIABETES DAY : BERSAMA KELUARGA KITA LAWAN DIABETES


Penyakit diabetes menjadi momok bagi setiap orang. Apalagi, jumlah penderita diabetes yang tiap tahun terus meningkat. Maka dari itu setiap tanggal 14 November diperingati sebagai  hari Diabetes Sedunia, yaitu tanggal kelahiran Sir Frederick Banting   adalah orang yang menemukan insulin bersama dengan Charles Best pada 1922.

RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang melalui Instalasi Pelayanan Pelanggan ,PKRS dan Humas bekerjasama dengan Departemen Penyakit Dalam  sub Divisi Endokrin Metabolik  mengadakan penyuluhan mengenai penyakit diabetes di taman Edukasi Publik pada Kamis (15/11) yang dibuka oleh Direktur Medik dan Keperawatan Dr.dr.H.M.Alsen Arlan,Sp.B.KBD,MARS  dengan menghadirkan narasumber Dr.Alwi Shahab,Sp.PD,KEMD,FINASIM, dr.Yulianto Kuswandi,Sp.PD,K.EMD,FINASIM, dr.Ratna Maita Dewi,Sp.PD,K.EMD. Tema dari penyuluhan kali ini adalah “Bersama Keluarga Kita Lawan Diabetes”, menurut dr.Alwi Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tak memproduksi cukup insulin atau tubuh tak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin ini merupakan hormon untuk mengatur kadar keseimbangan gula darah sehingga  perlunya kepedulian dari kita semua karena angka kematian akibat penyakit diabetes  terus meningkat di dunia.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diabetes sering dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan seseorang yang berakibat meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, ada faktor keturunan dari orangtua yang menurun ke anaknya secara langsung.
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan sebagai sarana untuk mengedukasi pasien dan keluarga serta pengunjung di lingkungan RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang, dalam kegiatan ini pula pasien dan keluarga melakukan interaksi dan komunikasi dengan jajaran manajemen dengan menyampaikan masukan , saran maupun pertanyaan seputar pelayanan di RSMH Palembang diiringi live music. Semoga RSMH terus menjadi kebanggaan masyarakat kota Palembang dan Sumatera Bagian Selatan.
(yeri)



Rabu, 14 November 2018

HARI PAHLAWAN , MOMENTUM UNTUK MENGINGAT DAN MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWAN


HARI PAHLAWAN , MOMENTUM UNTUK MENGINGAT DAN MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWAN

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai  jasa para pahlawannya, ungkapan inilah yang selalu didengar ketika menjelang hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Sudah saatnya kita mengingat, menghargai dan belajar dari tokoh dimasa lalu, untuk membangun generasi muda Indonesia yang lebih baik. Demikian pula dengan keberhasilan  RSMH Palembang tidak terlepas dari jasa dan pengorbanan dari para pemimpin dan pegawai-pegawai terdahulu, demikian diungkapkan oleh Kepala Bagian  SDM Drg.Defiardi,MARS ketika diwawancara mengenai hari  Pahlawan seusai mengikuti apel peringatan Hari Kesehatan Nasional pada Senin (12/11) di Aula Utama RSMH Palembang.
Bahkan menurut Pak Def, demikian beliau sering disapa  banyak sekali pahlawan-pahlawan dibidang kesehatan contohnya Prof.Suyudi,  dr.M.Adhyatma atau Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal dunia disaat beliau menjalankan tugasnya sebagai Menteri Kesehatan di eranya dan mempunyai kedekatan dengan beliau. Definisi kata Pahlawan sendiri menurut Pak Def mempunyai arti yang luas yaitu orang yang berjuang tanpa pamrih ,ikhlas dan ksatria, juga mampu untuk berperan  sebagai inisiator dan motivator yang mendorong organisasinya untuk berkembang lebih baik lagi  oleh karena itu peringatan hari pahlawan hendaknya bisa dijadikan momentum untuk bersatu padu mengatasi  segala permasalahan yang terjadi khususnya di RSMH Palembang dan dibutuhkan komitmen segenap civitas Hospitalia RSMH akan pentingnya persatuan, toleransi dan keberagaman.
Terakhir, Pak Def mengajak seluruh karyawan dan karyawati RSMH untuk lebih menghargai jasa para pendahulu dengan cara menjaga dan melestarikannya, keberhasilan RSMH tidak dalam waktu singkat,  ada proses panjang yang menyertainya dan  sosok senior-senior yang memulai perjuangan hingga RSMH menjadi lebih baik sesuai dengan arah kebijakan dan rencana strategi pengembangan ke depan. (yeri)

Minggu, 11 November 2018

UPACARA BENDERA HKN 2018 : AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI DIRI SENDIRI


UPACARA  BENDERA  HKN  2018 : AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI DIRI SENDIRI

Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November, baik ditingkat pusat maupun daerah. Tema Hari Kesehatan Nasional tahun 2018 adalah,“Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita”.
"Ayo hidup sehat, mulai dari kita merupakan slogan yang harus kita gaungkan dan laksanakan sebagai insan kesehatan,ini merupakan amanah untuk menjaga dan mengawal upaya-upaya kesehatan baik tingkat primer maupun lanjutan disemua lini sampai ke tingkat pusat, " kata Dr.dr. Alsen Arlan,Sp.B-KBD,MARS  selaku Direktur Medik dan Keperawatan  yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam upacara peringatan HKN Ke 54 tahun 2018 pada Senin (12/11/2018) di Halaman Gedung Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang diikuti oleh Direktur Keuangan , Direktur Umum,SDM dan Pendidikan , Jajaran Pejabat Struktural dan Non Struktural serta seluruh karyawan/karyawati RSMH Palembang. “Harapan kedepannya , bidang pelayanan kesehatan sebagai pelopor insan kesehatan dapat melanjutkan baktinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Selamat Hari Kesehatan Nasional 2018” lanjut dr.Alsen lagi.
Seperti yang diketahui , pencanangan program GERMAS oleh Kemenkes RI beberapa waktu yang lalu bertujuan agar masyarakat berperilaku sehat. Kondisi yang sehat akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan menurunkan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk berobat. GERMAS dilakukan dengan kegiatan: A = Aktivitas fisik secara teratur,B = Buah dan Sayur dikonsumsi setiap hari, C = Cek kesehatan setiap hari, D = Diberi ASI ekslusif dari bayi umur 0-6 bulan , E = Enyahkan asap rokok. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.Artinya, keluarga-keluarga yang sehat dapat dengan mudah menciptakan masyarakat yang sehat, bahkan bangsa yang kuat. Dalam upacara bendera tersebut juga diberikan penghargaan   yaitu penghargaan Bakti Karya Husada Menteri Kesehatan RI Dwi Windu dan Tri Windu yang diterima secara simbolis oleh  dr.Fitriani,Sp.KK dan Syarifah Yulianti. Selamat hari Kesehatan Nasional ke-54 tahun 2018 , Ayo Hidup Sehat, mulai dari Kita...

(yeri)


Kamis, 01 November 2018

PERTEMUAN NASIONAL MANAJEMEN RUMAH SAKIT 2018


PERTEMUAN NASIONAL MANAJEMEN RUMAH SAKIT 2018

Dalam rangka peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS maka diadakan Pertemuan Nasional Manajemen Rumah Sakit tahun 2018 dengan mengundang seluruh Direktur dan unit terkait RS Vertikal  di Indonesia yang di selenggarakan  oleh BPJS pada Kamis (01/11/18) di hotel Aryaduta Palembang dengan tema Dukungan Rumah Sakit dalam Penjaminan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas bagi Peserta JKN – KIS. Acara ini juga dihadiri oleh stake holder lainnya diantaranya Kementerian Kesehatan, DJSN, Asosiasi fasilitas kesehatan dan Organisasi Profesi.

Dalam kesempatan itu Direktur RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH yang mewakili Ketua ARVI memberikan paparan materi  tentang Optimalisasi Peran Rumah Sakit Vertikal dalam Sistem Rujukan Berjenjang Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN-KIS. Sistem rujukan berjenjang berperan untuk pemantapan RS Rujukan Provinsi, RS Rujukan Regional sebagai Pengampu RS Rujukan Nasional dan RS Vertikal dan penguatan sistem layanan rujukan nasional, provinsi dan regional. Bahkan dengan inovasi dan terobosan baru diciptakanlah sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) sehingga membantu terwujudnya percepatan pelayanan rujukan di RS. Dengan pertemuan ini diharapkan tercapainya pemahaman  yang sama dan komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan fasilitas kesehatan bagi peserta JKN-KIS.
Direktur Keuangan RSMH dr.Welly Refnealdi,M.Kes,Phd mengatakan bahwa untuk mencapai terwujudnya kualitas layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat maka dibutuhkan komunikasi dan regulasi yang jelas antara Kemenkes sebagai pembuat regulator, BPJS dan Pelaksana Lapangan.
(yeri)
 





Senin, 29 Oktober 2018

RSMH PALEMBANG MENUJU RS TERSTANDAR SERTIFIKASI SYARIAH


RSMH PALEMBANG MENUJU RS TERSTANDAR SERTIFIKASI  SYARIAH

Bismillah…

Layanan  Syariah kini tak hanya berlaku di bidang perbankan, pariwisata maupun perhotelan, Rumah sakit (RS) tempat merawat orang sakit juga tidak ketinggalan untuk mengikuti jalan syariah sebagai bagian dari jihad. Berlabel sebagai RS Syariah bukan berarti RS tersebut akan diskriminatif dalam melayani pasien  atau hanya melayani pasien muslim saja tetapi RS Syariah terbuka untuk semua golongan dan agama, pelayanan yang diberikan kepada pasien akan sama. Hak-hak pasien non muslim termasuk menjalankan ibadahnya juga sangat diperhatikan. Di Indonesia RS yang mendapatkan sertifikasi Syariah masih sangat minim, menurut data dari MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) terdapat 10 (sepuluh) RS yang telah mendapat sertifikat Syariah, diperkirakan hingga akhir tahun 2018 akan ada 30 RS tersertifikasi syariah. Rumah Sakit di Indonesia yang pertama mendapat sertifikat Syariah adalah Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.  Hal inilah yang  menginisiasi Ketua Komite Keperawatan  Pasmawiyah, SP.d, MKes  menyampaikan presentasi singkat tentang RS Syariah yang didapat dari hasil mengikuti  Kongres Nasional dan Seminar Tahunan PERSI XII di Jakarta Convention Center 17-20 Oktober lalu. “Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana contohnya Berdoa sebelum bekerja, jadwal operasi dan rapat dikondisikan tidak menggangu aktivitas saat seruan Adzan, memenuhi kebutuhan spiritual pasien misalnya alat sholat, leaflet bimbingan sholat ketika sakit, tanah suci pengganti wudhu, menjaga privasi pasien yang berhijab baik itu saat pemeriksaan, diruang perawatan maupun di ruang operasi bahkan ketersediaan SDM yang sesuai dengan jenis kelamin pasien. Dalam penyusunan standar sertifikasi rumah sakit berbasis syariah mengacu pada standar akreditasi dari Komite Akreditasi RS (KARS) yang kemudian ditambahkan unsur-unsur syariah didalamnya. Unsur penilaian terdiri dari kajian dokumen , survey pasien dan survey fasilitas. Secara garis besar tidak ada kendala , namun perlu persiapan secara matang yang terpenting rumah
sakit sudah terstandar KARS dalam  menjaga mutu dan keselamatan pasien”.
Kalau hanya sekedar nama rumah sakit islam sudah biasa, ada dimana-mana tetapi  ada standarisasi dalam berbagai hal mulai dari manajemen, sistem pengadaan obat-obatan, pemberian asupan gizi kepada pasien harus berlabel halal dari MUI , laundry bahkan dalam status rawat inap pasien akan ada kolom ceklis sholat lima waktu, dan petugaslah yang akan mengingatkan pasien untuk sholat lima waktu.
Bekerja di Rumah sakit kita tidak hanya mendapatkan rezeki berupa gaji setiap bulannya, tetapi  RS juga merupakan ladang  amal , ladang ilmu dan juga ladang  silahturahmi , naahh…..bagaimana jika RSMH juga terstandar sebagai RS Syariah..??berapa kali lipat pahala yang akan kita peroleh dari mengingatkan waktu sholat atau menyediakan kebutuhan spiritual pasien untuk beribadah…??Saya yakin pelabelan rumah sakit dengan syariah bukan sekedar nama dagang atau sekedar mencari sensasi tapi betul-betul lahir dari kesadaran  dan kecintaan terhadap Allah SWT dan para Rasul-rasulnya. Yukkkkk..


biasakan sekarang mulailah dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah..
Alhamdulillah….
(yeri)

Kamis, 25 Oktober 2018

Dirut RSMH Membuka Acara Workshop Coding, Analisis Claim dan Pencegahan Fraud

 Dirut RSMH Membuka Acara Workshop Coding, Analisis Claim dan Pencegahan Fraud

Asosiasi RS Swasta Indonesia mengadakan Workshop Coding dengan tema Coding Yang Baik dan Benar , Analisis Claim Dengan Aplikasi dan Upaya Pencegahan Fraud pada Jumat (26/10) di ruang Aula RS Bunda Palembang. Dibuka oleh Direktur Utama RSMH Palembang yang juga Ketua PERSI SUMSEL dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH dihadiri oleh dr.elsa Novilia sebagai assisten Deputi Bidang Utilisasi dan Antifraud Rujukan BPJS Kesehatan, Drg.Ichsan hanafi,MARS Sekjen ARSSI Pusat dan Pimpinan RS se-Kota Palembang. Workshop ini diikuti oleh 41 orang peserta coder dari RS yang ada di Sumatera Selatan. Dengan narasumber Fajaruddin Sihombing dari Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI Pusat.

 Menurut dr.Syahril kegiatan ini sangat baik dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah agar RS dapat menyajikan data yang berkualitas untuk kepentingan update tarif INA CBGs dan Memberikan pemahaman tentang hal-hal terbaru costing INA CBGs serta rencana pengembangannya.Pencegahan fraud dilakukan di setiap titik layanan, maka perlu disusun kebijakan dan pedoman pencegahan sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya. Dengan penulisan diagnosa dan tindakan lengkap dan spesifik serta ketepatan koding maka akan didapat ina-cbg yang baik. Kondisi yg diharapkan di era JKN adalah mutu pelayanan memenuhi standar , efektif dan efisien, coding baik dan benar sehingga Rs mendapatkan pembayaran sesuai dengan haknya, dan revenue rs naik dan tidak ada pihak yang dirugikan.(yeri) 

Rabu, 17 Oktober 2018

Presiden Jokowi: PERSI diharapkan jadi sandaran RS di Indonesia



Presiden Jokowi:  PERSI diharapkan jadi sandaran RS di Indonesia

Kongres XIV Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) , Seminar tahunan XII Patient Safety dan Hospital Expo XXXI dibuka oleh Presiden RI , Ir.Joko Widodo di Jakarta Convention Center Rabu (17/10/2018) dengan tema “ Dengan smart Hospital dan Jiwa Hospital Preneurship Rumah Sakit Indonesia Siap Melaksanakan Universal Health Coverage dan Berkompetisi Pada Era Global”. Kongres ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Ketua Persi Pusat, Direktur BPJS, Dewan Penyantun dan Pengawas Persi, Pimpinan RS Se-Indonesia ,Pejuang-pejuang Mutu RS , Pemerhati dan Akademisi di bidang kesehatan.

Presiden RI Ir.Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan PERSI diharapkan dapat menjadi sandaran bagi Rumah Sakit-Rumah Sakit di Indonesia untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, dimana angka penyakit katastropik semakin meningkat bila dikaitkan dengan era JKN saat ini hal ini patut menjadi perhatian semua pihak, pentingnya program preventif  dan promotif.
“Isu besar saat ini sedang melanda bidang kesehatan di Indonesia ,RS tidak boleh mati seperti industri penerbangan, pelayanan publik harus berjalan dengan seimbang. Dua masalah besar dalam bidang kesehatan yg sdg dihadapi saat ini yaitu JKN dan pengelolaan limbah,” demikian diungkapkan Ketua Persi Pusat Dr.Kuntjoro Adi Purjanto,M.Kes menyampaikan laporan singkatnya.

“Bagaimanapun keselamatan pasien merupakan harga mati bagi sebuah RS, oleh karena itu kajian akdemis harus lebih baik lagi, penguatan tata kelola klinis dan tata kelola organisasi” lanjutnya.
Kongres ini diikuti oleh 1000 orang peserta yang berasal dari RS Seluruh Indonesia, pameran hospital expo 806 booth yang berasal dari produk dalam negeri dan luar negeri, juga diberikan penghargaan kepada akademisi kesehatan dan bergabungnya dua organisasi yaitu IKESINDO dan PERADI.
(Yeri-JCC Jakarta)