SEMINAR THALASEMIA : OPTIMIZING THALASSEMIA CONTINUUM CARE
Penyakit thalasemia merupakan penyakit genetik dengan angka penderita terbanyak didunia termasuk di Indonesia khususnya kota Palembang, tercatat data kunjungan pasien thalasemia di RSMH sebanyak 231 orang (data diambil bulan oktober 2016). Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, pasien yg menderita penyakit Thalasemia membutuhkan tranfusi darah seumur hidupnya.
Adalah Thomas B Cooley yang menemukan
penyakit thalasemia ini pada tahun 1925.Hingga saat ini fenomena thalasemia
seperti gunung es ,pasien ini terus bertambah setiap tahunnya dengan kelahiran
300 - 400 anak pertahun. Mengapa penyakit ini penting untuk dikenali? Indonesia
merupakan salah satu negara yg dilalui “thalasemi belt” dengan 7 persen
pembawa sifat.
Untuk meningkatkan pengetahuan petugas layanan primer untuk penanganan penyakit thalasemia maka diadakan seminar dan lokakarya medis dengan tema "Optimizing Thalasemia Continuum Care" pada hari Senin (27/11) di Aula Utama RSMH Palembang. Dibuka secara resmi oleh Direktur Utama RSMH Diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan DR.dr.H.Alsen Arlan,Sp.B-KBD,MARS , dihadiri oleh Dekan FK Unsri diwakili oleh Wakil Dekan 2 DR.dr.Mohammad Irsan Saleh, M.Biomed, Direktur Keuangan RSMH, dan Peserta seminar perwakilan dari RS sekota Palembang.Seminar ini terselenggara atas kerjasama RSMH, FK UNSRI dan Departemen Anak, seminar ini menghadirkan narasumber dari Canada yaitu Dr.Fernando Tricta,Phd dengan tema : Current Consept in the Overall Management of Thalassemia. Selain itu juga narasumber dari RSMH antara lain :Dr.Dian Puspitasari,Sp.A (K) dangan tema Overview Thalassemia Patients In South Sumatera , Dr.Mediarty ,Sp.PD, KHOM tema : Iron Over Load in Thalassemia Patients, Dr.Nuswil Bernolian dengan tema : Pregnant dan Thalasemia. Selain itu juga disampaikan penyajian kasus oleh Dr. Dewi Rosariah Ayu,Sp.A
Untuk meningkatkan pengetahuan petugas layanan primer untuk penanganan penyakit thalasemia maka diadakan seminar dan lokakarya medis dengan tema "Optimizing Thalasemia Continuum Care" pada hari Senin (27/11) di Aula Utama RSMH Palembang. Dibuka secara resmi oleh Direktur Utama RSMH Diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan DR.dr.H.Alsen Arlan,Sp.B-KBD,MARS , dihadiri oleh Dekan FK Unsri diwakili oleh Wakil Dekan 2 DR.dr.Mohammad Irsan Saleh, M.Biomed, Direktur Keuangan RSMH, dan Peserta seminar perwakilan dari RS sekota Palembang.Seminar ini terselenggara atas kerjasama RSMH, FK UNSRI dan Departemen Anak, seminar ini menghadirkan narasumber dari Canada yaitu Dr.Fernando Tricta,Phd dengan tema : Current Consept in the Overall Management of Thalassemia. Selain itu juga narasumber dari RSMH antara lain :Dr.Dian Puspitasari,Sp.A (K) dangan tema Overview Thalassemia Patients In South Sumatera , Dr.Mediarty ,Sp.PD, KHOM tema : Iron Over Load in Thalassemia Patients, Dr.Nuswil Bernolian dengan tema : Pregnant dan Thalasemia. Selain itu juga disampaikan penyajian kasus oleh Dr. Dewi Rosariah Ayu,Sp.A
Pencegahan merupakan cara terbaik untuk
memutus mata rantai penyakit ini, bagaimana caranya yaitu dengan melakukan
screening awal dengan pemeriksaan pra nikah, Oleh karena
itu, pemeriksaan kesehatan sebelum menikah sangat penting dilakukan untuk
mencegah bertambahnya penderita thalassemia ini yaitu cek HB,MCV,MCH,MCHC plus
Ferritin. Sebaiknya semua orang Indonesia dalam masa usia subur diperiksa kemungkinan
membawa sifat thalassemia. Pemeriksaaan
akan sangat dianjurkan bila terdapat riwayat : (1) ada saudara sedarah yang
menderita thalassemia, (2) kadar hemoglobin relatif rendah antara 10-12 g/dl
walaupun sudah minum obat penambah darah seperti zat besi, (3) ukuran sel darah
merah lebih kecil dari normal walaupun keadaan Hb normal.