Senin, 14 September 2015

endoskopi



ENDOSKOPI



Berdasarkan SK MENKES  Nomor HK.02.02/Menkes/396/2014  tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Saat ini RSMH siap menjadi RS rujukan regional dengan 3 layanan unggulan : Cerebrocardiovaskuler, Onkologi Terpadu, dan Bedah Minimal Invasif. Sejak ditetapkan sebagai RS rujukan nasional oleh KEMENKES 2014 lalu, RSMH Palembang memang terus mengepakkan sayap dalam pelayanan kesehatan masyarakat Sumbagsel. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas dan kwantitas SDM maupun alat penunjang. Salah satu alat penunjang kesehatan RSMH Sebagai rujukan nasional adalah Pemeriksaan Endoskopi.
Pemeriksaan Endoskopi saluran cerna merupakan salah satu pemeriksaan penunjang canggih yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kelainan atau penyakit saluran cerna. dengan adanya pemeriksaan endoskopi maka makin banyak penyakit saluran cerna yang didiagnosis sedini mungkin, hingga dapat mencegah penyakit saluran cerna tersebut menjadi lebih berat.
Dengan adanya alat endoskopi yang baru seperti video endoscope (skop evis) beserta asesorisnya seperti ligator varises, kanul skleroterapi, hemoclips, bipolar probe, laser dan lain-lain., maka makin akurat dan lengkaplah pemeriksaan endoskopi tersebut dalam membantu diagnosis serta penatalaksanaan penyakit saluran cerna.
Akhir-akhir ini dengan makin kritisnya masyarakat dan makin banyak tuntutan terhadap pelayanan medis dan perawatan di Indonesia. Mengingat hal tersebut dan pemeriksaan / tindakan endoskopi merupakan salah satu pemeriksaan atau tindakan yang invasif serta memiliki cukup banyak penyulit atau komplikasi, karena itu dalam persiapan pemeriksaan endoskopi saluran cerna selalu harus dipersiapkan informed consent yang baik bagi pasien/keluarganya.
Endoskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ di dalam tubuh manusia secara visual atau langsung melihat dengan alat monitor sehingga kelainan yang ada pada organ tersebut dapat terlihat jelas. Pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan yang memakai alat endoskop untuk mendiagnosis kelainan-kelainan organ di dalam tubuh antara lain saluran cerna, saluran kemih, rongga mulut, rongga abdomen, dll.
Esofagoskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di esofagus.
Gastroskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di gaster / lambung.
Duodenoskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di duodenum.
Enteroskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di usus halus.
Kolonoskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di kolon / usus besar.

Persiapan Pemeriksaan Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) Atau Esophago-Gastro-Duodenoskopi (Egd) Dilakukan Secara Sistematis Sebelum Pemeriksaan Baik Fasilitas Alat, Obat-Obatan Dan Persiapan Pasien yaitu :
A. Persiapan alat
     1) Peralatan kardio pulmuner untuk resusitasi (blue code) & monitor kardio pulmuner
·      Oxygen saturation
·      Blood pressure
·      Pulse rade
      2) Persiapan alat dan alat bantu yang digunakan sebelum prosedur
·      Apakah semua tombol berfungsi dengan baik?
·      Suction, air, water
·      Light source
·      Biopsi forsep baik dan lengkap
·      Cairan formalin tersedia dalam botol kecil
·      Scope endoskopi apakah berfungsi dengan baik?
·      Alat foto / printer
·      Obat-obat premedikasi (sebelum dan selama pemeriksaan endoskopi)
o    minor tranquilizer (untuk anxietas, kenyamanan)
o    diazepam 5 - 10 mg iv atau midazolam 2,5 - 5 mg iv atau pethidine 25 - 50 mg atau propofol (anesthesis). sulfas atropin masih kontroversi ada yang menganjurkan ada yang tidak untuk mencegah vagal reflex. Buscopan diberikan 5 - 10 menit sebelum prosedur untuk mengurangi gerakan lambung yang berlebihan. untuk mengurangi gerakan busa-busa yang menghalangi gambaran endoskopi dapat diberikan        .
o    oksigen selama prosedur.
o    obat anestesi lokal; spray xylocain jelly
·      Mouth piece
      3) Persiapan pasien
·      Mental dan psikologis pasien dalam keperawatan endoskopi.
·      Fisik pasien
o    Pastikan pasien berpuasa 6 - 8 jam sebelum tindakan.
o    Observasi tanda-tanda vital.
o    Pastikan pasien sudah terpasang infus (darurat), kolaborasi dengan dokter.
o    Check Lab. Hb, CTBT, Trombosit, Anti HCV, Anti HIV, HbsAg
o    EKG terbaru
      4) Persiapan untuk perawat
·      Tanggap terhadap reaksi pasien.
·      Teliti dan hati-hati.
·      Murah senyum, ramah dan sabar.
      5) Persiapan obat harus sesuai dengan SOP
      6) Persiapan Administrasi
·      Surat pernyataan (Informed consent)
·      Surat pernyataan persetujuan biaya tindakan
·      Hasil lab dilampirkan
·      Rekam medis lengkap

B. Cara kerja
      1) Menjelaskan tujuan tindakan endoskopi
      2) Tenaga asisten minimal 2 perawat
·      Perawat satu berdiri di samping kanan dokter endoskopis
·      Perawat dua berdiri di bagian kepala pasien untuk memegang mouth piece
      3) Melonggarkan pakaian dalam
      4) Menanggalkan gigi palsu dan kacamata pasien
      5) Perawat cuci tangan
      6) Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri
      7) Memasang pulse oxymetri (monitor)
      8) Perawat dan dokter memakai baju khusus
      9) Memasang penyangga mulut pasien (mouth piece)
    10) Memberikan oxygen sesuai kebutuhan
    11) Menyemprotkan xylokain spray 10 %
    12) Perawat memonitoring tanda-tanda vital sign
    13) Observasi tanda-tanda pemberian sedasi

C. Indikasi
1)    Menerangkan perubahan radiologist yang meragukan atau tidak jelas.
2)    Pasien dengan gejala menetap disfagia, nyeri epigastrium, muntah yang pada pemeriksaan radiologist tidak didapatkan kelainan.
3)    Pada pemeriksaan radiologist dicurigai adanya kelainan
4)    Pendarahan saluran cerna bagian atas / melena
5)    Endoskopi ulang untuk memantau penyembuhan tukak jinak dan tukak yang dicurigai ganas
6)    Observasi pasien pasca gastrectomi
7)    Kasus syndrome dispepsia dengan usia lebih atau di bawah 45 tahun dengan tanda bahaya, pemakaian anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan riwayat kanker pada keluarga. tanda-tanda: muntah-muntah hebat, demam, hematemesis, anemia, ikterus, dan penurunan berat badan.
      Prosedur terapetik: polipektomi, pemasangan selang makanan, dilatasi esophagus, dll.

     Kontraindikasi pemeriksaan endoskopi SCBA
(1)    Kontraindikasi absolut
·         Pasien tidak cooperactive / menolak prosedur
·         Renjatan berat karena pendarahan
·         Oklusi koroner akut
·         Gagal jantung berat
·         Koma
·         Emfisema dan penyakit paru obstruksi berat
Pada keadaan-keadaan tersebut, pemeriksaan endoskopi harus ditunda dulu sampai keadaan  penyakitnya membaik.
2)      Kontraindikasi relatif
·         Luka korosif akut pada esofagus, aneurisma aorta, aritmia jantung berat.
·         Kifoskoliosis berat, divertikulum zenker, osteofit bear pada tulang servikal, struma besar.
·         Pasien gagal jantung.
·         Penyakit infeksi akut (pneumonia, peritonitis, kolesistitis)
·         Anemia berat seperti pendarahan, harus diberikan transfusi darah terlebih dahulu sampai HB sedikitnya 10 g %
·         Toksemia pada kehamilan terutama bila disertai hipertensi atau kejang-kejang
·         Pasien pasca bedah abdomen yang baru
·         Gangguan kesadaran
·         Tumor mediastinum
·         Pasien dalam keadaan demam

3)      Penyulit atau komplikasi dari pemeriksaan ini antara lain;
·         Reaksi terhadap obat-obatan; koma karena diazepam, gangguan pernapasan
·         Aspirasi
·         Perforasi
·         Pendarahan
·         Gangguan kardiopulmoner
·         Penularan infeksi
·         Instrumental impaction
·         Tukak lambung (perforasi)
D. Prosedur pasca pemeriksaan endoskopi SCBA                     
1)      Mengobservasi tanda-tanda vital.
2)      Memantau pasien dengan ketat.
3)      Dokumentasi semua kegiatan pada rekam medis.
4)      Pasca endoskopi, pasien dipuasakan 2 jam
5)      kolaborasi terapi medis dengan dokter :
·         apabila ada pendarahan, periksa Hb
E. membersihkan dan desinfeksi alat endoskop dan asesoris
Cara melakukan desinfeksi endoskop harus sesuai dengan standar prosedur yang disahkan oleh depkes RI Direktorat Jendral Pelayanan medik, dengan buku judul pedoman kerja perawat endoskopi cetakan ke III tahun 1999

F. Kesimpulan
1)      Protap endoskopi merupakan pedoman kebijakan yang sangat diperlukan oleh tenaga perawat atau dokter endoskopi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
2)      Protap endoskopi dijalankan oleh perawat yang bersertifikasi berdasarkan kompetensi perawat endoskopi melalui pelatihan.
3)      Protap endoskopi dijalankan dengan tujuan diagnose dan terapeutik.
4)      Protap endoskopi untuk menghindari terjadinya komplikasi
5)      Mencegah malpraktek dalam keperawatan
6)      Protap endoskopi untuk perlindungan perawat dari jerat hukum.


Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat yaa...
RSMH dapat terus memberikan pelayanan kesehatan paripurna. Terimakasih...
Yeri@humas

Jumat, 11 September 2015

Sosok yang banyak menginspirasi banyak orang...ingin mengenal lebih jauh...PROF.DR.ALI GHANIE, Sp.PD, KKV



Mengenal Lebih dekat Sosok PROF.DR.ALI GHANIE, Sp.PD, KKV

Kesan pertama yang ditangkap dari perbincangan siang itu adalah beliau orang  yang hangat, bersahabat dan humble.Sebenarnya topik siang itu adalah tentang kerjasamanya dengan negara Jepang tentang transfer knowledge  ke negari sakura tersebut , tetapi topik meluas sampai ke politik bahkan gaya hidup sehat ala Prof.Ali Ghanie.
 
Saya tertarik dengan obrolannya, disela-sela aktifitasnya yang padat beliau menyempatkan diri untuk diwawancara menceritakan sekelumit kisahnya.
Bukan hal yang mudah untuk menjalin kerjasama dengan pihak asing ,namun berbekal dengan hubungan personal yang baik dan telah cukup lama antara dirinya dengan pihak luar. Beliau tidak ingin mengatakan ini adalah salah satu bentuk dari kerjasama namun ini adalah bentuk dari transfer knowledge, dimana untuk beberapa kasus yang beliau anggap sulit untuk dilakukan akan di transfer knowledge ke negara Jepang tersebut.

Sebelum ke negara Jepang, Departemen Penyakit Dalam telah mengadakan sebuah kerjasama dengan negara Malaysia yaitu Institut Jantung Negara (IJN) atau National Heart Institute , beberapa staf nya bahkan telah mengikuti pendidikan “ Invasive Cardiovascular Laboratory Training “ November 2006 silam terbukti dengan sertifikat yang dimiliki. Berbekal dengan pendidikan yang telah dimiliki serta pengalamannya beliau terus mengeksplorasi kemampuan yang dimilikinya, salah satunya dengan melakukan transfer knowledge ke negeri sakura tersebut. Beberapa pasien telah dikirim untuk dilakukan tindakan ke sana, tidak ada rumah sakit yang ditunjuk secara resmi, dengan mengandalkan hubungan personal yang baik beliau yakin langkah yang ditempuhnya akan membawa dampak yang baik kedepannya di dunia kesehatan maupun dunia kedokteran. (RSMH tentunya ya Prof....)

Profesor yang juga memiliki profesi lain disela-sela aktifitasnya mengobati pasien yaitu sebagai “arsitek” ini menceritakan rencana kedepan beliau akan mengembangkan pusat stem cell, Stem Cell adalah sel induk yang berfungsi untuk membentuk sel baru, dengan kata lain terapi ini bersifat meregenerasi sel-sel yang telah mati dan menggantinya dengan sel yang baru. Dengan stem cell resiko terkena infeksi semakin kecil sebab tidak ada penolakan oleh tubuh terhadap sel baru tersebut. Bahkan efek samping stem cell justru bisa mengatasi masalah penuaan atau memberikan efek antiaging. Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan Stem Cell ini seperti kelumpuhan, Kanker, dan DM. Tetapi sayangnya dengan prosedur yang rumit serta biaya terapi yang tergolong mahal tidak banyak pasien yang berkesempatan menjalani terapi ini. Mudah-mudahan dengan rencananya kedepan, pria penyuka rumput ini bisa membawa terapi ini ke kota Palembang dan membangun pusat pengobatan Stem Cell ini.

Hmmm...benar-benar sosok  yang menginspirasi banyak orang yaa...kita tunggu saja gebrakan apa lagi yang akan dilakukan oleh seorang Prof.Dr. Ali Ghanie, Sp.PD, KKV.
 Yeri@...........

Rabu, 09 September 2015

Kabut dan Kesehatan


Akibat Kabut Asap Bagi Kesehatan

Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak




Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar Sumatera Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan. Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Dampak langsung yang akan dirasakan adalah infeksi paru dan saluran napas. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan. Kemudian juga menyebabkan reaksi alergi, peradangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Dr Yuli Doris Memy Sp THT (K), spesialis THT Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang mengatakan, udara yang tidak segar seperti terjadi kabut asap bisa menyebabkan saluran nafas atas hidung dan tenggorok mengiritasi. Bahkan jika ada alergi penyakit bisa kembali terjangkit.

"Misalnya rinitis alergi atau pilek karena alergi, untuk kita yang non alergi, kabut asap ini juga dapat mengiritasi selaput lendir/ mukosa sepanjang sal nafas atas. kalo mukosa itu terganggu, akan mudah terserang kuman penyebab batuk dan pilek," ungkapnya
.
Selain itu, dampak langsung dari terjadinya kabut asap adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang merupakan infeksi parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.

"ISPA harus dianggap sebagai kondisi darurat, jika mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan medis," katanya. Kondisi ini berpotensi menyebar dari orang ke orang. Bagi yang mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh dan juga orang yang lanjut usia akan lebih mudah terserang penyakit ini. Terlebih lagi pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk
.
Selain itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. "Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur terutama setelah melakukan aktivitas di tempat umum," pungkasnya
.
Untuk mencegah efek buruk tersebut, masyarakat dihiimbau agar yang telah memiliki penyakit kronik dan gangguan pernapasan untuk mengurangi intensitas  ke luar rumah. Selalu gunakan masker yang baik jika berada di luar rumah dan juga jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
(irma+suhaimi@rsmh)

RSMH PEDULI KESEHATAN AKIBAT ASAP

RSMH PALEMBANG DI SELIMUTI ASAP PEKAT


 Beberapa bulan ini  hujan tiada jua kunjung turun, diikuti dengan semakin meluasnya pembakaran hutan, akibatnya beberapa kota di Sumsel di selimuti asap yang semakin pekat, termasuk Kota Palembang.  Upaya yang di lakukan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kota dan kabupaten belum jua mengurangi kepekatan asap yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat.
Bahkan mulai hari kamis tanggal 10 - 12 September 2015 Disdikpora Kota Palembang telah meliburkan sekolah mulai dari TK sampai SMA, hal tersebut sebagai antisipasi agar anak anak dapat terhindar dari ancaman  Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

RSMH Palembang, Sebagai Rumah Sakit Terbesar di Sumatera Bagian  Selatan dan Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional telah melakukan " Gerakan Peduli Asap" dengan membagikan masker bagi pasien, pengunjung dan karyawan.. Pembagian masker dilakukan secara bersama-sama  oleh petugas Humas, PKRS, Satpam, PPI dan Instalasi terkait lainnya Selain itu RSMH Palembang menyiapkan juga masker masker di tempat pintu masuk  Public Hall, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, BHC, Graha Spesialis. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit ISPA akibat asap PKRS RSMH Palembang melakukan penyuluhan kepada pengunjung di ruang tunggu.