DR.dr. H.M. Alsen Arlan, Sp.B, KBD, MARS
Direktur Medik dan Keperawatan RSMH Palembang
": Dua Wanita Inspirasi yang saya kagumi ".
Ditengah kesibukannya sebagai
Direksi Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad
Hoesin Palembang DR. dr. H. M. Alsen Arlan, Sp.B KBD, MARS., atau biasa
dipanggil Dr. Alsen menyempatkan diri untuk ditemui Dr. Alsen untuk menceritakan pengalaman
hidupnya. Pagi itu, Dr. Alsen ditemui di
ruangannya.
Dilahirkan di Palembang, 4 Juni
1962, Dr. Alsen telah mengabdi cukup lama di RSUP Dr. Mohammad Hoesin.
Jabatannya sekarang sebagai Direktur Medik dan Keperawatan membuat dirinya
seringkali bertanggung jawab akan fasilitas pelayanan di rumah sakit ini."Saya
ini dilahirkan sebagai anak kedua dari delapan bersaudara" awal penuturan
Dr. Alsen menceritakan kisah hidupnya.
Dilahirkan dari sosok seorang ibu
rumah tangga dan ayah seorang pegawai negeri sipil, awalnya beliau tidak
menyangka bias menjadi seorang dokter. "Dulu saya tidak menyangka akan
menjadi seorang dokter" kata Dr. Alsen. Namun rupanya keinginan orang tua
menjadi pemacu semangat dalam meraih cita-citanya tersebut. Pada tahun 1973,
Dr. Alsen menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar. Hingga pada tahun 1980
akhirnya tamat SMA. Semuanya berjalan biasa saja. Sampai akhirnya Dr. Alsen
melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah sebagai seorang dokter."Orang
tua lah yang mendorong saya untuk menjadidokter" jelas Dr. Alsen.
Dulu, pekerjaan sebagai dokter dipandang
sebagai pekerjaan yang mulia. "Kalau menjadi dokter kan bisa menolong
orang banyak. Makanya orang tua menginginkan anaknya ada yang menjadi
dokter," kenang Dr. Alsen. Mengingat akan keinginan orang tuanya tersebut,
akhirnya Dr. Alsen mengambil kuliah sebagai seorang dokter di Universitas
Sriwijaya Palembang.Meski orang tuanya ingin anaknya menjadi seorang dokter,
diantara saudaranya yang lain, hanya Dr. Alsenyang menjadi dokter. Sedangkan
saudaranya tidak ada yang menjadi dokter. "Kebetulan hanya saya yangmenjadi
dokter, saudara yang lain ada yang jadi pengusaha ataupun pegawai negeri"
tambah Dr. Alsen.
Setelah lulus pendidikan dokternya
pada tahun 1988, Dr. Alsen mendapatkan inpres untuk mengabdi sebagai seorang
dokter di wilayah terpencil. "Dulu saya ditempatkan di RSUD Baturaja"
kenangnya. Sebelum ditempatkan sebagai dokter di wilayah terpencil tersebut,
Dr. Alsen telah meminang adik tingkatnya Dr.Desty Aryani untuk menjadi
istrinya. "Saya ingat betul, 4Juni 1989 saya menikah. Itu beberapa waktu
sebelum ditempatkan di wilayah Baturaja." kenangnya. Enam tahun
ditempatkan di wilayah terpencil, akhirnya Dr. Alsen kembali ke Palembang untukberpindah
tugas dinasnya di RSUP Dr. Mohammad Hoesin serta melanjutkan kembali kuliahnya
di Universitas Sriwijaya.
Setelah tujuh tahun mengabdi di
kota kelahirannya, Dr. Alsen akhirnya mengembara ke Bandung untuk melanjutkan
pendidikannya sebagai dokter spesialis bedah. Selepas dua tahun di Bandung, Dr.
Alsen kembali ke Palembang dan mengabdi kembali di RSUP Dr. Mohammad Hoesin. "Kehidupan
itu selalu naik turun. Selalu ada goncangan dan itu harus dihadapi oleh setiap
manusia" jawab Dr. Alsen ketika ditanya tentang peristiwa apa yang begitu
berkesan dalam kehidupannya. Dr. Alsen menguraikan bahwa sampai saat ini, dia
merasa bahwa ada dua periode dimana kehidupan itu begitu menarik. Pertama
adalah ketika awal kariernya sebagai seorang dokter. "Periode ini begitu
nyaman. Sudah dokter muda dan punya keluarga baru" tutur Dr. Alsen.
Sedangkan periode kedua begitu terasa berat yakni ketika melanjutkan sekolah
lagi. Semua yang telah didapat akhirnya harus dibayarkan untuk sekolah.
"Mungkin saatitu saya mungkin berada di titik minus" kenangnya. Tapi Dr.
Alsen mengakui bahwa adanya sosok istri dan keluarga yang selalu mendukung di
belakang yang membuat Dr. Alsen kuat menghadapi beratnya hidup tersebut. Dibalik
kesuksesan seorang pria, ada sosok wanita dibelakang yang selalu mendukungnya.
Bagi Dr. Alsen pepatah itu
menjadikan dua sosok wanita yang begitu menginspirasi dalam kehidupannya.
"Sosok yang saya kagumi yang pertama ibu yang kedua jelas istri saya"
tuturnya. Ibu, menurut Dr. Alsen sendiri tidak bias dilepaskan dalam
kehidupannya. "Menjadi dokter pun itu kan awalnya keinginan ibu saya"
kenangnya. Selain seorang ibu, istri adalah sosok perempuan yang selalu dibanggakannya.
"Tentu selain karena sama-sama seorang dokter, istri saya begitu mendukung
karier dan pendidikan saya hingga bisa sampai saat ini" jelasnya. Menurut
Dr. Alsen, keluarga sendiri adalah salah satu penyemangat hidup. Ayah dari Apriandini
Mirdasari Putri dan M. Arisma Dwirian Putra ini seringkali mengajak keluarganya
pergi liburan sekadar untuk mempererat hubungan keluarganya.
Di meja kerja Dr. Alsen sendiri,
terpajang foto keluarga ketika liburan yang dianggapnya sebagai penyemangat di
kala lelah dalam bekerja. Meski diri dan istrinya adalah seorang dokter, Dr.
Alsen tidak pernah memaksakan kedua orang anaknya untuk menjadi seorang anak
dokter. "Mungkinm melihat ayah ibunya dokter, kedua anak saya pun menjadi
dokter" kata Dr. Alsen yang disambutnya dengan gelak tawa. Ditanya tentang
saran buat oara pelayan kesehatan agar selalu semangat dalam melayani pasien, Dr.
Alsen menjawab bahwa dalam kehidupan yangnyata, ilmu itu bukan hanya masalah
nilai "Manfaat ilmu sesungguhnya ada dalam masyarakat. Ilmu selalu bermanfaat
ketika berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia." tuturnya dr Alsen.
"Intinya setiap ilmu itu harus membuahkan hasil yang baik untuk
semua" pungkasnya.
(Humas RSMH)D