Senin, 22 Juni 2020

TETAP MENGIKUTI PROTOKOL KESEHATAN PENATALAKSANAAN COVID-19

 
RADIOTERAPI SAAT PANDEMI COVID-19, AMAN KAH?

Dr. Dini Andriani, Sp.Onk.Rad, MARS

Radioterapi adalah salah satu pengobatan dengan menggunakan sinar pengion, khususnya untuk pasien tumor ganas (kanker). Radioterapi dapat dijalani setelah/sebelum operasi atau setelah kemoterapi atau dengan kombinasi ketiganya. Pasien kanker merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena Covid-19 karena cenderung memiliki daya tahan tubuh yang terganggu.
Di masa pandemi ini terdapat beberapa perubahan yang terjadi di dalam pola pengobatan, seperti adanya penundaan terapi atau penggunaan telemedicine untuk konsultasi. Akan tetapi, untuk pasien kanker, penundaan bukanlah suatu pilihan yang dapat dengan mudah diambil. Untuk memperoleh hasil keseluruhan terapi kanker yang optimal, maka seluruh tatalaksana yang direncanakan harus dikerjakan dengan waktu yang sesuai. Oleh sebab itu, pasien kanker tetap dapat menjalani radioterapi dengan alur dan protokol yang disesuaikan dengan keadaan pandemi.
Sebelum memasuki Instalasi Radioterapi disediakan tempat cuci tangan. Setiap pengunjung dilakukan pengukuran suhu tubuh. Pasien dan pendamping yang baru akan mulai sesi radioterapi akan diskrining oleh perawat dengan formulir skrining Covid-19 rumah sakit. Semua pengunjung harus menggunakan masker selama di Instalasi Radioterapi. Setiap pasien akan memiliki jadwal berupa jam tindakan radioterapi sehingga pasien dapat datang hanya pada jam yang telah ditentukan. Hal ini untuk mengurangi jumlah orang di dalam ruang tunggu Instalasi Radioterapi. Serta adanya pengaturan jarak di ruang tunggu dan loket pendaftaran radioterapi.
Untuk menambah rasa aman dan nyaman bagi pasien, staf medik dan petugas   Radioterapi juga mengikuti semua protokol kesehatan yang berlaku. Setiap ruangan memiliki zona tersendiri, sehingga alat pelindung diri (APD) yang digunakan menyesuaikan dengan area. APD dapat berupa baju hazmat lengkap, gaun kerja, masker bedah, masker N95, google, face shield, sarung tangan, serta penggunaan baju kerja. Pemantauan terhadap kegiatan cuci tangan juga dilakukan. Pembersihan alat radioterapi dengan cairan Alkohol dilakukan setiap pergantian pasien.
Radioterapi juga menyediakan konsultasi telemedicine melalui aplikasi whatsapp  apabila pasien belum menghendaki tatap muka untuk kontrol selama sesi radioterapi. Ruang pelayanan dan ruang tunggu juga rutin dilakukan pembersihan dengan cairan desinfektan setiap pagi, siang, dan sore hari.
Sebagai kesimpulan, radioterapi dapat tetap aman dijalankan selama masa pandemi Covid-19 dengan kita semua saling menjaga dan mematuhi semua protokol kesehatan yang berlaku. Tentu saja setelah tindakan radioterapi di rumah sakit, pasien dan pendamping segera kembali ke tempat tinggal serta menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. Jadi, tidak ada penundaan tindakan radioterapi selama masa pandemi.

Minggu, 21 Juni 2020

Petugas Medis dari Terisolasi Sampai Terkonfirmasi


Petugas  Medis
dari Terisolasi Sampai Terkonfirmasi


(RSMH-PALEMBANG) Mari kita hargai, kita hormati tenaga kesehatan yang telah menjadi garda terdepan dalam layanan penderita Covid-19. Mereka semestinya kita tempatkan sebagai mana mestinya, sebagai orang-orang yang banyak menolong.Dan banyak hal   dan cerita mereka dalam penangan Covid 19 ini 



Salah satunya perawat yang bernama Eko yang sudah merawat pasien Covid-19 selama 3 bulan saat diwawancarai mengatakan bahwa  saat pertema kali merawat pasien Covid-19 merasa cukup cemas 


karena ini merupakan  wabah.  dan kita belum tahu informasi  secara lengkap, jadi ada rasa cemas khawatir, takut akan tertular pada diri sendiri dan keluarga yang saring berinterkasi dengan kita., jadi saya mengisolasi diri dari keluarga dan memilih tinggal di asrama yang telah dipersiapkan management RSMH di asrama. Kkami tinggal bersama bersama tenaga medis lainya Ungkapnya!




Saya Bahkan sempat terkonfirmasi dan dirawat diruang  isolasi  tanggal 19 sampai tanggal 30, perasan terkena, kaget sedih. Keadaan tubuh saya saat itu sakit tenggorokan demam lesu dan ketahuan nya pada sat hasil swap dua kali pada saat itu dicek pada tanggal 10 dan 11 mei 2020 karena pada saat itu hasilnya cukup lama sampai tgl 19 baru ada hasil “lanjutnya.  




Pada saat terkena keluarga sedih cemas, saya juga khawatir dengan keluarga saya apakah  ada yang tertular .tapi Alhamdulilah diberi pengertian dan sekarang dinyatakan sembuh dari hasil pemeriksaan pada tanggal 26 dan 27 mei 2020 dan saat ini saya sudah beraktifitas kembali merawat pasien Covid-19“


“Seiring waktu  saya mendapatkan banyak penghetahuan dan sharing ilmu serta pengalaman   dengan teman sejawat dan Tim Covid-19 RSMH,  Setiap aktifitas saya mengunakan APD  lengkap“Seiring waktu ilmu saya banyak dengan sharing  dengan teman, PDP dan lambat laun rasa khawatir itu hilang sendiri,  Setiap aktifitas saya mengunakan APD  lengkap yang selalu disediakan oleh management RSMH,  Pungkasnya,. (Putra)


( Suhaimi. Humas RSMH )

Jumat, 19 Juni 2020

MENCEGAH LOW BACK PAIN PADA MASA PANDEMI COVID19


LOW  BACK PAIN  PADA MASA PANDEMI COVID-19


Dr. Ernie, SpKFR
KSM. REHABILITASI MEDIK
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
 
Pada masa pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang terkena Low Back Pain (LBP).LBP atau nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja. Apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini. Banyak masyarakat yang bekerja di rumah secara online, menggunakan komputer dengan postur tubuh yang salah sehingga menyebabkan nyeri di punggung bawah. LBP ini biasanya banyak dialami pada usia 50 tahun ke atas.

Apa itu low back pain ( nyeri punggung bawah )
Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri yang dirasakan di area punggung bawah dan dapat menjalar ke daerah lain, yaitu bokong, paha, dan kaki.

Bagaimana Gejalanya
Gejalanya  dapat berupa kumpulan nyeri punggung bawah mulai dari tulang rusuk sampai pangkal paha. Rasa nyeri dapat bersifat setempat atau menjalar ke arah jari kaki.

Bagaimana Penyebabnya
Struktur dipunggung kita ada tulang belakang, otot ligamen, tendon, dan saraf. Saraf melewati tulang belakang. Apabila tulang belakang kita terjadi perubahan misalnya trauma, proses degeneratif, tumor, maka saraf yang melewati tulang belakang akan terjepit. Otot-otot di area tulang belakang akan menegang.Penggunaan otot- otot berlebih/ bekerja terlalu berlebihan(overuse) dapat menyebabkan imbalance otot. Cedera ligamen dan tendon juga dapat menyebabkan nyeri di tulang belakang. Postur tubuh yang salah juga dapat menyebabkan cedera otot. Kumpulan gangguan tersebut dapat menyebabkan nyeri di punggung bawah/  LBP.

Faktor Resiko
-          Obesitas
-          Jarang berolahraga
-          Postur tubuh yang salah

Penanganan Rehabilitasi Medik
Penanganan rehabilitasi medik pada pasien LBP :
-          Hindari aktivitas yang dapat memperburuk nyeri punggung bawah
-          Untuk akut dapat diberikan kompres es
-          Untuk yang kronik dapat di rujuk ke dokter rehabilitasi medik
Di Bagian Rehabilitasi Medik ada 2 terapi yaitu :
-          Terapi menggunakan alat modalitas
Seperti cryotherapy, Tens, IRR, Diathermi

-          Terapi latihan
Back exercise yang bertujuan untuk stabilitasi otot punggung seperti latihan untuk penguatan otot-otot punggung yaitu otot-otot erectorspina dan abdominal.

Home Program (terapi latihan di rumah)
Pada masa pandemi COVID-19 ini ke dokter rehabilitasi Medik bila skala nyeri sudah tidak tertahankan lagi ( Score > 5 ). 

Untuk pasien yang berada di rumah dapat melakukan latihan untuk mencegah nyeri punggung bawah.
Terapi latihan pada LBP
1.      Trunk Rotation
Tidur telentang dengan lutut ditekuk, kaki tetap di tempat tidur lalu dengan perlahan lutut dibolak balik ke samping. Tahan dalam 10 detik lalu lakukan ke samping berikutnya.Lakukan sebanyak 5 set.


2.      Pelvic Tilt
Tidur telentang dengan lutut ditekuk. Kempeskan perut, pinggang melawan tempat tidur, tahan dalam 10 detik, lakukan sebanyak 5 set.



3.      Posisi Superman
Posisi ini dilakukan seperti layaknya superman terbang. Lakukan posisi seperti merangkak lalu luruskan tangan ke depan datar dengan punggung dan kaki diluruskan ke belakang berlawanan dengan posisi tangan. Tahan 10 detik, lakukan bergantian posisi. Lakukan sebanyak 5 set.


 
4.      Stretching Hamstring
Tidur telentang lalu kaki diangkat ke atas posisi 90 tahan selama 10 detik. Lakukan sebanyak 5 set.




5.      Bungkuk Kucing
Posisi ini seperti kucing yang punggungnya pegal-pegal sehingga punggungnya naik ke atas dan ke bawah. Lakukan posisi merangkak lalu dengan gerakan punggung ke bawah dan ke atas.Lakukan sebanyak 5 set.



6.      Knee Chest
Tidur telentang dengan lutut tertekuk lalu tarik lutut ke arah perut dengan menggunakan kedua tangan . Tahan selama 10 detik. Lakukan untuk lutut kanan dan kiri lalu kanan dan kiri bersamaan. Lakukan sebanyak 5 set.



7.      Posisi Selamat Pagi
Orang Asia sering mengucapkan salam dengan cara membungkukkan badan. Ternyata hal ini dapat menstretching otot-otot punggung kita. Posisi berdiri rentangkan tangan tarik nafas yang dalam lalu bungkukkan badan dengan tangan terlipat di dada seiring kita menghembuskan nafas keluar.Lakukan sebanyak 5 set.

8.      Shoulder blade squeeze
Pada posisi duduk atau berdiri dengan kaki di lantai angkat tangan dengan siku tertekuk, tangan di tarik ke dalam ke arah dada tahan 10 detik dan di tarik ke arah luar tahan 10 detik, langkah berikutnya bahu diputar-putar ke dalam dan ke luar. Lakukan 5 set.