Minggu, 05 April 2020

Pasien Positif COVID-19 di Sumsel Bertambah 4 Orang


Pasien Positif  COVID-19 di Sumsel menjadi 16 orang


Jumlah Pasien Kasus Positif Covid-19 yang terpapar di Sumatera Selatan  kini bertambah menjadi 16 orang. Kabar itu dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Penangannan Covid-19 Sumatera Selatan dr. Zen Ahmad Minggu  (5/4/2020).

Berarti ada penambahan 4 kasus baru hari ini, karena sehari sebelumnya (4/4/2020) Pasien Kasus Positif Covid-19 sebanyak 12 orang  

Menurut dr Zen Ahmad  Pasien konfirmasi di Sumsel sebanyak 16 orang (2 meninggal,  3 dirawat diluar RSMH). jadi Saat ini RSMH merawat 13   PDP dan kasus konfirmasi, termasuk satu dari 4 kasus konfirmasi yg diumumkan sore tadi".  Tambahnya,.

Jumlah pasien PDP yang di rawat di RSMH Palembang saai ini  sebanyak 13 orang  "Kondisi kesehatan pasien positif COVID-19 lainnya kini juga terus membaik," tutupnya

( Humas RSMH )

Sabtu, 04 April 2020

Kondisi Pasien Positif COVID-19 di Rawat RSMH Mulai Membaik


Kondisi Pasien Positif  COVID-19
di Rawat RSMH Mulai Membaik


Pasien Kasus Positif Covid-19 No 12 yang di rawat di RSMH Palembang dinyatakan sudah sembuh, Sabtu (4/4/2020). pasien yang dinyatakan sembuh itu merupakan seorang wanita asal Palembang berusia 52 tahun. Hal senada diungkap  oleh juru bicara pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Sumsel, dr Zen Ahmad


Pasien tersebut sebenarnya sudah menunjukan pemulihan kondisi kesehatan sejak beberapa hari lalu. Namun, untuk memastikannya sembuh masih harus melalui beberapa tes laboratorium. Setelah dilakukan pemeriksaan dua kali yang bersangkutan dinyatakan sudah negatif dari COVID-19. Sementara pasien tengah menjalani terapi pemulihan kondisi saja," lanjutnya.


Saat ini  diruang isolasi berjumlah 13 orang. Di mana ada tiga pasien yang sebelumnya menjalani isolasi diri di Prabumulih kini telah menjalani perawatan di RSMH,. "Kondisi kesehatan pasien positif COVID-19 lainnya kini juga terus membaik," Pungkasnya.


( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)





Kamis, 02 April 2020

Positif Covid-19 di Sumsel Meningkat


Hari ini bertambah 6 Kasus Positif Covid-19

Jumlah kasus positif virus corona di Sumatera Selatan (Sumsel) bertambah. Hingga hari ini, terdapat 11 kasus positif Corona yang terkonfirmasi di Sumsel. Selain itu untuk kasus meninggal tetap ada dua orang yang positif


Sumatera Selatan kini sebagai provinsi kedua di Pulau Sumatera yang kasus positif covid-19 terbanyak


Hari ini Kamis (2/4/2020) ada penambahan 6 kasus positif di Sumsel yaitu
- Kasus 06 (30) seorang perempuan dari Palembang,
- Kasus 07(20) perempuan dari OKI dan
- Kasus 08 (44) itu laki-laki dari Jakarta,
- kasus 09 (42) perempuan,
- Kasus 10 (62) dan
- Kasus 11 (60)  dari Prabumulih," 

Dr Zen Ahmad juga menjelaskan, sampai saat ini ada 938 orang dalam pantauan (ODP) di Sumsel. Sedangkan pasien dalam pengawasan berjumlah 12 orang sedang dirawat. Ada penambahan dua orang PDP hari ini.

Jumlah positif 11 orang, negatif 43 orang,

"Kalau untuk ODP sampai hari ini ada 1.307 orang. Selesai pemantauan 369 orang yang sisanya dalam pemantauan 939," kata dr. Zen.yang juga Ketua Tim PIE RSMH Palembang

Zen kemudian menjelaskan data tambahan pasien positif Corona di Sumsel hari ini. Dia menyebut ada pasien positif Corona yang berasal dari Jakarta.



Dia meminta warga tidak panik. Saat ini Satgas terus melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif Corona.

Memang kasus kita meningkat, tetapi ini karena petugas melakukan tracking pada kasus-kasus yang ada. Walaupun begitu jangan panik . 

Ia berpesan, untuk menghindari penularan Virus Corona maka warga harus tingkatkan imunitas, makan-makanan bergizi, biasakan cuci tangan, hilangkan kebiasaan mengusap hidung dan mulut, hindari tempat keramaian, dan terapkan social distancing atau physical distancing,  Pungkasnya.!


( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Senin, 30 Maret 2020

Alfamart Peduli Tim Medis Penanganan Pasien COVID-19 RSMH


Bantuan dan Dukungan Terhadap Tim Medis RSMH  Terus Mengalir  

Kepedulian dan dukungan masyarakat terus mengalir terhadap Tim Tenaga Medis RSMH yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Kali ini RSMH Palembang menerima sumbangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Jum’at (27/3) di Ruang Pusat Informasi COVID-19 RSMH


Penyerahan donasi makanan dan minuman serta suplemen vitamin untukuntuk Tim Tenaga Medis Covid RSMH diserahkan langsung oleh Nur Rachman Corporate Communication General Manager Alfamart di

Nur  Rahman mengatakan  bahwa  PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), menyalurkan paket nutrisi dan vitamin, bantuan berupa susu, vitamin, dan produk nutrisi lainnya disalurkan untuk tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19.

Corporate Communication General Manager Alfamart, Nur Rachman menyampaikan, partisipasi ini sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang ditujukan untuk para tenaga medis yang rela berjuang dalam merawat dan memulihkan pasien Covid-19.

"Kita harus apresiasi tenaga medis sebagai garis depan penanganan Covid-19 ini. Ada banyak hal yang mereka butuhkan. Kita upayakan dapat menyuplai kebutuhan mereka dari sisi nutrisi dan vitamin. Agar tetap fit dan semangat dalam melayani para pasien, " katanya.

Penyaluran bantuan Alfamart ini, tambahnya, akan dilakukan bertahap dan diberikan langsung kepada tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Setiap elemen bangsa bisa mengambil perannya masing-masing dalam mendukung tenaga medis ini. Kita harus bersama-sama mendukung mereka di tengah kondisi seperti ini," pungkasnya.!.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Minggu, 29 Maret 2020


10-15 PERSEN KASUS TB TERJADI PADA ANAK
Oleh dr. Fifi Sopia, Sp.A (K)


Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberculosis  (TB/TBC) sedunia. Indonesia merupakan Negara peringkat ketiga kasus TB terbanyak. Tak hanya pada dewasa, proporsi kasus TB anak  di Indonesia dari tahun 2010 -2018 berkisar 9,4 -11 persen. Sesuai dengan modelling kasus TB Anak yang diperkirakan 10 -15 persen dari kasus TB dewasa.

Dokter spesialis anak konsultan paru anak dari RSMH Palembang , dr. Fifi Sofia, Sp.A (K), menyebut,” TB atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis (kuman TB) yang menyerang organ paru. Namun TB ini bisa juga menyerang organ lain, seperti kelenjar, tulang, selaput otak, usus, kulit dan lainnya,” katanya.

TB adalah penyakit menular, kuman TB berasal dari percik renik atau droplet nuklei. Ukurannya sangat kecil, kuman kecil itulah terhirup dan dapat mencapai alveolus paru. Faktor risiko terkenanya seorang anak tergantung dari tingkat penularan,  lamanya pajanan dan daya tahan tubuh si anak,” ungkapnya.

Gejala TB pada anak sama dengan dewasa, yakni batuk lama lebih dari dua minggu, yang sepertinya tanpa sebab jelas dan tidak membaik dengan pengobatan batuk biasa. Demam lama lebih dari dua pekan tanpa sebab yang jelas, biasanya tidak terlalu tinggi, berat badan turun atau tidak naik dalam dua bulan sebelumnya atau gagal tumbuh walau telah diberi pengobatan gizi, lesu atau malaise ditunjukan anak kurang aktif,” katanya.

Anak akan sangat berisiko tertular TB jika kontak erat dan terpapar pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB. Daya tahan anak yang rendah atau anak yang mempunyai penyakit kronis  atau penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti HIV juga sangat rentan.

Faktor risiko lain adalah  anak yang tidak  mendapat imunisasi BCG. Lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat karena banyaknya polusi, etika batuk yang tidak diterapkan, juga status gizi anak yang kurang atau buruk,” tambah dr. Fifi.

Pencegahannya sejak lahir anak diberi ASI , diberi imunisasi BCG, upayakan gizi baik, lingkungan sehat, etika batuk yang benar, jauhkan dari pasien TB. “ Bila terpapar dengan pasien TB pada anak balita dan anak dengan penyakit kronis yang belum bergejala sakit TB, dapat diberikan pengobatan penceghan dengan INH atau  anti biotik pengobatan TB,’ jelasnya.

Pengobatanya cukup panjang, yakni enam bulan harus patuh obat, “obat Anti TB (OAT) diberikan gratis. Dapat diperoleh melalui pelayanan TB DOTS yang ada di Puskesmas dan RS,” pungkasnya.

(promkes)