RSMH
Palembang
Sedikitnya
17 Kelahiran di Hari Lebaran
PALEMBANG
– Suasana Rumah Sakit Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang di Hari Raya
Idulfitri 1438 H, terlihat sepi. Pelayanan di rumah sakit (RS) tipe A rujukan
nasional itu tak terlalu ramai seperti hari-hari biasa. Aktivitas di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) berjalan seperti biasa.
“Lebaran tahun ini kasus kecelakaan
jarang (sedikit, red). Yang banyak, diare dan demam,” ujar Kepala IGD RSMH
Palembang, dr Ismail Bastoni SpOT. Selama Lebaran pihaknya tidak melakukan
penambahan tim medis. Hanya memberlakukan petugas piket selama cuti Lebaran,
sehingga pelayanan di IGD tetap berlangsung.
Di Paviliun Enim, rona kebahagiaan
terpancar dari pasangan Indah Permata Sari dan Dedi. Mereka dikaruniai bayi perempuan
yang lahir dengan bobot 4 kilogram (kg) melalui persalinan normal. Indah
mengaku sejak subuh saat orang bersiap melaksanakan salat Idulfitri, perutnya
sudah terasa mulas. Dirinya lalu dibawa ke RSMH Palembang karena tensi darahnya
tinggi.
Namun,
dirinya tetap bersyukur masih bisa melalui persalinan normal. Bayinya, kata
dia, diberi nama Fitri Ramadhani. Artinya suci di hari Idulfitri,
pasca-Ramadan. “Alhamdulillah bisa melahirkan anak pas di Lebaran, meskipun
tidak bisa bersama keluarga. Kelahiran Fitri juga spesial,” tuturnya.
Rasa
bahagia, juga dialami pasangan Wiwin Setiyani dan Ibrahim. Mereka dikaruniai
putra pertama, juga tepat di Hari Raya Idulfitri. Bayi dengan berat 3,9
kilogram ini lahir melalui proses persalinan cesar. Sejak Sabtu (24/6),
pascamagrib, dirinya merasa mules. Keluarga membawanya ke bidan terdekat.
Sayangnya, bidan tidak sanggup lantaran bobot bayi terlalu besar. Wiwin dirujuk
ke RSUD Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir.
Di
sana, dia kembali dirujuk ke RSMH Palembang. “Alasannya di sana tidak ada
dokter karena penanganan Wiwin harus dioperasi,” terang Wiwin, sembari
menggendong bayinya. Tiba pukul 24.00 WIB, Wiwin bukaan ketujuh. Tapi dia sudah
lemas, tidak ada tenaga. Pukul 02.00 persalinan cesar pun terpaksa dilakukan.
“Saya kaget pas tahu anak laki-laki. Padahal dua kali USG katanya perempuan,”
tutur warga Dusun 1, Desa Sukamulya, Kecamatan Inderalaya Utara, OI, iu.
Meskipun
begitu, pasangan ini sangat bersyukur mendapatkan bayi yang sehat. Ibunda
Wiwin, Waritini, mengaku belum memberikan nama cucunya tersebut karena tradisi
orang Jawa lima hari setelah lahir baru boleh memberikan nama. “Namanya masih
diskusikan dulu,” singkatnya.
Bidan di ruang bersalin RSMH
Palembang, Devi Aktarina, menyebut jumlah bayi yang lahir selama Lebaran
tercatat 15 bayi. Namun seorang bayi didapati sudah meninggal di dalam perut
ibunya. “Enam bayi laki-laki dan sembilan perempuan,” terangnya. Sedangkan di
RS Hermina, tercatat dua kelahiran bayi perempuan di hari Lebaran. “Yang cowok
tidak ada,” pungkas salah seorang perawat di sana.
(Liputan Media Sumeks)