Rabu, 22 Maret 2017

Staff Humas RSMH Palembang Memperoleh Award



Staff Humas RSMH Palembang Memperoleh Award 

Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si. Staf Humas RSMH Palembang memperoleh penghargaan Field Promoter Of The Year 2017 katagori  Hospital. dalam The Indonesia Marketeers Festival 2017 (IMF 2017) yang diselengarakan oleh MarkPlus Inc.di Hotel Arya Duta Palembang Selasa, 21 Maret 2017

Ajang ini merupakan pemberian penghargaan bergengsi Marketeer of The Year 2017. Ini merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang berhasil menerapkan 'marketing spirit' secara luar biasa yang membawa dampak positif bagi perusahaan, masyarakat, dan juga menjadi teladan bagi karyawan lainnya dibidang Pemasaran dan Promosi Rumah Sakit

Akhmad Suhaimi menyatakan bahwa sudah 4 tahun mengeluti Media RSMH sebagai peliput dan penulis berita juga mendesain/editing  Foto dan Video untuk Promosi dan Pemasaran di RSMH Palembang,  tidak menyadari jika berita – berita dan foto / video promosi di upload ke media Sosial setiap hari telah menjadi pertimbangan dalam survey oleh pihak MarkPlus. 

Meski penghargaan ini diserahkan secara personal, Award tersebut merupakan milik kolektif semua pihak yang ada di IP3Humas khususnya dan seluruh karyawan RSMH Palembang pada umumnya, pungkasnya saat diwawancara di sela-sela cofeebreak ballroom Arya Duta Hotel 

Salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan semua pekerjan atau program agar  berjalan dengan baik yaitu teamwork.”katanya ( Hidayati- RSMH)

Selasa, 14 Maret 2017

Putra Daerah Mengantarkan RSMH Palembang ke Level Internasional



Putra Daerah Mengantarkan
RSMH Palembang
ke Level Internasional

SOSOK- dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH yang merupakan Direktur Utama RSMH Palembang.Pria asal Lahat  tersebut selama ini sudah mengabdikan dirinya ke pulau Jawa, dan kini Pria yang sebelumnya bertugas sebagai dirut Rumah Sakit Persahabatan Jakarta ini bersedia  ditempatkan dimanapun tugasnya tetap sama. Karena rumah sakit merupakan pelayanan publik yang sangat penting untuk mengabdi bagi masyarakat,  yang terpenting buat saya adalah public service, yang mana masyarakat dapat mengakses informasi apapun seputar rumah sakit dan harus kita respon," ujar pria kelahiran Lahat 23 Juli 1962 ini.

“saya ingin agar keterbukaan informasi dan ketepatan pelayanan di RSMH palembang makin terbuka dan transparan,karena memberikan pelayanan yang bermutu itu hal yang utama, seluruh rumah sakit harus menjalankan itu," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai dirut di Balai Besar Kesehatan Paru-paru di Solo selama 4 tahun tersebut

Ayah dua anak yang sebelumnya tinggal di Solo ini,mengungkapkan bahwa. Bertugas di Kota Palembang berarti dekat dengan kampung halaman dan kalau ada waktu senggang bisa mudik ke Lahat," ungkap suami dr Fatinah Soraya, M.Kes 

Di Tangan dingin Putra Daerah  (Palembang)  kelahiran lahat ini mengantarkan Rumah Sakit Umum Pusat  Dr. Muhammad Hoesin Palembang,  mendapatkan akreditasi Joint Commission Internasional (JCI).dan juga dibangunnya Gedung Rujukan Nasional berlantai 8. 

Pembangunan gedung rujukan nasional didukung dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan serta sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya, sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang memenuhi standar internasional

Diperlukan juga kerjasama yang baik lintas program maupun lintas sektoral sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan khususnya kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain dengan dimulainya masyarakat Ekonomi asean ( MEA)
(  Suhaimi- sumber Arsip Humas RSMH)

PELATIHAN CSSD



PELATIHAN CSSD  
di DIKLAT RSMH PALEMBANG

Rendahnya angka infeksi yang mendukung patient safety merupakan salah satu indokator mutu dalam keberhasilan pelayanan rumah sakit. Menyadari hal ini maka kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit harus dilakukan sebagai upaya pencegahan diantaranya adalah memaksimalkan fungsi dan peran Central Steril Supply Departement (CSSD) sebagai tulang punggung kegiatan PPI di rumah sakit.

Mengingat pentingnya peran dan fungsi CSSD di rumah sakit, Himpunan Sterilisasi Sentral Indonesia (HISSI) merupakan organisasi yang menghimpun organisasi sterilisasi sentral rumah sakit seluruh Indonesia bekerja sama dengan RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang melaksanakan kegiatan Pelatihan CSSD dengan tema Pelayanan Sterilisasi Menuju Rumah Sakit Terakreditasi Nasional dan Internasional Dalam Mewujudkan Program Pasient Safety di Rumah Sakit  yang dilaksanakan pada tanggal 15-18 Maret 2017 bertempat di Instalasi Diklat RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Direktur Rumah Sakit Paru Palembang dr. Asep Zainudin, Sp.PA, didampingi Direktur Umum,SDM &Pendidikan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Drs. Amrizal, Apt, M.Kes, MARS dan Ketua Umum Himpunan Sterilisasi Sentral Indonesia (HISSI) Dra. Lasweti, Apt.


Pelatihan CSSD diikuti oleh tenaga yang bertugas di CSSD, Laundry, Kamar Operasi, PPI, tenaga profesi kesehatan (dokter,apoteker,perawat dan bidan) serta tenaga lain yang terkait dengan pelayanan sterilisasi baik di rumah sakit maupun di institusi penyelenggara pelayanan kesehatan lain. Pelatihan CSSD ini menghadirkan nara sumber dari praktisi pengurus HISSI Pusat dan Wilayah, Dinas Kesehatan Provinsi Palembang, Direktur RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS, Kepala Instalasi Sterilisasi Sentral RS dan praktisi yang kompeten dibidangnya.
Dengan Pelatihan CSSD ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para peserta dalam bidang pelayanan sterilisasi, meningkatkan kemampuan teknis/manajerial, meningkatkan jejaring sosial sesama professional sterilisasi, dan tentunya dengan pelatihan ini program patient safety di Rumah Sakit dapat terwujud.
@HUMAS_RSMH Palembang

Infeksi TORCH Pada Ibu Hamil



Dr.H.IskandarZulqarnain,Sp.OG(K)
Infeksi TORCH
Pada Ibu Hamil
     

Infeksi pada ibu hamil bisa diakibatkan dari jenis parasit dan virus yang hinggap pada tubuh. Salah satu infeksi yang berbahaya ialah TORCH. TORCH adalah istilah di dunia medis untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini ditimbulkan dari kegiatan yang sangat dekat dengan keseharian manusia. Namun jika ibu hamil sudah terkena infeksi, hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan janin. Cukup sulit untuk mengantisipasi diri dari kemungkinan terinfeksi parasit tersebut. Umumnya parasit ini dapat dengan mudah kita temui pada makanan (daging), sayur, buah, bahkan susu segar.

TORCH pada awalnya akan menyerang bu hamil, utamanya pada trisemester pertama kehamilan. Saat itu, kondisi janin berada dalam fase pembentukan organ tubuh. Hal ini bias mengakibatkan infeksi kronis, cacat bawaan, keguguran, hingga bayi lahir mati. Virus pada TORCH bias juga mengakibatkan tuli, buta, keterbelakangan mental, dan kejang-kejang setelah anak lahir. Dengan ancamannya tersebut, orang tua dituntut wajib mewaspadai infeksi TORCH. Apalagi infeksi TORCH sering diketahui tidak diawali dengan gejala. Penyebarannya hanya bias diketahui dengan mendeteksi zat kekebalan tubuh yang terbentuk setelah terjadinya infeksi.Yang jelas, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan.



CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
HERPES SIMPLEKS TIPE II
TOXOPLASMA RUBELLA

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% dari kasus infeksi. Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang danensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut,ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium. Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. Jika ibu hamil terinfeksi. Maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (pada lebih dari 50 kasus). (dari berbagai sumber)
( Humas RSMH)