Selasa, 15 September 2015

Malnutrisi Pada Anak


MALNUTRISI PADA ANAK

Orangtua mana yang tidak senang melihat anaknya tumbuh sehat, tentunya orantua sangat berperan  penting disini. Asupan gizi yang diterima  harus sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.
Tidak jarang ditemui beberapa kasus malnutrisi, atas dasar inilah wartawan RSMH mencoba untuk mengupas lebih jauh tentang penyakit malnutrisi pada anak.Salah satu Dokter anak yang mendalami bidang ini adalah dr. Julius Anzar, Sp.A (K).
Kami menemuinya di kantor Departemen Anak lantai IV siang itu, dokter berkacamata ini dengan hangat menyapa wartawan RSMH dan mempersilahkan untuk duduk diruangannya.
                Dr.Yulius menerangkan definisi Malnutrisi secara  harfiah berarti “gizi yang salah”, dapat berupa gizi kurang ataupun gizi lebih, tetapi orang banyak mengartikan malnutrisi itu sama dengan gizi kurang ataupun gizi buruk. Ada lagi istilah PCM atau PEM. PCM, kepanjangannya adalah Protein Calorie Malnutrition, sedangkan kepanjangan PEM adalah Protein Energy Malnutrition. PCM sama dengan PEM. PCM artinya gizi kurang atau gizi buruk.
Hingga saat ini Prevalensi malnutrisi masih cukup tinggi, pada tahun 2013  prevalensi gizi kurang mencapai 6,8% dan gizi buruk 5,3% (Profil Kesehatan Indonesia), total 12,1%. Untuk Provinsi Sumatera Selatan prevalensinya mencapai 12,3% (gizi kurang ditambah gizi buruk) di atas angka nasional.   
Menurut defenisinya, PCM adalah suatu keadaan klinis yang terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan protein dan energi, dapat berupa asupan makanan yang kurang atau kebutuhan/keluaran yang meningkat atau kedua-duanya secara bersamaan dan PCM hampir selalu disertai dengan defisiensi mikronutrien. Gambaran klinis PCM dimulai dari derajat ringan sampai berat tergantung pada tingkat gangguan keseimbangan energi yang terjadi. Penegakkan diagnosis PCM lebih berdasarkan pemeriksaan klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisis) karena gambaran klinisnya sangat khas. PCM berat secara klinis terbagi  atas 3 bentuk, yaitu: kwashiorkor, marasmus dan marasmik-kwashiorkor. Kwashiorkor gizi buruk yang disertai gambaran edema yang cukup tersebar sehingga berat badan tidak banyak menurun bahkan seakan-akan normal. Marasmus adalah gizi buruk tanpa disertai edema sehingga gambaran klinisnya si anak tampak sangat kurus. Sedangkan Marasmik kwashiorkor adalaha gizi buruk disertai edema yang minimal dan anak tampak sangat kurus.
                Dokter yang juga bertugas sebagai Staf Medik Fungsional Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang mengatakan bahwa Pencegahan PCM merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilaksanakan secara terus menerus  mengingat dampak yang ditimbulkan akan merugikan masa depan anak baik jangka pendek maupun jangka panjang dan motto pencegahan lebih murah daripada pengobatan tetap berlaku dalam pencegahan PCM. PCM  yang berat (gizi buruk) akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas anak, terutama pada balita dan kualitas sumber daya manusia yang rendah merupakan dampak jangka panjang PCM berat.
PCM disebabkan oleh beberapa hal, penyebabnya dibagi  atas penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung yaitu : kurangnya asupan makanan, (kurangnya jumlah asupan makanan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah),  adanya penyakit (terutama penyakit infeksi, dapat mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh). Penyebab tidak langsung yaitu : kurangnya ketahanan pangan keluarga, keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan,  kualitas perawatan ibu dan anak, buruknya pelayanan kesehatan dan  sanitasi lingkungan yang kurang.  Dari bermacam-macam penyebab di atas, penyebab terbesar PCM  pada anak balita adalah “cara pemberian makanan yang salah.
Lebih dari separuh PCM pada anak balita disebabkan oleh “cara pemberian makanan yang salah. Oleh karena itu penyuluhan tentang cara pemberian makan yang benar merupakan upaya pencegahan PCM yang strategis. Rumah Sakit Dokter Mohammad Hoesin sebagai Rumah Sakit rujukan nasional kelas A selain sebagai pusat rujukan penanganan kasus PCM tertinggi juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian dalam bidang gizi di Sumatera Bagian Selatan. Upaya Pencegahan di RSMH selalu diterapkan terhadap pasien-pasien yang menjalani perawatan, baik berupa penanganan masalah gizi maupun penyuluhan gizi. Penyuluhan tentang cara memberikan makan yang baik dan benar agar anak tidak mengalami PCM dan Hospital Malnutrition juga diberikan kepada keluarga pasien.
        Malnutrisi juga berarti gizi lebih dan obesitas.  Obesitas berpotensi menimbulkan penyakit degeneratif di kemudian hari. Namun masyarakat masih menganggap bahwa obesitas tidak terlalu “mengganggu” alias bukan suatu penyakit sehingga sedikit masyarakat yang berobat dengan obesitas. Sama seperti PCM, pencegahan terjadinya obesitas lebih murah daripada pengobatannya. Dengan menerapkan pola makan yang baik sebenarnya kita dapat terhindar dari gangguan gizi dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gizi.
Kita peduli pada anak-anak kita, berikan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa ini yahh..
Semoga informasi yang telah diberikan  berguna untuk kita, Terimakasih.
Yeri@humas,,, Narasumber : Dr.Yulius Anzar, Sp.A (K)


Senin, 14 September 2015

PENYAKIT TUMOR MATA


TUMOR MATA

Dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia terdapat 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Mohammad Hoesin Palembang , dengan salah satu program unggulannya adalah penanganan PENYAKIT  TUMOR pada manusia.Dalam arti kata bahwa semua kasus tumor yang ada akan dapat dilakukan pengobatan sampai tuntas di Rumah Sakit Mohammad Hoesin ini dan penderita tidak perlu lagi dirujuk ke tempat lain misalnya rumah sakit di pulau Jawa, oleh karena semuanya sudah dapat dilakukan di rumah Sakit  ini.
Wartawan RSMH berkesempatan mewawancarai salah satu narasumber untuk penyakit Tumor Mata ini beliau adalah dr.H.Ibrahim, Sp.M (K). Ditemui diruangan kerjanya di Departemen Mata dokter yang murah senyum ini mengatakan bahwa Tumor ganas atau KANKER di Indonesia saat ini mempunyai kecenderungan prevalensinya yang meningkat. Dari data yang ada pada tahun 2008 di rumah sakit seluruh Indonesia , penyakit kanker menyebabkan 4.332 meninggal dengan case fatality rate (CFR)  4,70 %. Setiap tahunnya 100 kasus baru terjadi diantara 100.000 jiwa penduduk.Meningkatnya pengguna rokok (57 juta orang), konsumsi alkohol, kegemukan atau obesitas, penggunaan bahan kimia karsinogenik dalam makanan, kurangnya aktifitas fisik/ olahraga juga berperan dalam peningkatanan kejadian kanker di INDONESIA. Tumor dari seluruh tubuh manusia menurut penelitian Oemiati at al tahun 2011 , tumor pada mata ,otak,dan system saraf pusat (SSP) mempunyai angka 3,8-8,5 persen dari seluruh kejadian tumor yang ada.
Tumor ganas atau KANKER pada manusia merupakan penyakit penyebab kematian kedua yang memberi kontribusi 13 persen kematian dari 22 persen kematian akibat penyakit tidak menular utama di Indonesia. Dampak penyakit tidakmenular khususnya penyakit kanker terhadap ketahanan sumber daya manusia sangat besar karena selain menyebabkan kesakitan dan kematian juga menurunkan produktivitas. Angka kesakitan dan kematian tersebut sebagian besar terjadi pada penduduk dengan sosial ekonomi menengah ke bawah.
Tumor mata merupakan penyakit dengan multifactor yang terbentuk dalam jangka waktu lama  dan mengalami kemajuan melalui stadium berbeda-beda.Faktor nutrisi merupakan satu aspek yang sangat penting, komplek,dan sangat dikaitkan dengan proses patologis tumor. Secara umum, total asupan berbagai lemak (tipe yang berbeda-beda dari versi lemak) bisa dibandingkan dengan peningkatan insiden tumor mata.Infeksi virus seperti pada Papiloma dan neoplasia intraepitel pada konjungtiva juga merupakan penyebab utama.Selain itu radiasi sinar  Uv juga menyebabkan terjadinya tumor pada bagian tertentu di mata.
Tumor  mata  meliputi tumor jinak dan tumor ganas yang dapat meyebabkan gangguan penglihatan ringan sampai berat bahkanpada tumor ganas mata dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan posisinya  tumor mata/orbita di kelompokkan sebagai berikut :                    
 a)  Tumor external yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti:
§  Tumor palpebrayaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mata, misalnya kanker Sel Basal (Basalioma).
§  Tumor konjungtiva yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva yang melapisi mata bagian depan (misalnya Karsinoma Sel Skuamosa.).
  b)  Tumor intraokuler yaitu tumor yang  tumbuh didalam  bola  mata
       Contoh: Retinablastoma  ( RB ). Jenis ini adalah tumor ganas retina  dan meruparkan  tumor primer         bola mata  terbanyak pada anak.       
  c)  Tumor retrobulber  yaitu tumor yang  tumbuh dibelakang  bola mata.

Mengakhiri  perbincangan kami siang itu dr.H.Ibrahim mengatakan bahwa   penatalaksanaan dini dan efektif dari kasus tumor pada umumnya dan khususnya tumor di mata dan sekitarnya tergantung dari ketepatan diagnosanya. Dokter mata yang berpengalaman ,ditunjang sarana dan prasarana yang mutakhir diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat tumor mata ini dapat ditekan seminimal mungkin.
Harapan dokter sama dengan harapan kita semua yaitu  menurunkan angka kesakitan dan kematian, RSMH terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan bermutu. Tentunya ini perlu dukungan dari semua pihak dan berbagai lapisan masyarakat.
Semoga informasi dari kami bermanfaat yaa...terus hidup sehat..!!
Wartawan RSMH @Yeri_humas.

berita Media Cetak hari ini selasa 15 sept 2015

Berita hari ini selasa, 15 Sept 20155


di Media Masa tentang RSMH

Sekilas ttg Humas



Humas dan Pelayanan Rumah Sakit
                              
Masalah yang sering timbul di rumah sakit adalah akibat komunikasi yang kurang baik antara petugas dan pasien. Dalam hal ini peran humas rumah sakit sangat strategis dalam upaya mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien serta hak dan kewajiban Rumah Sakit

Humas rumah sakit diharapkan ikut mensosialisasikan kewajibannya dan memperhatikan hak pasien dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien Dengan demikian tidak terjadi masalah yang bisa menurunkan citra rumah sakit.                  
                                                                                       
Tugas humas antara lain melakukan komunikasi internal dengan karyawan dan melakukan komunikasi eksternal dengan pasien/keluarga pasien, penjamin biaya, serta media massa. Dalam situasi normal, humas bertugas mengawal opini publik mengenai jati diri dan citra rumah sakit agar bersifat positif.


Dalam situasi krisis, humas bertugas menghadapi, mengatasi, membendung, memulihkan, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepadar rumah sakit  Adapun di situasi luar biasa, humas harus mampu menghadapi tekanan para pencari berita, dan menjaga agar citra rumah sakit tetap baik.

Dalam kenyataan, pasien cenderung pasrah dan mempercayakan diri dan kesembuhannya pada dokter. Dan juga  kesenjangan pengetahuan antara dokter dan pasien masih sangat lebar. Ketidaktahuan pasien akan standar pelayanan, standar prosedur operasional, standar profesi, etika profesi membuat posisi pasien menjadi lemah. Dalam hal ini humas berperan mengkomunikasikan kebijakan manajemen rumah sakit pada pasien,sebaliknya juga keinginan atau pendapat pasien pada manajemen rumahsakit.


Salah satu peran humas rumah sakit yang terpenting dimata pasien adalah dalam upaya menyelesaikan keluhan pasien. Dalam menindaklanjuti ketidakpuasan dan keluhan pasien, sebaiknya tidak dengan cara defensif, melainkan menunjukkan upaya memperbaiki pelayanan. Kepuasan pasien terhadap respons yang diberikan rumah sakit akan sangat menentukan persepsi pasien terhadap rumah sakit serta citra rumah sakit dimata masyarakat.
Demikianlah sekilas tentang  Humas merupakan ujung tombak dan garda terdepan Pelayanan Rumah Sakit

By, Suhaim@Humas


Edo Tondas



Aritmia Dapat Terjadi Pada Anak-anak

Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah dalam sistem sirkulasi, sehingga sel-sel diseluruh tubuh mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Untuk menjalankan fungsi tersebut dengan baik, otot-otot jantung harus bergerak secara harmonis dan mengikuti irama yang teratur.


dr Alexander Edo Tondas SpJP FIHA, spesialis jantung dan pembulu darah Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang mengatakan, layaknya mesin pompa yang mengalirkan air melalui pipa menggunakan tenaga listrik, jantung manusia juga memiliki sistem listriknya sendiri. “Baterai” pembangkit listrik jantung ini disebut pacu jantung (pacemaker)
       "Pacu jantung alami secara otomatis bekerja setiap saat untuk mengeluarkan impuls listrik, rata-rata normalnya sekitar 60-100x/menit. Ini adalah laju denyut nadi normal untuk manusia pada saat istirahat, Impuls listrik akan merangsang otot jantung untuk berkontraksi dan memompa darah sesuai irama tersebut secara teratur,"ungkapnya.

     Apabila terdapat peningkatan aktivitas, misalnya berlari, maka denyut nadi akan meningkat dan bila dalam kondisi santai, seperti tidur, maka denyut nadi akan melambat. Karena suatu atau lain sebab, sistem kelistrikan jantung dapat mengalami gangguan irama (aritmia). Aritmia dapat terjadi pada anak-anak sebagai kelainan bawaan sejak lahir atau didapat saat seseorang sudah dewasa.

     Bayi yang terlahir dengan kebocoran sekat jantung, misalnya, dapat mengalami blok irama jantung karena kebetulan kelainan tersebut letaknya memotong jalur listrik jantung yang normal. Di lain pihak, pasien usia lanjut yang mengalami serangan jantung (infark) juga dapat mengalami aritmia, akibat jaringan parut di otot jantung yang mengacaukan sistem kelistrikannya.

     "Tidak selalu gampang untuk mendeteksi aritmia, apalagi bila gangguan iramanya hilang timbul atau durasinya sangat singkat. Kadang-kadang pada saat dilakukan perekaman jantung dengan elektrokardiografi (EKG), gangguan irama tersebut sudah terlanjur hilang,"tambahnya.  Untuk membantu melakukan diagnosis aritmia, digunakan alat rekam jantung yang mampu memonitor irama jantung secara berkelanjutan.

     Alat kecil yang dikenal sebagai monitor Holter ini, katanya, ditempelkan ke tubuh pasien dan dibawa pulang selama 24 jam hingga 7 hari. Holter akan memantau aktivitas listrik jantung secara terus menerus, saat pasien bekerja maupun istirahat di malam hari . "Setelah pasien kembali ke klinik, data yang terekam akan diolah dan dibaca oleh dokter ahli untuk melihat apakah ada aritmia yang cukup bermakna,"pungkasnya.

(Irma+Suhaimi@Humas RSMH)

PELAYANAN RUMAH SAKIT


BERITA Senin, 14 September 2015


Humas dan Pelayanan Rumah Sakit
                              
Masalah yang sering timbul di rumah sakit adalah akibat komunikasi yang kurang baik antara petugas dan pasien. Dalam hal ini peran humas rumah sakit sangat strategis dalam upaya mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien serta hak dan kewajiban Rumah Sakit

Humas rumah sakit diharapkan ikut mensosialisasikan kewajibannya dan memperhatikan hak pasien dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien Dengan demikian tidak terjadi masalah yang bisa menurunkan citra rumah sakit.                  
                                                                                       
Tugas humas antara lain melakukan komunikasi internal dengan karyawan dan melakukan komunikasi eksternal dengan pasien/keluarga pasien, penjamin biaya, serta media massa. Dalam situasi normal, humas bertugas mengawal opini publik mengenai jati diri dan citra rumah sakit agar bersifat positif.


Dalam situasi krisis, humas bertugas menghadapi, mengatasi, membendung, memulihkan, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepadar rumah sakit  Adapun di situasi luar biasa, humas harus mampu menghadapi tekanan para pencari berita, dan menjaga agar citra rumah sakit tetap baik.
Dalam kenyataan, pasien cenderung pasrah dan mempercayakan diri dan kesembuhannya pada dokter. Dan juga  kesenjangan pengetahuan antara dokter dan pasien masih sangat lebar. Ketidaktahuan pasien akan standar pelayanan, standar prosedur operasional, standar profesi, etika profesi membuat posisi pasien menjadi lemah. Dalam hal ini humas berperan mengkomunikasikan kebijakan manajemen rumah sakit pada pasien,sebaliknya juga keinginan atau pendapat pasien pada manajemen rumahsakit.


Salah satu peran humas rumah sakit yang terpenting dimata pasien adalah dalam upaya menyelesaikan keluhan pasien. Dalam menindaklanjuti ketidakpuasan dan keluhan pasien, sebaiknya tidak dengan cara defensif, melainkan menunjukkan upaya memperbaiki pelayanan. Kepuasan pasien terhadap respons yang diberikan rumah sakit akan sangat menentukan persepsi pasien terhadap rumah sakit serta citra rumah sakit dimata masyarakat.
Demikianlah sekilas tentang  Humas merupakan ujung tombak dan garda terdepan Pelayanan Rumah Sakit
By, Suhaim@Humas