TONSILITIS
Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil
atau amandel yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kebanyakan atau
umumnya infeksi tonsilitis ini terjadi pada anak yang masih berusia muda
sekitar 5 hingga 15 tahun. Kondisi ini dapat terjadi kadang-kadang atau sering
kambuh. Pada bagian belakang tenggorokan Anda (terletak di antara kotak suara
dan tonsil), dua massa dari jaringan yang disebut amandel berperan sebagai
filter, menjebak kuman yang bisa masuk saluran udara dan menyebabkan infeksi.
Amandel juga memproduksi antibodi untuk melawan infeksi. Tapi kadang-kadang
amandel sendiri menjadi terinfeksi. Kewalahan oleh bakteri atau virus, mereka
membengkak dan meradang, kondisi inilah yang dikenal sebagai tonsilitis.
Instalasi Pelayanan Pelanggan, PKRS (Promosi Kesehatan Rumah
Sakit dan Humas) & humas bekerjasama dengan Departemen THT memberikan
penyuluhan kepada pasien dan keluarga yang diadakan di ruang tunggu poli rawat
jalan Lt.3. Narasumber penyuluhan kita kali ini dr. Lisa Apri Yanti,
Sp.THT,K-L.
Pada penyuluhan tersebut, dr. Lisa menjelaskan bahwa dalam
ilmu medis atau kedokteran, radang tonsillitis ini terbagi menjadi dua
berdasarkan lama berlangsungnya penyakit. Kedua bagian tersebut adalah
tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.
a.
Tonsilitis
Akut
Tonsilitis akut adalah apabila
penyakit atau keluhan yang diderita pasien berlangsung kurang dari 3 minggu.
Gambaran untuk tonsillitis akut
seperti tampak pada gambar dibawah ini :
b.
Tonsilitis
kronis
Tonsilitis kronis apabila radang terjadi sebanyak 7 kali dalam
kurun waktu satu tahun, atau 5 kali dalam kurun waktu dua tahun, atau 3 kali
dalam kurun waktu satu tahun secara berkala selama tiga tahun.
Penyebab :
Tonsilitis Akut
¡ Tonsilitis Viral
¡ Tonsilitis Bakterial
Tonsilitis Membranosa
¡ Tonsilitis Difteri
¡ Tonsilitis Septik
¡ Angina Plaut Vincent
¡ Penyakit Kelainan Darah
¢ Leukimia akut
¢ Angina Agranulositosis
¢ Infeksi mononucleosis
Gejala-gejala
atau tanda yang dialami penderita penyakit tonsillitis diantaranya adalah:
- Penderita
mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan
terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar
bagian leher.
- Nyeri
ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita
menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.
- Ketika
diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel dan
berwarna merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat dibagian
permukaan tonsil, dan adanya warna merah yang bertanda adanya peradangan
di sekitar bagian tenggorokan dan tonsil/amandel.
- Penderita
mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
- Pada
penderita tonsilitis kronis, penderita mendengkur ketika tidur dan
disertai adanya pembesaran pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar adenoid
adalah kelenjar yang letaknya di dinding bagian belakang antara rongga
hidung dan tenggorokan.
- Penderita
mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada yang mengganjal
pada bagian leher.
- Rasa nyeri
yang diakibatkan penyakit tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar bagian
telinga dan juga leher.
Pengobatan Tonsilitis :
1. Tirah baring.
2. Cairan
dalam jumlah yang cukup,
3.
Makan
makanan yang bergizi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan
4.
Analgetik
diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala.
5.
Penyebab
karena virus tidak perlu antibiotika à sembuh sendiri dalam 5-7 hari.
6.
Jika
penyebab tonsilitis adalah bakteri maka antibiotik harus diberikan.
Untuk
perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
- Diusahakan
untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama
demam.
- Jangan
minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan,
makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
- Berkumur
air garam hangat 3-4 kali sehari.
- Menaruh
kompres hangat pada leher setiap hari.
- Diberikan
terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan
untuk mencegah komplikasi.
Tidak
ada cara yang khusus bagi penyakit tonsilitis atau amandel ini dalam
pencegahannya. Pada umumnya pencegahan dilakukan agar mencegah menularnya
infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang bisa mengakibatkan adanya infeksi
tonsil. Tapi akan lebih baik jika usaha dibawah ini dilakukan. Diantaranya
adalah:
- Lakukan
kebiasaan mencuci tangan secara rutin dan sesering mungkin agar mencegah
terjadinya penyebaran mikro-organisme atau bakteri yang bisa menimbulkan
tonsilitis.
- Hindari
kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, paling tidak sampai 24 jam
setelah penderita infeksi tenggorokan mendapatkan antibiotika dari dokter.
(Tim PKRS: Len, Noy, Nas)