Selasa, 21 Juli 2020

Minum Air Es Bisa BikinPerut Besar?

Minum Air Es
  1. Bisa BikinPerut Besar

Narasumber: Yenita DCN MPH RD (Ahli Gizi RSMH Palembang)

Disaat cuaca panas,rasa haus ikut meningkat, maka minum yang dingin-dingin atau air es menjadi salah satu penyejuk. Apalagi setelah makan pedas, seperti tekwan, model, bakso atau mi ayam, air es mampu membuat mulut terasa pedas menjadi segar.


Tidak hanya itu, kebiasaan minum air es ini tidak hanya saat cuaca panas atau setalah makan makanan pedas.Tapi sebagian orang ada yang menjadi kebiasaan inginnya air es setiap minum.


Nadia, misalnya, ia selalu mengkonsumsi minuman dingin hamper setiap kali minum. Menurutnya ada perbedaan ketika minum air yang suhu normal atau tidak dingin dengan air es."Munkin kerena sudah terbiasa saja kak minum air es, jadi maunya yang dingin-dingin, Baik ketika jajan diluar, maupun dirumah minumnya pasti air es.


Banyak teman-temannya mengatakan kalau keseringan minum es akan membuat perut besar. Penuh dengan lemak."Namun ada juga yang bilang tidak ada masalah, selama itu tidak ditambahkan gula. Lalu ada juga informasi bahwa minum air es akan menurunkan berat badan," ujar mahasiswi ini. 


Sejatinya air dibutuhkan oleh sel jaringan tubuh. Air juga berfungsi untuk mencegah dehidrasi, minum banyak air putih atau air es sebelum makan membuat akan cepat kenyang dan makan menjadi lebih sedikit. "Air es dengan suhu0C  ,masuk dalam tubuh kita suhu 36-37C. Dibutuhkan satu kalori untuk meningkatkan suhu air 1 ml sebesar 1C. Artinya,dalam proses perubahan peningkatan suhu akan membakar kalori. "Apabila kita minum air es 400 ml  atau 2 gelas, tubuh kita akan meningkatkan suhudari 0C ke 37C maka tubuh akan membakar kalori sebesar 14,8 kalori.


Dengan minum air putih 8-10 gelas per hari sesuai anjuran kesehatan akan membakar kalori  sebesar 70-87 kalori. Apa bila ini dilaksanakan dalam kurun waktu yang lama indikasinya dapat menurun kan berat badan. Meski demikian ini bukanlah menjadi standar diet dalam menurunkan berat badan walaupun air es yang belum ditambah rasa manis.


Informasi yang mengatakan minum air es  perut menjadi besar itu hanya mitos.  Perut besar itu pertanda terjadi penumpukan lemak. Biasanya ini terjadi karena akibat konsumsi minuman dan makanan tinggi kalori, tinggi lemak, seperti minum es teh manis, es teler, es campur dan sebagainya. Sedangkan air es kosong yang belum menjadi menu tidak mengandung kalori,"


(Dokumen RSMH)

Kamis, 09 Juli 2020

Penyakit Katarak Senilis Bisa Memicu Glaukoma


Penyakit Katarak Senilis Bisa Memicu Glaukoma
Artikel

Dr. Prima Maya Sari SpM(K)
Di antara berbagai jenis katarak yang ada, katarak senilis merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut. Jika penanganan dilakukan tepat waktu, katarak senilis terbilang jarang menyebabkan kondisi yang serius. Namun, keterlambatan penanganan karena berbagai hal, dapat memicu terjadinya komplikasi. Salah satu komplikasi penyakit katarak senilis yang cukup sering terjadi adalah glaukoma.
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata. Saat terjadi glaukoma, saraf mata, yaitu sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak, akan terganggu, sehingga saraf-saraf mata gagal menyampaikan apa yang dilihat ke otak. Secara perlahan, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara keseluruhan.


Bagaimana Penyakit Katarak Senilis Menyebabkan Glaukoma?
Sebelum membahas tentang kaitan antara katarak senilis dan glaukoma, perlu diketahui bahwa katarak senilis memiliki 4 tingkat kematangan katarak, yaitu:
Katarak imatur. Katarak jenis ini ditandai dengan lensa yang berubah warna menjadi opak (keputihan) pada beberapa titik saja.
Katarak matur. Pada tingkatan ini, seluruh warna lensa sudah berubah menjadi opak.

Katarak hipermatur. Tingkatan yang lebih lanjut daripada katarak matur yang menyebabkan perubahan pada selaput depan dari lensa. Selaput menjadi berkeriput dan mengecil karena keluarnya cairan dari dalam lensa.
Katarak morgagni. Tingkat ini merupakan fase terakhir dari katarak akibat penuaan.

Tidak semua jenis katarak dapat menyebabkan terjadinya glaukoma. Namun, pada katarak senilis tingkat matur, hipermatur, dan morgagni dapat memicu timbulnya glaukoma. Glaukoma sudut tertutup umumnya terjadi pada katarak tingkat matur, sedangkan pada katarak hipermatur dan katarak morgagni akan terjadi glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma sudut tertutup pada katarak matur terjadi karena lensa yang mengalami katarak memiliki ukuran yang lebih besar daripada lensa normal, sehingga mendesak ruangan di bilik mata bagian depan. Sementara itu, glaukoma sudut terbuka yang terjadi pada katarak hipermatur disebabkan oleh partikel lensa yang keluar dari pada sarung lensa dan menumpuk di saluran keluar cairan bola mata yang terletak di daerah bilik mata depan.

Apa yang Perlu Dilakukan?
Ketika sudah terjadi glaukoma akibat katarak, penanganan glaukoma harus dilakukan terlebih dahulu. Penanganan glaukoma dapat dilakukan dengan obat-obatan atau pun dengan laser. Metode yang dipilih dokter mata biasanya akan tergantung pada jenis glaukoma yang terjadi dan tingkat keparahannya.
Saat tekanan bola mata sudah dapat dikontrol, baru kemudian dapat dilakukan operasi pengangkatan lensa yang telah mengalami katarak tersebut. Konsultasi lebih jauh dengan dokter mata diperlukan, untuk menentukan langkah-langkah dan metode pengobatan yang terbaik.
Melakukan pemeriksaan mata secara teratur, setiap satu tahun sekali, dapat membantu untuk mendeteksi katarak sejak awal. Namun, penentuan saat yang tepat untuk tindakan operasi katarak akan sangat tergantung pada tingkat kematangan katarak saat datang melakukan pemeriksaan, gangguan tajam penglihatan yang dirasakan, dan penyakit mata atau penyakit lainnya yang menyertai.

HukormasRSMH



APRESIASI PEMERINTAHAN RI TERHADAP TENAGA KESEHATAN RSMH


Ungkapan terimakasih diberikan oleh tenaga kesehatan di RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah memberikan apresiasi dan penghargaan luarbiasa kepada tenaga kesehatan dalam memberikan layanan dalam penanganan Covid19. Ditunjukkan dengan piagam penghargaan yang diterima oleh simbolis yang mewakili masing-masing profesi diantaranya dokter spesialis, dokter umum, perawat, analis dan radiographer. Acara  dihadiri oleh seluruh Jajaran Direksi dan para tamu undangan pada Kamis (09/07) di ruang Aula Utama lt.2 RSMH Palembang. Dalam sambutannya Direktur Utama RSMH dr.Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ,MARS mengatakan bahwa penghargaan yang diterima ini merupakan pelecut semangat baik bagi diri teman-teman nakes yang ada disini  maupun teman-teman sejawatnya agar tetap semangat melayani, mempunyai rasa tanggungjawab dan ikhlas dalam beribadah menjalankan tugasnya.
Sementara itu mewakili simbolis dr.Zen Ahmad ,Sp.P,FINASIM mengungkapkan rasa terimakasih kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan yang telah mengapresiasi tenaga kesehatan ,  dengan ada dan tidak penghargaan ini, tenaga kesehatan di RSMH tetap berjuang bersama dalam memberikan layanan terhadap pandemic Covid19, sekalipun itu nyawa taruhannya. Harapannya supaya pandemic ini cepat berakhir dan kita semua dapat menjalankan aktifitas seperti biasa.



Rabu, 08 Juli 2020

Masalah yang Sering Dikeluhkan Selama Kehamilan


 Artikel
Dr Kemas Anhar, Sp.OG, MARS
Sangat penting dipahami, proses kehamilan itu luar biasa, selama kehamilan terjadi perubahan baik fisik maupun mental, yang sering dikeluhkan umumnya karena ketidak nyamanan.

Untuk di ingat umumnya ada 11 yg sering dikeluhkan ibu hamil:
1. Morning sickness atau mual
2. Perut kencang
3. Sakit kepala/ migran
4. Nyeri punggung
5. Susah BAB/ Konstipasi
6. Imsomnia / Susah Tidur
7. Perut kembung / meteorismus
8. Badan Kram
9. Sering Lelah
10. Panas / Nyeri di ulu hati
11. Sering buang air kecil

Tapi yang paling sering dirasakan oleh ibu hamil pada umumnya yaitu mual, kram dan nyeri punggung, terkadang sesuai dengan trimeseter masalah kehamilan itu sendiri

kalau pada Trimester I apa saja yg dikeluhkannya?, biasanya pada Trimester I ibu hamil sering merasakan morning sickness, kram perut bawah, nyeri pada payudarah, mudah letih dan gerah, kembung dan konstipasi, perubahan mood/mood swing, perubahan berat badan

Kalau pada Trimester II apa mirip ya keluhannya?,  pada trimeser ke II biasanya mulai sendawa dan nyeri ulu hati, pinggang mulai nyeri, nyeri pada pergelangan tangan, muka berminyak/glow dan berjerawat dan kaki mulai kram

Sedangkan pada trimester III keluhan beda lagi, seperti kadand muncul hist palsu, mulai terasa sesak nafas, keluar ambeyen / wasir, kulit akan tanpak gelap dan kemerahan dan disertai keputihan

Apakah semua keluhan itu akan timbul selama kehamilan?
Dr anhar, mengatakan bahwa tidak semua keluhan yang ada pada setiap trimeseter tersebut timbul, namum bunda harus mampu mengenalnya dan mampu menanganinya secara sederhana pungkasnya

HukormasRSMH

PROF.DR.IR.RANDIT PAMBAYUN , TUTUP USIA


GURU BESAR FAKULTAS TEHKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNSRI BERPULANG

Innalillahi wainna ilaihi rojiun , keluarga besar Fakultas Tekhnologi Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya berduka  kehilangan guru besar yaitu Prof.DR.Ir. Randit Pambayun, MP dalam usia 64 tahun. Meninggal dunia pada hari Rabu 8 Juli 2020 pukul 17.45 wib di RSMH Palembang
Acara pelepasan jenazah dilakukan secara virtual melalui zoom dipimpin langsung oleh Rektor Unsri Prof.Anis Saggaf dan diikuti oleh segenap keluarga besar Universitas Sriwijaya.
Prof.DR.Ir.Randit Pambayun adalah alumnus fakultas tekhnologi pertanian UGM yang kini menjadi salah satu guru besar fakultas tekhnologi hasil pertanian Unsri. Alm. Meraih penghargaan alumni awards bidang inovasi , desain dan kreatifitas berkat berbagai penelitiannya dalam bidang pangan. Memulai riset biotekhnologi dan mikrobiologi pangan di Osaka university Jepang pada tahun 1991 – 1992, alm terus mengasah kemampuannya dan kembali melakukan penelitian biokimia dan mikrobiologi pangan di Hohenheim university Jerman pada tahun 2009 2010.
Atas nama Jajaran Direksi dan segenap civitas hospitalia RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya, semoga diampuni semua dosa2nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Selasa, 23 Juni 2020

KUNCI UTAMA DM :LOYALITAS, KEPRIBADIAN BAIK, KOMPETENSI


EVALUASI KINERJA “DUTY  MANAGER”
 
“Duty manager”  adalah seorang yang ditugaskan oleh Direktur Utama RSMH untuk menjadi manajer yang mewakili Direksi Rumah Sakit diluar jam kerja (sore, malam dan hari libur) dalam rangka menjaga mutu pelayanan masyarakat. Tugas seorang  “Duty manager” adalah sebagai pengambil keputusan ketika menemui kendala dan masalah dilapangan. Keputusan yang diambil secara berani dan bijaksana, namun tidak bertentangan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh rumah sakit itu sendiri.

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Jajaran Direksi serta leader yang bertugas sebagai “Duty manager”, pada Selasa (23/06) bertempat di Ruang Aula Utama , Direktur Utama dr.Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ, MARS dalam arahannya di awal mengatakan bahwa menjadi “Duty manager”  agar dapat mengajarkan nilai-nilai berkinerja yang baik, menjadi contoh teladan bagi bawahannya, dapat menengahi konflik serta berani dan bertanggung jawab terhadap kebijakan yang diambil. Dalam memilih seorang “duty manager” merujuk pada 3 hal yaitu



Loyalitas terhadap institusi, Mempunyai kepribadian Baik, dan memiliki kompetensi. Kuncinya adalah pekerjaan yang baik dilandasi dengan keikhlasan kemudian kerja keras, kerja cerdas dan kerja cermat.”katanya
.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Fasilitas Penunjang dr.Zubaedah, Sp.P, MARS menegaskan seorang “Duty manager”  harus  memastikan operasional pelayanan di RSMH  berjalan dengan baik, efektif dan efisien dalam hal supervisi pelayanan, SDM dan sarana dan Prasarana. 

Dalam kesempatan yang sama Direktur SDM , Pendidikan dan Penelitian sekaligus Plt. Direktur Perencanaan , Organisasi dan Umum dr.Msy.Rita Dewi Arifin, Sp. A, (K), MARS bagaimana seorang “Duty manager” membuat akses layanan menjadi lancar, tentu ada standar yang mengatur dan mengelola managemen resiko , harus diingat diawal pembentukan “Duty manager” bagaimana seorang “Duty manager” mengerti system dan paham serta menguasai akses layanan , manajemen RS , serta tata hubungan kerja yang berkoordinasi dengan unit lain, perlu diingat bahwa tidak semua “Duty manager” adalah seorang yang sedang menjabat di RSMH,”tandasnya.

Jadi, seorang ”Duty manager” adalah seorang yang memastikan  kualitas  layanan yang diberikan di luar jam kerja sesuai standar  RS  dalam menjalankan fungsinya sebagai RS Pelayanan ,Pendidikan dan Penelitian.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Senin, 22 Juni 2020

COVID-19 pada Anak



Kasus COVID-19 lebih banyak ditemukan pada usia dewasa, namun sebenarnya usia anak dari bayi baru lahir hingga usia remaja < 18 tahun juga disebut sebagai kelompok usia yang relatif rentan terkena virus corona ini, walaupun sebagian besar tanpa gejala atau bergejala ringan. Data yang dikumpulkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengemukakan fakta bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi bahkan dapat berkisar 10% dari seluruh kasus konfirmasi yang ada, sehingga harus membuat orangtua waspada walaupun saat ini anak masih stay at home.
Tingginya penemuan kasus COVID-19 pada anak di Indonesia juga lebih banyak didapatkan dari hasil penelusuran kasus konfirmasi dalam rumah, sehingga kasus konfirmasi anak yang ditemukan banyak yang tanpa gejala. Temuan kasus COVID-19 dengan gejala berat bahkan terjadi kematian pada ditemukan di Indonesia, terutama pada anak dengan daya imun rendah (imunokompromais) atau pada anak dengan penyakit kronis. Sehingga kelompok anak ini harus lebih dijaga kesehatan dan keselamatannya.
Sejak awal pandemi, informasi seputar penularan dan dampak virus corona pada anak-anak terus berkembang menyesuaikan penelitian-penelitian dari dalam dan luar negeri, sehingga masyarakat harus ter-update agar dapat mengantisipasinya sejak awal dimulai dari rumah.

Gejala COVID-19 pada anak-anak
Gejala COVID-19 pada anak-anak tidak fatal seperti orang dewasa, kewaspadaan terhadap kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19 atau berasal dari atau bepergian ke zona merah menjadi hal penting untuk menghubungkan gejala ke arah COVID-19. Gejala yang timbul terkait dengan tempat perlekatan virus ini dapat ditemukan di organ lain selain paru maka dapat juga ditemukan gejala terkait dari organ jantung, ginjal, otak, kulit, mata, hingga organ pencernaan.
Tanda dan gejala infeksi virus corona pada anak yang dapat ditemukan antara lain demam, batuk, pilek, sakit tenggorok, gangguan penciuman atau pengecap, sakit perut hingga diare, mual muntah, sakit leher, muncul ruam di kulit, mata merah, merasa sangat lelah dan gejala lainnya.
Dalam kasus yang parah, anak-anak yang terserang virus corona juga dapat memperlihatkan tanda kegawatdaruratan, seperti sesak napas, sakit perut parah, dan bibir serta wajah kebiruan. Jika sudah muncul tanda-tanda ini, segera bawa si kecil ke rumah sakit.
Anak-anak yang terinfeksi virus corona gejala di atas bisa berujung pada komplikasi serius hingga kematian. Namun, sebagian besar anak bisa sembuh dengan pengobatan medis, terutama bila gejalanya ditemukan sejak awal.

Antisipasi Anak pada New Normal
Menanggapi keputusan Pemerintah setempat untuk mulai melaksanakan New Normal serta dibukanya kantor serta tempat beraktivitas lainnya, maka IDAI memandang perlu untuk mengingatkan masyarakat luas untuk tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat dengan penuh kesadaran untuk mencegah penularan infeksi COVID-19.
Mengingat sulitnya menerapkan pencegahan penularan penyakit pada anak, maka disarankan untuk mengikuti anjuran berikut:
1.    Saat ini, IDAI menganjurkan anak-anak untuk tetap berada di rumah
2.    Setiap orang yang kembali dari aktivitas di luar rumah wajib melepas & membersihkan         semua pakaian serta perangkat yang digunakan atau dibawa (alas kaki, telepon                   genggam, tas, jaket, kantung belanja, dll) kemudian mandi & keramas sampai bersih             sebelum melakukan kontak dengan anak
3.  IDAI menghimbau orang tua dan keluarga untuk tidak membawa anak-anak ke tempat         umum seperti taman, pusat rekreasi, atau pusat perbelanjaan, atau berkumpul                      membentuk kerumunan seperti tempat bermain, tempat penitipan anak, kursus, dsbnya. Jika anak terpaksa dibawa keluar rumah dalam keadaan mendesak, maka:
·         Anak harap selalu didampingi orangtua dan/atau pengasuhnya
·         Anak tetap harus menjaga jarak fisik sejauh 2 meter
·         Anak usia 2-18 tahun & orang dewasa dianjurkan menggunakan masker. Jika dirasakan penggunaan masker tidak bisa dilakukan secara maksimal, maka dapat ditambahkan penggunaan faceshield
·         Menggunakan barrier atau penghalang sesuai alat yang sedang dipakai saat bepergian, seperti menggunakan kereta dorong dengann penutup pada anak di bawah usia di bawah usia 2 tahun
·         Menjauhi orang yang sakit
·         Melakukan cuci tangan atau kebersihan tangan sesering mungkin
·         Menghindari memegang mulut, mata & hidung
4. Penggunaan masker, face shield & alat pelindung diri lainnya tidak serta merta                      mencegah infeksi COVID-19. Perlindungan terbaik saat ini adalah mencegah pajanan          infeksi dengan tetap berada di rumah


Promkes.dok