Penyakit Katarak Senilis Bisa
Memicu Glaukoma
Artikel
Dr. Prima Maya Sari SpM(K)
Di antara berbagai jenis
katarak yang ada, katarak senilis merupakan salah satu yang paling sering
terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut. Jika penanganan dilakukan tepat
waktu, katarak senilis terbilang jarang menyebabkan kondisi yang serius. Namun,
keterlambatan penanganan karena berbagai hal, dapat memicu terjadinya
komplikasi. Salah satu komplikasi penyakit katarak senilis yang cukup sering
terjadi adalah glaukoma.
Glaukoma adalah kerusakan
saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Kondisi ini
biasanya disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata. Saat terjadi
glaukoma, saraf mata, yaitu sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina
ke otak,
akan terganggu, sehingga saraf-saraf mata gagal menyampaikan apa yang dilihat
ke otak. Secara perlahan, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi
penglihatan secara keseluruhan.
Bagaimana Penyakit Katarak Senilis Menyebabkan Glaukoma?
Sebelum membahas tentang
kaitan antara katarak senilis dan glaukoma, perlu diketahui bahwa katarak
senilis memiliki 4 tingkat kematangan katarak, yaitu:
Katarak imatur. Katarak jenis ini ditandai dengan lensa yang
berubah warna menjadi opak (keputihan) pada beberapa titik saja.
Katarak matur. Pada tingkatan ini, seluruh warna lensa sudah
berubah menjadi opak.
Katarak hipermatur. Tingkatan yang lebih lanjut daripada
katarak matur yang menyebabkan perubahan pada selaput depan dari lensa. Selaput
menjadi berkeriput dan mengecil karena keluarnya cairan dari dalam lensa.
Katarak morgagni. Tingkat ini merupakan fase terakhir dari
katarak akibat penuaan.
Tidak semua jenis katarak
dapat menyebabkan terjadinya glaukoma. Namun, pada katarak senilis tingkat
matur, hipermatur, dan morgagni dapat memicu timbulnya glaukoma. Glaukoma sudut
tertutup umumnya terjadi pada katarak tingkat matur, sedangkan pada katarak
hipermatur dan katarak morgagni akan terjadi glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma sudut tertutup
pada katarak matur terjadi karena lensa yang mengalami katarak memiliki ukuran
yang lebih besar daripada lensa normal, sehingga mendesak ruangan di bilik mata
bagian depan. Sementara itu, glaukoma sudut terbuka yang terjadi pada katarak
hipermatur disebabkan oleh partikel lensa yang keluar dari pada sarung lensa
dan menumpuk di saluran keluar cairan bola mata yang terletak di daerah bilik
mata depan.
Apa yang Perlu Dilakukan?
Ketika sudah terjadi
glaukoma akibat katarak, penanganan glaukoma harus dilakukan terlebih dahulu.
Penanganan glaukoma dapat dilakukan dengan obat-obatan atau pun dengan laser.
Metode yang dipilih dokter mata biasanya akan tergantung pada jenis glaukoma
yang terjadi dan tingkat keparahannya.
Saat tekanan bola mata
sudah dapat dikontrol, baru kemudian dapat dilakukan operasi pengangkatan lensa
yang telah mengalami katarak tersebut. Konsultasi lebih jauh dengan dokter mata
diperlukan, untuk menentukan langkah-langkah dan metode pengobatan yang
terbaik.
Melakukan pemeriksaan mata
secara teratur, setiap satu tahun sekali, dapat membantu untuk mendeteksi
katarak sejak awal. Namun, penentuan saat yang tepat untuk tindakan operasi
katarak akan sangat tergantung pada tingkat kematangan katarak saat datang
melakukan pemeriksaan, gangguan tajam penglihatan yang dirasakan, dan penyakit mata atau
penyakit lainnya yang menyertai.
HukormasRSMH