Panduan Bila Hamil
Saat Pandemi Covid-19
Oleh : dr Irawan Sastradinata, SpOG (K) MARS
Semua orang bisa terkena
serangan Virus Corona (Covid-19),
apalagi ibu hamil mereka termasuk orang yang rentan terhadap serangan Covid-19. karena daya tahan
tubuhnya cenderung lebih lemah.
Itulah sebabnya, bila tidak
ada keperluan mendesak, ibu hamil dianjurkan untuk tidak bepergian ke luar
rumah selama pandemi COVID-19, apalagi ke rumah sakit. Meski begitu,
pemeriksaan kehamilan tetap perlu dilakukan secara rutin untuk memantau
kesehatan ibu hamil dan janin
Dengan
memeriksakan diri ke dokter dapat dapat diketahui bila ada gangguan atau
komplikasi dalam kehamilan dan bisa segera mengatasinya. Oleh karena itu, bumil
sebaiknya tetap rutin menjalani pemeriksaan kehamilan, meskipun tidak sesering
biasanya.
Adapun panduan
atau anjuran jadwal pemeriksaan kehamilan selama pandemi virus Covid-19. Pada
trimester pertama ibu hamil cukup menjalani satu kali pemeriksaan kehamilan,
yaitu saat usia kandungan 11-13 minggu.
"Bila ada yang ingin ditanyakan ke dokter, Bumil
bisa memanfaatkan fasilitas konsultasi online dengan dokter kandungan, misalnya
melalui aplikasi Virtual misalnya Telemedicine.
Sedangkan selama kehamilan trimester kedua, hanya perlu
melakukan kunjungan ke dokter satu kali untuk melakukan pemeriksaan USG
kehamilan, tepatnya pada usia kandungan 20 minggu. Sementara jadwal pemeriksaan
kehamilan pada ibu hamil trimester ketiga harus lebih sering lagi, karena sudah
mendekati waktu persalinan.
Jadwalnya
adalah satu kali di usia kehamilan 28 minggu, satu kali di usia kehamilan 32
minggu, satu kali di usia kehamilan 36 minggu, dan seminggu sekali sejak usia
kehamilan 37 minggu sampai waktu persalinan tiba.
Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap
mempraktikan aktivitas fisik berupa senam ibu hamil, yoga, pilates, atau
peregangan secara mandiri di rumah. Agar ibu tetap bugar dan sehat.
Saat ini belum diketahui apakah wanita hamil dengan
Covid-19 di dalam tubuhnya dapat ditularkan pada janin atau bayi selama
kehamilan dan persalinan, saat ini juga belum ditemukan adanya virus di dalam
sampel cairan ketuban atau ASI. Untuk para ibu menyusui, mereka masih tetap
bisa menyusui secara eksklusif.
Akan tetapi, para ibu harus menjaga kebersihan pernapasan
saat menyusui dan menggunakan masker apabila tersedia. "Ketika bayi sudah
lahir, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
bayi, dan membersihkan permukaan benda di dekat bayi yang telah mereka sentuh.
(Doc
Humas RSMH)