Rabu, 05 Februari 2020


Mewaspadai Penyakit 2019 nCorona Virus

Catatan Dari Wabah Coronavirus Wuhan China (nCoV)
Dicky B. (Dokter & Peneliti Global Health Security)                                              
Centre for Env & Population Health GU Australia

Oleh Dr. Harun Hudari, Sp.PD - KPTI, FINASIM
Tulisan ini dibuat sebagai bagian dari tanggung jawab ilmiah dan untuk menambah kejelasan informasi atas situasi wabah corona virus yang telah dinyatakan WHO (Badan kesehatan Dunia) sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) beberapa hari lalu.

Alasan lain dibuatnya tulisan ini juga utk memperkuat risk communication, mengingat rumor dan info yg tdk tepat (hoax) dapat menyebar jauh lebih cepat daripada virus itu sendiri, dan akan merugikan upaya bersama utk mencegah penyebaran virus nCoV di Indonesia. Berdasarkan pengalaman penulis saat terlibat dlm wabah Flu Burung tahun 2009, atau pun merujuk pada wabah SARS CoV tahun 2003 laju informasi tdk sederas saat ini, dan tentunya ini
dapat berimplikasi positif dan negative.

1.      Saat tulisan ini dibuat (1 feb 2020), tercatat sudah 26 negara (di luar China) di 4 benua (kecuali Afrika) yg melaporkan adanya kasus nCoV di negaranya. Sebagian besar kasus nCoV yg terkonfirmasi ada di negara China dan sebagian besar masih terkait dgn kota Wuhan. Selain China, beberapa negara seperti Jerman, Jepang, Amerika Serikat dan Vietnam telah melaporkan adanya penularan antar manusia (H2H transmission). Namun, walaupun nCoV ini memiliki efek serius terhadap kesehatan masyarakat, risiko untuk Indonesia relative masih rendah pada saat ini dan tentunya pemerintah dan segenap unsur bangsa ini akan terus menjaga risiko ini tetap rendah.
2.      Dasar dan arti deklarasi PHEIC WHO. Deklarasi ini dikeluarkan berdasarkan pertimbangan makin meningkatnya potensi penyebaran internasional dan potensi dampak nCoV terhadap negara2 dgn sistem kesehatan yang belum kuat. Deklarasi PHEIC ini akan membantu memperkuat/meningkatkan koordinasi global, kerjasama dan solidaritas. Selain itu deklarasi PHEIC juga akan meningkatkan pengembangan diagnosa, terapi, dan vaksin.
3.     Langkah selanjutnya, setiap negara perlu menyiapkan diri thd kemungkinan kasus nCoV impor dan potensi penyebarannya. Setiap negara hrs mengkaji ulang preparedness plans, identifying gaps, & melakukan aksi utk memperkuat system dlm upaya pencegahan atau mengurangi penyebaran termasuk surveilans dan investigasi kontak. Dan tdk kalah penting adalah agar seluruh masyarakat tetap melakukan  upaya risk-reducing behaviours seperti membiasakan cuci tangan & memakai masker.
4.       Penularan nCoV tidak semudah dan sesederhana yg dibayangkan. Reseptor penerima nCoV ada di dalam paru paru. Artinya utk seseorang terinfeksi maka org tsb harus dalam kontak rapat (sekitar 2 meter) dengan penderita atau orang yg sudah terinfeksi  nCoV sehingga dpt menghirup virus nCoV cukup dalam ketika penderita/pasien yg tdk bermasker tsb batuk atau bersin. Dan, belajar dari kasus yg terjadi di negara terdampak wabah, umumnya penderita nCoV sebelumnya berusia lanjut, sudah memiliki daya tahan tubuh menurun (immunosuppressed), dan atau memiliki dasar penyakit lainnya.
5.         Mengingat hingga saat ini belum ditemukan  obat antiviral atau vaksin, maka pengendalian nCoV akan sangat bergantung pada  upaya deteksi dini dan isolasi kasus suspek symptomatic (bergejala) sambil menunggu hasil tes lab yg dilakukan Balitbangkes RI yang standar pemeriksaannya sudah diakui WHO. Sejauh ini, belum ada hasil tes positif di wilayah negara kita. Seandainya pun nanti ada yg positif, ini BUKAN tanda kegagalan Pemerintah atau tanda bahaya. Negara semaju Jerman, Jepang dan AS pun terdampak virus ini. Dan kabar baiknya, angka yg kembali membaik (recovery) semakin meningkat.
6.        Beberapa negara termasuk Indonesia telah memutuskan untuk memulangkan warga negaranya yg berada di Wuhan sbg zero ground dari nCoV ini. Ini keputusan yg patut diapresiasi. Sejauh ingatan saya, ini pertama kali dalam sejarah Indonesia melakukan misi pemulangan dlm rangka kasus wabah di luar negeri. Selanjutnya, tidak perlu ada ketakutan berlebihan terkait kepulangan saudara kita, karena setelah menjalani karantina 14 hari, dan mereka dinyatakan sehat, maka potensi adanya virus atau risiko menyebarkan virus nCoV menjadi negative/nol.
7.    Terakhir, kita semua selalu membiasakan utk melakukan cross check dlm membaca pesan viral terkait nCoV2019 dan coronavirus. Cari informasi dari sumber terpercaya seperti kementerian Kesehatan, Pakar terkait, Universitas atau sumber terpercaya lainnya. Panik & takut berlebihan dalam terhadap coronavirus ini tdk beralasan. Namun menganggap enteng situasi jg berbahaya krn bisa menurunkan kewaspadaan dan masyarakat jadi abai thd pencegahan. Semoga Allah memberikan perlindungan pada bangsa Indonesia. aamiin.

Berbagai upaya juga telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan thd penularan penyakit  yg disebabkan virus nCov ini, diantaranya pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di Rawat Jalan RSUP Dr. mohammad Hoesin Palembang, pada tanggal 28 Januari 2020 dengan narasumber Dr. Harun Hudari, Sp.PD – KPTI, FINASIM, Dr. Sudarto, Sp.PD (K) dan Dr. Fifi Sopia, Sp.A (K), juga acara talkshow kesehatan di stasiun televisi Sriwijaya TV Palembang pada tanggal 01 Februari 2020, narasumber Dr. Harun Hudari, Sp.PD – KPTI, FINASIM.

Salam
Promkes

Referensi:
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMc2001468
https://promedmail.org/promed-post/?id=6910685
https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6






Selasa, 28 Januari 2020

ANTISIPASI MENGHADAPI WABAH CORONA VIRUS

dr. Zubaedah: RSMH Sediakan 4 Kamar Isolasi 


RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang sebagai RS Rujukan Nasional dan berada di bawah naungan Kemenkes bereaksi cepat menanggapi hal tersebut dengan membentuk tim khusus yaitu Tim Air Borne Disease dengan Ketua Tim dr.Zen Ahmad,Sp.PD, KP
.
Sementara itu Direktur Medik dan Keperawatan melakukan rapat rutin di bawah jajarannya  membahas hal-hal yang harus dilakukan RSMH untuk menangani bila ada  pasien yang diduga terinfeksi  virus Corona ini. Dr.Zubaedah,Sp.P, MARS mengatakan sebagai antisipasi RSMH telah menyiapkan 4 kamar isolasi  di ruangan borang yang terletak cukup jauh dari ruangan perawatan pasien dan telah dilengkapi berbagai  peralatan seperti negative pressure, ronsen, laboratorium serta alat perlindungan diri (APD) lengkap bagi petugas,pihaknya telah memiliki standar dalam menangani virus mematikan ini. RSMH juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes dan bandara
.
Ditemui di ruangannya KSM Penyakit Dalam pada Rabu (29/01) dr.Zen menanggapi berita yang berkembang tentang virus Corona , agar masyarakat tidak panik. Corona virus cepat menyebar karena jarak yang berdekatan  dari satu negara kenegara lain, namun bukan hal yang mudah ketika manusia dapat tertular virus corona ini. Kuncinya adalah dengan cara meningkatkan imunitas dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Ia menambahkan cara pencegahan terbaik adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, mencuci tangan 6 langkah WHO, makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, serta olahraga teratur akan meningkatkan sistem imun dalam tubuh kita, serta selalu waspada dengan  memakai masker bila bepergian ke tempat keramaian.

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)

Hospital Schooling RSMH Palembang


Kembali Hibur Anak Penderita Kanker 

RSMH – Untuk memberikan semangat dan motivasi serta hiburan untuk anak-anak yang sedang menjalani perawatan di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang Ruang Selincah Lantai 2 non infeksi Instalasi Rawat Inap Gedung I (Ruang Perawatan Anak) kembali mengadakan Hospital Schooling merupakan agenda rutin Sabtu (25/1/2020)

Hospital Schooling bekerja sama dengan Komunitas Peduli Kanker Anak/Yayasan Kanker Anak Sumatera Selatan dan tim humas RSUP dr. Mochammad Hoesin Palembang  ,pada kesempatan ini di isi oleh tamu spesial, yaitu komunitas "Fighting with Muadz" beserta komunitas PAYO Berbagi, Komunitas budhe boneka Jakarta, Komunitas Rajut Jakarta dan Tatitut Collection.


Komunitas Fighting with Muadz ini didirikan oleh ibu Shinta yang merupakan ibu dari pejuang kanker yang bernama Mu'adz dan lebih dikenal oleh dokter dan perawat di selincah dengan nama Raden. Mu'adz berjuang melawan kanker sejak usia 14 hari dan menjalani pengobatan seperti kemoterapi , sejak usia 1 bulan dan dinyatakan bebas dari kanker pada usia 3 bulan.
Acara tersebut di buka oleh dr Ria Nova S.pA (K) selaku ketua Kelompok Staf Medik kesehatan Anak dan di dampingi dr Dian Puspita Sari, S.pA (K) M.Kes selaku dokter  hematologi dan onkologi di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang  yang juga  turut memberikan materi tentang cara mendeteksi dini kanker, cara perawatan dan pengobatan serta memotivasi orang tua penderita kanker untuk terus berusaha dan berdoa melawan penyakit kanker. 

Alhamdulillah anak-anak penyintas kanker di RSMH Palembang sangat antusias mengikuti acara pada hari ini, mereka ikut bernyanyi, bergembira, mendengarkan dongeng dan melakukan aktivitas lainnya yang menyenangkan.

Acara ini didesain untuk memberikan kebahagiaan, menghibur anak-anak, dan berbagi bingkisan serta memberikan edukasi kepada orang tua dari dokter ahli kanker semangat tentang menjalani pengobatan/kemoterapi untuk mendapatkan kesembuhan

Anak-anak penyintas kanker diberikan setangkai bunga, balon berwarna merah yang melambangkan semangat, bingkisan yang berisikan berbagai macam camilan yang bisa dimakan oleh penderita kanker, boneka atau topi rajut, goodbag yang berisikan seluruh perlengkapan kebutuhan selama di rumah sakit yang meliputi Pampers, handuk, tisu basah, tisu kering,  bedak bayi, sabun mandi dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh pasien anak-anak penderita kanker, kemudian anak-anak juga mendapatkan makan nasi ayam yang telah dibuat khusus untuk anak-anak penderita penyakit kanker.

Semua anak-anak mendapatkan apa yang telah disebutkan di atas, semoga sedikit pemberian dari kami dan donatur untuk anak-anak penyintas kanker di RSMH Palembang dapat memberikan kebahagiaan untuk mereka serta memberikan semangat kepada mereka bahwa kesembuhan dapat dicapai.

(Srilania-RSMH)

Senin, 27 Januari 2020

HUT RSMH PALEMBANG MERIAH


Dari Kiri kekanan Dr. Rita Dewi/Dr.M.Syahril/Mawardi
Wagub Sumsel: Prestasi RSMH Luar Biasa 

RSMH- Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang merupakan  rumah sakit  bertaraf internasional kebanggan wong kito kota Palemban saat ini   berusia 63 Tahun . segudang prestasi dan penghargaan yang diraih sebagai cerminan komitmen seluruh civitas RSMH dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 


Dr. Zubaidah saat memotong kue HUT RSMH

Demikian sampaikan  Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ke 63 RSUP Dr Mohammad Hoesin di Aula Gedung Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang , Senin (27/1/2020). Wagub memberikan mengapresiasi kepada Rumah Sakit Umum Palembang Dr Mohammad Hoesin Palembangyang telah mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 




Apalagi saat ini RSMH  mendapatkan peralatan yang canggih, ini merupakan paling canggih di Asia Tenggara ini luar biasa. Maka sebab itu, ini mempermudah bagi masyarakat Sumsel, jangan sedikit-sedikit berobat keluar dari provinsi ini bahkan sampai keluar negeri. Di Sumsel untuk di RSUP Dr Mohammad Hoesin ini tidak kalah untuk pelayanan, peralatannya,” ujar Mawardi.

“Untuk pelayanan 3-5 tahun yang lalu sangat luar biasa, sekarang sudah mengalami perubahan mulai dari adanya penghijauan, sejuknya, dan saat ini bebas dari asap rokok, ini salah satu fasilitas yang diberikan RSUP Dr. Mohammad Hoesin,” ungkapnya

Direktur RSMH Palembang,  Dr Syahril saat memberikan sambutannya menyatakan  bahwa Rumah Sakit itu adalah pelayanan publik, jadi pihaknya akan jamin seluruh pelayanan publik sesuai dengan kaedah-kaedah, indikator pelayanan yang ada .

“Kami juga menjamin mutu dan keselamatan, salah satunya adalah melalui akreditasi Internasional, banggalah masyarakat provinsi Sumsel bisa dilayani dengan standar Internasional bukan standar biasa, terakhir adalah alat-alat yang canggih, dan sumber daya manusia kita siapkan,” tegasnya.

Hadir pada puncak peringatan HUT RSMH Palembang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dra. Lesty Nurainy, Apt, M.Kes., dan Sekretaris Dinas Kominfo Provinsi Sumsel, H. Yustianus, Darma Wanita Persatuan Provinsi Sumatera Selatan serta beberapa pejabat pemerintah maupun swaata di Wilayah Prov Sumatera Selatan 

( Liputan Suhaimi/ Humas RSMH)