Senin, 29 Juli 2019

PELATIHAN GELS UNTUK DOKTER

PELATIHAN GELS UNTUK DOKTER

 PELATIHAN GENERAL EMERGENCY LIFE SUPPORT  ( GELS )
 UNTUK DOKTER DI RUMAH

Pelatihan General Emergency Life Support (GELS) Bagi Dokter angkatan ke dua tahun 2019 dimulai hari ini tanggal 17 sd 19 Desember 2018 berlangsung di Instalasi Diklat RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Bekerjasama Dengan PERDATIN Cabang Sumsel  di ikuti lebih kurang 35 orang peserta
dokter dari berbagai Provinsi yang ada di Indonesia antara lain Jakarta,Bangka belitung, Medan, ,Bengkulu,Lampung, Sekayu  dan RSUD Provinsi Sumatera RS Siti Fatimah  Palembang.
Pelatihan GELS ini berlangsung  atas kerjasama Persatuan Dokter Anasthesiologi Indonesia ( PERDATIN ) dengan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia sekaligus Ketua Perdatin Sum Sel dr. H. Zulkifli,Sp.AN,KIC,MARS, dibuka secara resmi oleh Plh. Ka.Bagian Diklit Dr. Kms Anhar, Sp.OG mewakili direktur RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang .

Dalam laporannya ketua pelaksana pelatihan dr. H. Zulkifli,Sp.AN,KIC,MARS yang melaporkan bahwa pelatihan GELS berlangsung selama 3 hari  kerja dimulai pukul 07.30 sd 18.00 Wib. Pelatihan GELS ini merupakan angkatan ke Lima ditahun 2018  dari 95 angkatan yang telah mengikuti pelatihan GELS di Instalasi Diklat RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang selama ini.
Sementara itu Plh. Ka.Bagian Diklit RSMH Palembang Dr. Kms Anhar, Sp.OG mewakili direktur RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dalam sambutannya , beliau menyambut baik kehadiran para peserta pelatihan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, yang datang dari jauh untuk belajar General Emergency Life Support (GELS) ilmu Kegawat Daruratan , dan beliau  memberikan motivasi ,wejangan,  agar semua peserta dapat menyerap ilmu dengan baik selama pelatihan, menyadari bahwa profesi dokter bukan saja pilihan tetapi NIAT UTAMA adalah membantu orang yang membutuhkan Pertolongan.

Beliau juga mengharapkan kerjasama dari seluruh peserta pelatihan dalam hal kedisiplinan, peran aktif, serta kehadirannya, karena kehadiran peserta 100 %  merupakan syarat utama kelulusan diakhir pelatihan.
 
Tujuan pelatihan secara umum
Meningkatkan kualitas peserta pelatihan agar mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan tugas pengelolaan penderita gawat darurat secara profesional dan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun Kasus Gawat  Darurat yang terjadi di era Globalisasi ini, tidak hanya terjadi di Rumah Sakit, namun juga diluar rumah sakit. Ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam bidang kesehatan di dunia, termasuk Indonesia berkembang dengan pesat. Dengan Kondisi yang ada menjadi tantangan di bidang kesehatan untuk mengembangkan segi praktik dibidang kegawat daruratan.

Peserta program pendidikan dokter spesialis sebagai bagian dari SDM rumah sakit yang berperan penting dalam pelayanan pasien, wajib memiliki kemampuan Penanggulangan Gawat Darurat ( PPGD) dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara umum dan kondisi kedaruratan pada khususnya.
Narasumber dan fasilitator pelatihan GELS RSUP Dr. Mohammad Hoesin ini berasal dari tim PPGD ,dan seluruh praktisi profesi  dari departemen dan Staf Medik Fungsional RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Melaporkan Anie Gumay
IP3- Humas RSMH

Minggu, 28 Juli 2019

Senam Kaki untuk Penderita Diabetes

Senam Kaki Diabetes merupakan suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki

Demikian disampaikan oleh Dina Octarina, Amk dan Merri Rosita, Amk, dengan topik Senam Kaki untuk Penderita Diabetes,   Senin 29 juli 2019 di Ruang Tunggu Rawat Inap C, yang dihadiri oleh keluarga pasien.

Dijelaskan salah satu komplikasi dari diabetes adalah masalah kaki diabetes. Kaki diabetes yang tidak dirawat dengan baik akan mudah mengalami luka dan cepat berkembang menjadi ulkus gangren atau disebut borok bila tidak dirawat dengan benar

"Tujuan dan manfaat dari senam diabetes itu sendiri untuk memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot - otot kecil, meningkatkan kekuatan otot betis dan paha dan mengatasi keterbatasan gerak".

Setelah penyampaian tujuan dari senam diabetes, dilanjutkan dengan pratek senam diharapkan dengan mengadakan pratek senam bersama sama dengan pengawasan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratek senam ini, jelas Dina.

Selanjutnya, setelah melakukan rutin senam diabetes perlu adanya pemeriksaan kaki untuk menghindari kerusakkan saraf kaki yang tidak dapat merasakan nyeri, pemeriksaan dengan memeriksa bagian atas atau punggung kaki, telapak, sisi - sisi kaki dan sela - sela jari.

" Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka bila sulit gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta banyuan orang lain". tutupnya

Salam IP3Humas
Leni/PKRS