PENYULUHAN
KESEHATAN
”DIET PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG”
Penyakit
jantung koroner adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit jantung
yang paling umum sering terjadi yaitu penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi, ketika
pasokan darah yang kaya oksigen menuju otot jantung terhambat oleh
plak pada pembuluh darah jantung atau arteri koroner. Pada
dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi ateroskelosis yaitu penumpukan kolesterol dan substansi lainnya, seperti kalsium dan fibrin,
yang membentuk sumbatan atau plak di pembuluh darah arteri. Plak dapat
terbentuk di dinding arteri bahkan sejak seseorang masih muda. Namun semakin
bertambahnya usia, risiko pembentukan plak akan semakin tinggi. Jika tidak
diobati, lama kelamaan plak ini dapat menyebabkan berkurangnya elastitas
pembuluh darah arteri dan mengganggu kelancaran aliran darah.
Instalasi Pelayanan Pelanggan, PKRS
dan Humas bekerjasama dengan Instalasi Rawat Inap E mengadakan penyuluhan kesehatan yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Desember 2018 di ruang tunggu Kelingi 1.2
dengan narasumber Jayanti, SST.RD
mengangkat Topik “Diet pada Pasien
Penyakit Jantung”. Penyuluhan yang diikuti oleh keluarga pasien ini berjumlah
30 orang dihadiri oleh Kepala Instalasi Rawat Inap E, Ibu Hj.Siti Sakdiah,
SKM,M.Kes.
Dalam
penyuluhan disampaikan oleh Ibu Jayanti bahwa penderita penyakit jantung,
hendaknya memperhatikan betul hal-hal yang berkaitan dengan diet yg berhubungan
dengan penyakitnya.
Makanan
adalah salah satu faktor resiko pada PJK (Penyakit Jantung Koroner), pola makan cenderung kaya akan lemak yaitu lemak
jenuh dan kolesterol.
Faktor resiko utama PJK
adalah
- Tekanan darah naik.
- Merokok
- Kadar kolesterol darah naik
- Kadar LDL naik
Faktor Resiko Sekunder
1. Kegemukan diabetes
2. Stress
3. Kurang olahraga
4. Keturunan ,
umur
5. Kadar trigliserida naik
6. Watak
Tujuan
dari diet ;
Menurunkan kadar lipid darah
Syarat
diet:
1. Energi : disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai / mempertahankan BB
normal.
2. Lemak : kurang lebih 25% x jumlah kebutuhan kolesterol.
- 10% lemak jenuh.
- 15% lemak tidak jenuh.
3. Kolesterol: 300mg
4. Garam: 5 g/hari
5. Protein : sesuaikan dengan kebutuhan normal.
6. Serat tinggi : diutamakan serat yang larut air maupun enteral, kemudian
meningkat menjadi sisa rendah dan serat rendah.
7. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa
8. Kebutuhan Gizi yaitu:
- Energi tinggi dan protein tinggi.
- suplemen vit. Dan mineral antara
lain Vit.A,C,D, asam folat, Vit. B12, kalsium, zat besi,magnesium dan seng.
9. Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang (MCT) dapat diberikan karena sering terjadi intoleruasi laktosa dan malabsorpsi lemak.
10.Cukup cairan dan
elektrolit.
11. Menghindari makanan yang menimbulkan gangguan.
12. Sisa rendah secara bertahap kembali ke makanan biasa.
Jenis diet dan Indikasi
pemberian
Sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan cair, lunak, biasa atau
diet sisa rendah dengan modifikasi rendah laktosa atau menggunakan lemak
trigliserida rantai sedang.
Jenis
Diet dan Indikasi Pemberian
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti myo
card infarct(MCI) atau dekompensasio kardiak berat. Diet diberikan berupa 1-1,5
ltr cairan / hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet
ini sangat rendah energi, protein, kalsium dan tiamin
2. Diet Jantung II
Diet jantung II
diberikan dalam bentuk makanan sering atau lunak. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung I atau setelah fase akut dapat diatasi jika
disertai hipertensi atau edema diberkan sebagai diet jantung II garam rendah
diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin
3. Diet Jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari di jantung II atau kepada pasien dengan
kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi atau edeme diberikan
sebagi diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium,
tetapi cukup zat gizi lain
4.Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan sebagai perpindahn diet jantung III atau kepada
pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi atau edema
diberika sebagai diet jantung IV garan rendah. Diet ini cukup energi dan zat
gizi lainnya.
Melakukan
diet yang tepat bisa membantu pasien untuk memulihkan serta menunjang
pengobatan jantung yang dilakukan
(Noy-IP3H)