Day 4th : INITIAL SURVEY OF JCI ACCREDITATION
Bagaimana antisipasi terhadap bencana
kebakaran merupakan topik favorit
Surveyor Ozlem Yildirim, dalam setiap area yang dikunjunginya Ozlem selalu
menanyakan keberadaan smoke detector. Dalam
kunjungannya pada hari Rabu (30/11) ke ruang Gizi, Incinerator dan laundry,
Ozlem memonitor suhu tempat penyimpanan,
penyajian hingga makanan siap dibagikan ke kamar perawatan, di Laundry Ozlem
juga mengamati flow perjalanan linen dari mulai diantar dari bangsal, pemisahan dari yang infeksi dan non infeksi hingga
linen siap dipakai kembali secara keseluruhan semua sistem berjalan dengan
baik.
Dalam acara Daily Briefing yang
dilaksanakan setiap pagi untuk kelima orang surveyor memberikan evaluasi
terhadap hasil dari review dokumen dan telusur lapangan yang telah dilakukan
dihari sebelumnya. Para karyawan/ti RSMH sangat
antusias mengikuti daily Briefing terbukti kursi di ruang Konferensi
Utama selalu dipenuhi oleh karyawan/ti RSMH yang ingin mendengarkan hasil
evaluasi para Surveyor.
Prof.Hwei Yee Tai satu-satunya
surveyor JCI yang berasal dari Singapore mengatakan sangat senang selama berada
di RSMH dan sudah sangat familiar dangan
orang-orang yang berada di RSMH bahkan katanya beliau sudah hafal dengan koridor-koridor atau jalan menuju area yang
akan dikunjunginya. Dalam kunjungannya pada hari rabu (30/11) Prof.Hwei
mengunjungi ruang transit IGD , mengamati proses pelayanan kepada pasien
diruangan tersebut, juga melakukan observasi terhadap formulir medis maupun
farmakologis yang ada disana..so far is ok..komentarnya. Satu hal yang
ditekankannya adalah perlunya komunikasi antar pimpinan dan staf agar mereka
tahu apa yang sedang mereka lakukan, bukan karena kebutuhan institusi tetapi
lebih kepada memenuhi kebutuhan pasien. Prof.Hwei juga mengunjungi ruang
Radiologi dan siangnya melakukan wawancara dengan peserta didik, staf medis dan
residen, semuanya berjalan dengan baik, setiap peserta wawancara mengerti akan
proses atau sistem yang berlaku di RS.
Surveyor Rasa Kasniunas,
mengunjungi kamar perawatan bedah syaraf disana dia bertemu dengan perawat dan
staf lainnya yang sangat bersemangat dalam menjawab setiap pertanyaan yang
diajukannya. Dari kamar perawatan bedah syaraf Rasa mengunjungi instalasi
Pemulasaraan Jenazah/kamar jenazah dan mengamati bukti-bukti pengendalian
infeksi sudah dilakukan dengan baik, Rasa menghargai usaha pihak RS dengan disediakannya ruangan untuk keluarga yang ingin mendoakan
keluarga yang sudah meninggal ketika melangkah keluar rasa disuguhi oleh
pemandangan taman yang menurutnya sangat indah dan dirinya belum tentu bisa
merawat taman dengan sebaik itu. Rasa juga mengunjungi klinik psikiatri dan
bertemu dengan dokter psikiatri disana dan dapat menjelaskan dengan baik poses
terhadap layanan, dan kapan pasien perlu di rujuk ke RS khusus jiwa. Siangnya
kesempatan rasa bertemu dengan tim Reaksi cepat dan Tim Code Blue.
Patricia O’Shea menghargai setiap
usaha dan kerja keras RSMH selama persiapan penilaian ini, karena keterbatasan
waktu Patricia mengatakan tidak semua hal-hal yang baik yang ingin
dibicarakannya namun hanya berfokus kepada ruangan-ruangan yang membutuhkan
perhatian lebih (woaallaaahhhh….)) .
Setiap staf yang bekerja di ruang
operasi IGD dirinya sangat memahami bahwa setiap tindakan yang dilakukan sangat
tergesa-gesa sehingga memungkinkan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan, namun dengan time out
dan sign out yang baik hal tersebut dapat dihindari. Demikian halnya dengan ruang Endoskopi,
resiko terjadinya infeksi sangatlah besar oleh sebab itu kebersihan alat harus
menjadi perhatian utama selain proteksi diri dengan melakukan hand hygiene.
Sara Shahim Abedi mengunjungi
kamar perawatan pasien isolasi yaitu TB MDR , dia ingin mengetahui bagaimana
pasien isolasi dirawat dengan baik di RS ini.
Benar saja, Sara dibuat terkagum-kagum ketika mengetahui RS ini menyediakan taman yang bagus untuk
pasien isolasi agar tidak bosan didalam kamar, ditaman ini pasien tersebut bisa berinteraksi dengan keluarganya. Sara
juga bertemu dengan Tim PPI dengan petugas IPCN yang berjumlah 10 orang, namun
sarannya agar Tim PPI juga melibatkan keperawatan dalam membuat suatu kebijakan
, karena perawat dilapangan sebagai
tenaga pelaksana sebagai implementasinya.
Tantangan dari penilaian
Akreditasi JCI adalah mengubah pola pikir. RS merupakan suatu institusi dimana
faktor resiko terjadinya infeksi sangat
tinggi maka dari itu setiap petugas yang bekerja di RS harus mempunyai
kewaspadaan tinggi dan dimulai dari proteksi diri sendiri, misalnya melalui
hand hygiene atau cuci tangan. RSMH membuat kebijakan dan panduan untuk
melaksanakan pelayanan agar sesuai dengan standar, baik itu standar mutu maupun
standar keselamatan pasien.humas#yeri