Acara
talkshow kesehatan "Jendela" dengan narasumber Dr. Mulawan, Sp.B (K)
Onk. Diselenggarakan pada tanggal 02 Februari 2019, merupakan kerjasama RSUP
Dr. Mohammad Hoesin dengan stasiun televisi Sriwijaya TV Palembang.
Dalam
kesempatan ini narasumber mengangkat topik "Pencegahan Primer pada
Penyakit Kanker Payudara".
Penyakit kanker payudara saat ini menjadi
salah satu penyakit keganasan yang paling sering di diagnosis. Data WHO pada tahun
2018 menyatakan bahwa di dunia kanker payudara merupakan penyakit keganasan kedua
paling banyak dengan 2.088.849 kasus baru dan menempati peringkat ke-5 penyebab
kematian akibat suatu penyakit keganasan. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara
menempati urutan pertama penyakit keganasan.
Pada kondisi seperti ini perlu diupayakan
suatu program pencegahan penyakitkan kerpayudara. Saat ini yang cukup dikenal oleh
masyarakat adalah upaya pencegahan sekunder kanker payudara, yaitu melakukan deteksi
dini pada wanita-wanita yang belum mengalami gejala dan tanda-tanda kanker payudara.
Pencegahan sekunder ini antara lain adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri),
SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) dan pemeriksaan radiologi seperti mammografi
dan USG Payudara.
Dalam acara ini Dr. Mulawan juga menyampaikan bahwa, selain upaya tersebut diatas, ada yang
dinamakan dengan pencegahan primer kanker payudara. Upaya ini adalah menghindari
atau melakukan intervensi terhadap faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan
angka kejadian kanker payudara. Faktor resiko pada kanker payudara ada yang
tidak dapat dimodifikasi atau dilakukan intervensi, seperti jenis kelamin (indikasi
pada wanita tinggi), usia (insidensi tertinggi pada decade 5-6) dan riwayat penderita
kanker payudara didalam keluarga (ibu, anak, saudara perempuan, dan lain-lain).
Namun ada faktor resiko kanker payudara
yang bisa dimodifikasi sehingga dapat membantu menurunkan resiko terjadinya penyakit
kanker payudara. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan modifikasi gaya
hidup ; diet, berat badan, latihan fisik dan konsumsi alcohol adalah beberapa komponen
faktor resiko yang dapat dimodifikasi.
1. Penggunaan Terapi Hormon Pengganti
Penelitian menyatakan bahwa penggunaan terapi hormone pengganti pada wanita
post menopause baik yang mengandung estrogen dengan atau tanpa progestin
ternyata mengakibatkan peningkatan insiden kanker payudara.
2. Konsumsi Alkohol
Dinyatakan bahwa akan terja di peningkatan 10% resiko kanker payudara pada
setiap 10 gram alcohol yang dikonsumsi tiap harinya sehingga hal seperti ini sebaiknya
dihindari.
3. Latihan Fisik
Laihan fisik dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara, suatu penelitian
prospektif menyatakan bila seorang wanita paling tidak melakukan aktifitas berjalan≥ 10 jam dalam seminggu dapat menurunkan resiko kanker payudara
50%.
4. Diet
Sampai saat ini belum ada penelitian yang memadai mengenai bahan makanan
yang dapat menurunkan resiko kanker payudara. Diet Low-Fat (20% dari total kalori,
menambah konsum sibuah dan sayur) dikatakan dapat menurunkan resiko kanker payudara,
juga vitamin D dikatakan dapat menurunkan resiko.
5. Berat Badan / IMT
Dikatakan wanita yang mengalami penambahan berat badan lebih dari 25 kg sejak
usia 18 tahun mempunyai resiko lebih tinggi mengalami kanker payudara dibandingkan
wanita-wanita yang dapat mempertahankan berat badannya.
6. Pemberian ASI
Pemberian ASI memiliki efek protektif terhadap kanker payudara, bahwa resiko
relative terjadinya kanker payudara berkurang 4,3% setiap 12 bulan pemberian
ASI.
Salam,
IP3Humas(tika)
AJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
BalasHapusgampang menangnya dan banyak bonusnya :)
ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)